halo temen2, ada info ya, btw cerita saya babaknya pendek2, jadi tiap update pasti pendek. maaf untuk itu. buat temen2 yang suka cerita panjang2, maybe harus tinggalkan lapak ini, karena nanti saya updatenya pendek2, takut kalian kecewa. tapi kalo mau tetap baca, harus enjoy ya. love you all, guys. HAPPY READING.
PART 2
"Apa maksud Bapak??" Dina menatap pria tampan yang duduk di balik meja itudengan jengkel.
Sepuluh menit sudahmereka meninggalkan restoran, tapi Steven sama sekali tidak menjelaskan apapun. Pria itu masuk ke ruangannya dan membiarkan Dina bergelut sendiri memikirkan apa yang barusanterjadi.
Steven mengangkat wajah dengan tak acuh, membuat Dinasemakin geram.
"Aku hanya ingin mengenalkancalon istriku pada kedua orangtuaku, tidak salah, kan?" ucap Steven santai.
Wajah Dina memerah, ia menggigit bibirmenahan kesal. "Tapi saya bukan calon istri Bapak."
Steven tersenyum hangat,"Sekarang kau sudah menjadi calon istriku."
Napas Dina memburu, iamengepal jemarinya dengangeram.
Steven tertawa kecil,sehingga Dina semakin kesal. Apa sebenarnya yang ada di kepala atasannya yangtampan itu?
"Duduklah dulu, Sayang.Kau tampak akan meledak."
Oh! Dina ingin berteriakmarah. Ia memang akan meledak. Oleh amarah. Siapa yang tidak geram dipatenkansecara tiba-tiba sebagai istri seorang pria yang baru dikenalnya seminggu?
"Duduklah, kita akanbicara."
Dina mengatup rahangkesal, tapi ia tetap duduk di kursi di depan pria itu.
"Bapak harus menjelaskan padaorangtua Bapak bahwa saya bukan calon istri Bapak!"
Steven hanya menyeringaimembuat Dina semakin berang.
"Saya tidak maukesalahpahaman ini berlanjut," imbuh Dina.
"Kau tidak berhakmengaturku, Sayang."
"Saya berhak karena Bapakmelibatkan saya!"
Steven hanya menyeringaimenanggapi protes Dina.
Dengan rasa dongkolmenggunung di dada, Dina meninggalkan ruangan atasannya. Percuma ia marah-marah danmengharapkan Steven mengikuti keinginannya. Pria itu kukuh bak batu karang. Tak tergoyahkan.
***
bersambung...
jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya, kawan2. makasih.
Love,
Evathink