33. With All My Heart

Start from the beginning
                                    

Liora memegang sabuk pengamannya dengan erat. Ia memejamkan matanya sembari berdoa dalam hati, semoga nyawanya masih selamat.

Semantara itu, Gibran, Cica, Erlin dan Talita masih berada didalam restoran.

"Jadi, kenapa lo bisa sama Gevandra? Katanya lo ada urusan sama bokap?" Tanya Cica penuh selidik.

"Gevandra itu anak sahabat papa. Dan gue tadi dikenalin sama Gevan dan papanya," Ujar Talita "Tapi gue nggak tau kalau ternyata dia pacarnya Liora."

"Sekarang lo udah tau kan. Jangan pernah ada niatan buat suka Gevandra. Awas lo kalau lo sampai suka sama dia," Ujar Cica penuh peringatan.

"Ya enggak lah. Pacar temen sendiri masa di sukai," Ujar Talita tersenyum canggung. Ternyata dia jatuh cinta dengan orang yang salah.

🍁

Gevandra masih mengendari mobilnya dengan kecepatan penuh. Cowok itu sama sekali tidak bicara apa-apa.

Sementara itu, keringat dingin sudah membanjiri pelipis Liora. Gadis itu masih memejamkan matanya begitu rapat. Dia sedang dalam mode bahaya. Dia tidak tau akan dibawa kemana oleh Gevandra. 

Beberapa saat kemudian, mobil Gevandra berhenti. Liora membuka matanya perlahan. Ternyata Gevandra membawanya ke apartemen cowok itu. Liora menghela nafas lega. Ternyata ia masih selamat.

"Aa!" Pekik Liora saat Gevandra mengangkat tubuhnya. Ia sampai tidak sadar kapan Gevandra keluar dari mobil.

Cowok itu berjalan cepat menuju lift. Menekan tombol lift dengan tidak sabaran. Dengan sedikit kesusahan ia menggendong tubuh Liora dengan satu tangannya.

Sampai didalam apartemen, Gevandra menurunkan Liora dengan pelan. Ia tahu, sedari tadi ia sudah menyakiti gadisnya.

"Kamu mau Gibran mati?" Gevandra menyudutkan Liora di tembok. Mengurung tubuh gadis itu agar tidak bisa bergerak. "Kira-kira, kapan waktu yang pas buat bunuh dia."

Liora menggeleng "Kamu udah janji sama aku nggak mau bunuh orang lagi Gevan!"

"Kamu juga janji nggak akan deket-deket sama dia lagi. Tapi kamu malah makan bareng sama dia," Gevandra menekan pipi Liora dengan kuat "Itu alasan kamu nggak ngebolehin aku ikut? Karena kamu jalan sama si bangsat itu kan?!"

"Sa--sakit," Liora mencoba melepaskan cengkraman Gevandra di pipinya. Cengkeramannya terlalu kuat. Tanpa Gevandra sadari, ternyata kuku jarinya menancap di pipi Liora.

"Perih," Ujar Liora pelan bersamaan dengan  air matanya yang luruh.

"Sayang," Gevandra refleks menjauhkan melepaskan tangannya. "Ka--kamu kamu luka."

Gevandra mundur satu langkah saat melihat pipi Liora yang terluka. Tangannya bergetar, terangkat untuk menyentuh pipi gadisnya.

Liora melengos kesamping saat tangan Gevandra hampir menyentuh pipinya. Gadis itu mengusap airmatanya dengan kasar. Ia menatap Gevandra dengan pandangan terluka sekaligus marah "Bunuh aku aja Gevan! Bunuh aja!"

Gevandra menggeleng "Enggak. Aku minta maaf. Aku nggak bermaksud nyakitin kamu."

"Kamu marah. Kamu nyalahin aku. Emosi kamu nggak bisa kamu kendaliin. Tapi kamu inget nggak sih kalau kamu itu tadi sama Talita. Kamu juga jalan sama cewek lain Gevan. Kenapa aku yang kamu salahin? Kenapa?" Liora mendorong dada Gevandra.  Seharusnya cowok itu sadar. "Kamu juga salah Gevan!"

"Aku nggak gitu," Gevandra menundukkan kepalanya. Ia harus menjelaskan apa? Liora benar. Dia juga salah kan.

Liora mengedikkan bahunya. Gadis itu berjalan menuju pintu keluar.

Saat hendak membuka pintu, Gevandra langsung menarik tubuh Liora. Memeluk tubuh gadisnya dengan erat "Maaf. Maafin aku. Aku egois. Aku pemarah. Tapi cuma kamu yang bisa luluhin aku. Jangan pergi, bantu aku berubah. Bantu aku buat jadi lebih baik lagi. Aku mohon. Aku butuh kamu Ra."

Akhirnya Gevandra terisak. Liora segalanya. Hidupnya, hatinya, detak jantungnya.

"Kamu keterlaluan Gevan! Kamu selalu nyakitin aku. Cinta itu nggak gini caranya," Liora memukul dada Gevandra dengan brutal. "Aku benci sama kamu. Tapi aku juga cinta sama kamu. Aku nggak tau harus gimana."

Gevandra langsung mendaratkan bibirnya di bibir Liora. Cowok itu mencium Liora begitu menggebu. Menyalurkan emosi sekaligus cinta yang begitu besar.

"Jangan pergi. Kamu hidup aku Ra. I love you with all my heart," Ujar Gevandra. Lalu mencium dahi Liora dengan lembut.

🍁

Mau tanya dong, kalian bisa tau cerita ini dari mana?

Satu makian buat Gevandra 👉

Possessive Psychopath (TERBIT)Where stories live. Discover now