33. With All My Heart

95.3K 10.7K 1.7K
                                    

Selamat siang

Seneng banget bisa up sekarang hehe

Happy Reading guys 😘

__

"Lepasin tangan lo bangsat!" Teriak seseorang yang baru saja datang.

Keempat anak muda itu menoleh ke sumber suara, dan tubuh mereka langsung membeku saat melihat siapa yang datang.

Dia Gevandra dengan wajah penuh amarahnya.

"Loh Talita?" Wajah Erlin berubah cengo saat melihat Talita bersama dengan Gevandra.

"Gevan!" Teriak Liora saat tiba-tiba Gevandra menarik tangannya dengan kasar.

"Jangan kasar bisa nggak sih?!" Gibran bangun dari duduknya. Menatap Gevandra dengan tajam.

"Jangan sentuh pacar gue!" Teriak Gevandra saat Gibran hendak menyentuh tangan Liora. Dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung restoran.

"Lo nyakitin dia bangsat!" Gibran langsung menghantam wajah Gevandra. Gevandra hampir limbung jika tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya.

Cica dan Erlin langsung menarik Liora menjauh dari kedua cowok itu.

Gevandra mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Ia menatap Gibran sembari tersenyum miring "Liora itu urusan gue, lo nggak berhak ikut campur!"

"Kalau lo nyakitin dia, gue berhak ikut campur!" Gibran mendorong tubuh Gevandra. Dia tidak mau gadis yang disayanginya terluka.

Kedua remaja itu kini menambah kegaduhan di restoran. Banyak yang mengerumuni mereka untuk menyaksikan. Bahkan tidak ada satupun yang berniat untuk memisahkan mereka berdua.

Gevandra mengangguk anggukkan. Ia mengangkat kedua bahunya. Tidak berniat sama sekali untuk membalas pukulan Gibran.

Ia membalikkan badannya, dan berjalan menghampiri Liora.

"Pulang!" Gevandra kembali menarik tangan Liora dengan kasar. Membawa gadis itu keluar dari restoran.

"Gevan!" Teriak Talita. Gadis itu hendak mengejar Gevandra, tapi tangannya langsung ditahan oleh Cica.

"Jangan ganggu mereka!" Ujar Cica.

"Kak Gibran disini aja dulu. Jangan ngikutin mereka. Gevan kalau lagi marah nyeremin," Ujar Erlin.

Keempat remaja itu akhirnya kembali duduk. Tidak hanya mereka, tapi seluruh pengunjung restoran.

Gibran mengatur nafasnya untuk menstabilkan emosinya. "Gevan kasar banget. Gue kasian sama Liora."

"Kak," Panggil Erlin "Cinta itu nggak harus memiliki," Lanjutnya. Gibran mengangguk lemah. Memang iya. Mencintai tanpa dicintai kembali itu sakit. Tapi lebih sakit saat melihat orang yang kita cintai sedang tidak baik-baik saja.

Sementara itu, Gevandra masih menarik Liora dengan kasar. Begitu erat, tanpa melonggarkan cekalannya.

"Gevan sakit," Liora meringis kesakitan sembari berusaha melepas genggaman tangan Gevandra.

Rintihan Liora tidak Gevandra dengarkan. Cowok itu malah semakin mempererat genggamannya.

"Gevan Pelan pelan."

Gevandra membuka pintu mobilnya dengan kasar. Lalu mendorong Liora masuk kedalam mobil. Setelah itu, ia juga segera masuk kedalam mobil.

Tanpa bicara, Gevandra langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Wajahnya merah padam, nafasnya begitu memburu.

Possessive Psychopath (TERBIT)Kde žijí příběhy. Začni objevovat