kisah Satria & Aira [End]

By batagorkuahbdg_

10.3K 1.1K 31

Seandainya waktu bisa ku putar kembali, akan ku buat kisah kita lebih berarti dan tidak ada kata akhir dari s... More

prolog
1. Antranos
2. Pandangan pertama
3. Hujan
4. Perjuangan
5. Warnos
6. Cewek aneh
7. Dingin
8. Nasi goreng
9. Maaf
10. Lapangan
11. Basket
12. Khawatir
13. pasar malam
15. berbeda
16. permintaan
17. Seseorang
18. Menjauh
19. rasa yang berbeda
20. perang dingin
21. Black wolf
22. Tawuran
23. Luka
24. Senyum hangat
25. Martabak
26. Senja
27. Jadian
28. SMA Mandala
29. kepercayaan
30. Kencan
31. Nonton
32. Coklat
33. Cowok
34. Berubah
35. Marah
36. Pingsan
37. Rumah sakit
38. Leukimia
39. Koma
40. Meninggal?!
41. Berduka
42. Terpuruk
43. Kenangan
44. Pesan?
45. Bangkit
46. Kembali
47. Berkunjung
48. Tempat dan Kenangan
49. Persiapan pensi
50. Terimakasih
Epilog
EXTRA PART 1
EXTRA PART 2
EXTRA PART 3

14. Teddy bear

144 23 0
By batagorkuahbdg_

pasar malam di tengah ibu kota, banyak pedangan dan permainan di sini membuat siapapun yang melihatnya ingin sekali mencoba permainan itu.

"wahh keren banget suer,"ucap Ara dengan wajah yang berbinar.

"Lo gak ngerasa risih gue ajak kesini?"tanya Satria, mereka berjalan memasuki Pasar malam itu.

"ngapain risih, harusnya kita tuh bersyukur. masih banyak orang yang pengen ke pasar malam tapi mereka gak mampu karena kekurangan uang."ucap Aira bijak. bener kata Radhit, Aira ini berbeda dengan cewek yang lain bahkan sangat beda pikir Satria.

"kita naik bianglala yu!"ajak Aira dengan menarik tangan Satria, Satria seperti membawa anak kecil yang sedang berbahagia.

mereka menaiki bianglala itu, dengan semilir angin dan pemandangan yang indah di malam hari sangat memanjakan mata setiap orang.

"indah ya,"ucap Ara melirik ke arah Satria lalu kembali menatap langit. tiba-tiba saja biang Lala itu berhenti berputar dan tepat sekali Aira dan Satria berada di atas.

"kamu tau kenapa bianglala ini selalu mati tiba-tiba?"tanya Aira kepada Satria.

"kenapa?"

"karena mereka menyuruh kita untuk menikmati beberapa detik saja untuk mensyukuri setiap nikmat yang telah Tuhan berikan, contohnya semilir angin malam ini dan pemandangan ibu kota yang begitu indah. kita telah di beri nafas dan kesehatan oleh Tuhan jadi jangan sia-siakan semua itu karena ada seseorang yang ingin hidup normal tanpa perlu memikirkan kapan ia mati karena suatu penyakit."ucap Ara yang sedang ia rasakan saat ini, Aira hanya menunggu dan menikmati sisa-sisa waktu yang telah Tuhan berikan kepadanya.

Sedari tadi Satria hanya melihat wajah Aira, bahagia dan ketulusan Aira membuat Satria nyaman saat ada di dekat  gadis yang sedang ada di depannya saat ini.

"mau ngelamaun terus?"tanya Aira membuat lamunan Satria buyar.

mereka ber-dua berjalan menuju salah satu pedagang bakso bakar yang kelihatan sepi dan hanya melihat para pedagang lain yang sibuk melayani.

"pak saya borong semua bakso bakarnya ya,"ucap Aira yang terekam sempurna di mata Satria.

"bener kata Radhit, dia bener-bener beda dari yang lain."batin Satria.

"serius neng?"tanya pedangan tersebut.

"iya pak,"ucap Aira dengan senyum yang ramah.

"saya sepuluh tusuk aja pak dan sisanya tolong kasih ke anak-anak yang ada di sana, ini uanganya."ucap Aira dengan menunjuk arah anak-anak yang sedang melihat orang-orang bermain permainan yang ada di pasar malam itu, Aira memberi uang tiga ratus ribu kepada pedagang tersebut.

"kebanyakan neng ini cuman dua ratus,"ucap pedangan tersebut.

"tidak apa-apa kembaliannya buat bapak saja,"

"makasih neng,ini pacarannya yah?"ucapan pedagang tersebut berhasil membuat Aira dan Satria saling pandang.

"do'a in aja pak hehehe."

"semoga bisa pacaran dan langgeng sampe nikah ya neng, ini sepluh tusuk baksonya."ucap pedagang bakso tersebut dengan memberikan satu kantung keresek.

"makasih pak, sehat-sehat ya!"ucap Ara berlalu pergi dengan Satria.

"berasa sendirian dari tadi,"sindir Aira dengan menatap Satria.

"Lo mau apa lagi?"tanya Satria.

"gue mau itu boleh tapi Lo yang beliin buat gue?"

"Boneka?"

"iya, mau ya plis!!"pinta Ara dengan mata yang berbinar. rasanya begitu lucu di ke-dua mata Satria ketika melihat mata Aira yang seolah memohon.

"hmm,"

"yes.."ucap Ara sedikit teriak membuat Satria mengacak-acak rambut coklat Aira.

"lucu,"ucap Satria pelan namun masih terdengar oleh Aira.

"makasih,"

"hah?"

"makasih buat aku seneng malam ini, aku makin sayang sama kamu ayo cepetan beliin aku Teddy bear coklat itu!!"ucap Ara seperti anak kecil dengan menarik-narik tangan Satria.

"iya-iya."mereka berdua menghampiri pedagang Teddy bear yang sedang di kerubuni oleh para anak-anak dan ibu-ibu.

"bang, Teddy bear coklat itu."ucap Satria dengan menunjuk Teddy bear coklat.

"itu sudah ada yang pesan mas,"jawab pedagang tersebut.

"udah di pesen katanya,"ucap Satria Kepada Aira, raut kecewa terlihat jelas di mata Satria membuat Satria menghela nafas berat.

"yang cream itu aja bang,"ucap Satria menunjuk dua pasang Teddy bear cream yang satu kecil dan satunya lagi besar.

"ini mas,"ucap pedagang itu dengan memberikan Teddy bear cream tersebut dengan sedikit kewalahan.

"ini uanganya makasih mas,"ucap Satria dengan memberikan beberapa lembar uang merah.

"nih Ra, Lo yang bawa terserah Lo mau gimana bawanya."

"ih jahat banget sih!"

"kita pulang ya Ra udah malem takut bonyok Lo khawatir,"

"iya."balas Aira. mereka ber-dua berjalan keluar dari pasar malam, setelah ribut karena susah membawa Teddy bear cream itu akhirnya Satria memutuskan untuk memasan taksi.

"Lo ikut sama taksi nya, gue ikutin dari belakang."

"ta-tapi,"

"jangan ngebantah Ra buat kebaikan Lo juga."

"kebaikan apa?"

"Udah ya gak usah ribut Lo masuk, gue ikutin dari belakang janji."

"janji,"ucap Aira dengan tangan terangkat dan terbentuklah tanda janji di antara keduanya seperti anak kecil.

Aira berjalan memasuki taxi yang di pesan Satria, taxi itu berjalan menuju arah yang di beri tahu Aira. dari arah belakang Satria masih setia mengawasi Aira sampai rumahnya.

di dalam taxi yang di lakukan Aira hanya tersenyum bahagia, bagaikan seorang ratu yang sedang di awasi oleh pangeran tampan pikir Aira.

Aira melihat ke arah belakang dimana Satria masih mengikutinya, Satria melambaikan tangannya kepada Aira. seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di dalam hati Aira.

"aku senang bisa bertemu dan dekat denganmu Satria Ryan Alveno."batin Aira bermonolog.

selang tak lama dari itu tanpa terasa Aira sudah sampai di depan rumahnya, dengan kewalahan Aira membawa boneka besar tersebut keluar dari taxi.

"pak ini uangnya, makasih."ucap Aira dengan memberikan satu lembar uang merah.

dari arah belakang Satria turun dari motornya lalu menghampiri Aira.

"makasih ya, malam ini malam yang menyenangkan dan akan aku kenang sampai kapanpun."ucap Aira, sangat terdengar tulus namun 'kenangan' jika dia mencintai Satria mengapa harus menjadi kenangan? pertanyaan itu keluar dari Satria.

"hmm"dehem Satria.

"sat?"

"iya?"

"kalo aku pergi di panggil tuhan dan saat itu aku sedang bersamamu apa kamu sedih?"pertanyaan itu sontak membuat Satria berpikir.

"tergantung,"

"kok tergantung,"

"kalo Lo orang yang sepesial di kala itu mungkin gue bakalan sedih ataupun hancur,"

"jika kamu akan merasakan itu suatu saat jika bersama ku, aku cuman minta satu sama kamu jangan pernah sedih karena aku akan selalu cinta kamu dan akan selalu ada di hati kamu."ucapan Aira membuat Satria terdiam, apa maksud gadis yang sedang berada di sampingnya ini?

"gue harap Lo gak serius ngomongin ini,"ucap Satria.

"tapi mungkin semua itu bakalan terjadi Satria, kamu hanya perlu menunggunya."

"terus ngapain Lo cinta gue kalo gitu?"

"karena aku tidak akan merasakan hal itu nantinya, maka aku harus mengejarmu saat ini. aku tau kamu bakalan jatuh cinta dengan ku,"

"seberapa yakinnya Lo kalo gue bakalan luluh sama Lo?"

"seratus persen, buktinya saat ini kamu nganterin aku sampai rumah padahal kamu bisa tinggalin aku karena aku naik taxi,"

"Ra,"

"iya?"

"gak jadi,"

"ih,yauda aku masuk ya makasih buat malam ini malam yang menyenangkan bersama mu orang yang ku cinta."ucap Ara berlalu pergi memasuki rumahnya.

sebelum memasuki rumahnya Aira mendapatkan chat dari seseorang.

Ting..

setelah melihat chat tersebut Aira membalikan badannya dan menatap wajah Satria.

"kenapa?"tanya Satria.

"oh, enggak kok."ucap Ara dengan tersenyum lalu memasuki rumahnya.

-kisah Satria & Aira-

#salamauthor

kira-kira siapa ya yang chat Aira??

kepo gak?kepo gak?? kepolah masa enggak!!

makanya spam Next part yu!!!

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

jangan lupa follow akun tiktok Cici ya!!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

Continue Reading

You'll Also Like

10.8K 816 39
Awasss BAPERR⚠😘😍 Sangat mudah bagi seorang Kenandra Zibran Saputra untuk mencintai seorang gadis bernama lengkap Kiran Aulia Aditama :). Hanya den...
357 228 49
#MELODYRAMA2 Dua tahun lebih Rama menghilang. Tak ada sedikit pun kabar, keluarganya pun sudah pindah rumah entah kemana, dan itu membuat Melody sedi...
546K 15.2K 51
[OPEN PO 2 JULI - 16 JULI 2021] ~ Athilla Farez Wijaya Hari ini, pertama dia sekolah di SMA Wijaya, Bandung. Sebelumnya ia bersekolah di Jerman. Ill...
1.6K 318 43
Blurb : Vandra tak pernah menyangka jika ia akan menaruh hati pada Adiba. Taruhan konyol yang ia lakukan bersama sahabat-sahabatnya justru berujung s...