17. Karena Terre

141K 14.4K 1.3K
                                    

Happy Reading❤

Vote dan comennya dong biar semangat 😁

--

Liora langsung berbalik dan memasuki lift lagi. Ia menyeka air matanya yang mengalir dipipi.

Kenapa harus seperti ini? Kenapa disaat ia mulai menerima Gevandra malah datang gadis yang mengaku sebagai pacar cowok itu? Lalu, sebenarnya apa niat cowok itu mendekatinya?

"Liora!"

"Sayang!"

Gevandra langsung mengejar Liora. Saat ia ingin memasuki lift, pintu lift tersebut tertutup. Tak ingin terlalu lama menunggu, ia langsung berlari menuju tangga darurat. Tidak boleh, gadisnya tidak boleh pergi. Ini hanya salah paham.

Dengan tidak tahu dirinya, Terre mengejar Gevandra. "Gevan tungguin!"

Gevandra tak menggubris teriakan gadis itu. Ia terus berlari menuruni tangga. Mengabaikan Terre yang juga ikut berlari menuruni tangga. Liora-nya tidak boleh pergi.

Gevandra keluar dari tangga darurat. Ia melihat Liora berlari menuju jalan raya. Tanpa berlama-lama, ia mengejar gadis itu.

Tapi saat ia sampai didepan gerbang, ia melihat Liora sudah menaiki taksi. Ini sudah malam, tidak mungkin ia membiarkan Liora pulang sendiri. Ia harus segera mengejar taksi yang ditumpangi gadis itu.

Saat ia berbalik, ia melihat Terre yang sedang mengatur nafasnya. Kemudian ia menyunggingkan smirk nya, membiarkan Liora pergi dulu. Sekarang, urusannya adalah gadis didepannya ini.

🍁

Liora turun dari motor tukang ojek saat sudah sampai didepan gerbang sekolah. Ia berangkat pagi-pagi, untuk menghindari Gevandra. Walaupun sebenarnya ia tidak yakin Gevandra akan menjemputnya, pasalnya semalam saja cowok itu tidak mengejarnya.

Liora mengambil uang disaku bajunya. Kemudian ia membayar pada tukang ojek tersebut.

"Jangan lupa, dikasih bintang lima ya neng," Ujar tukang ojek tersebut sembari menerima uang dari Liora.

"Saya kasih bintang tujuh pak!" Seru Liora. Tukang ojek tersebut melongo ditempat.

Liora mengambil sesuatu dari dalam tasnya, "Sini mang tangannya," Tukang ojek itu menurut. Ia mengulurkan tangan kanannya pada Liora.

"Mau ngapain?" Tukang ojek itu kebingungan. Karena Liora bermain ditelapak tangannya menggunakan bolpoin.

"Selesai," Liora berseru senang sembari mengangkat bolpoin nya. Tukang ojek itu menarik tangannya, melihat karya apa yang gadis itu buat ditangannya.

"Bintang tujuh kan?" Liora menaik turunkan aslinya sembari tersenyum menjengkelkan "Yaudah aku mau masuk dulu."

Tukang ojek tersebut menggelengkan kepalanya. Gadis itu menggambar bintang tujuh ditangannya. Ia menggelengkan kepalanya, ada ada saja kelakuan remaja jaman sekarang.

"Pagi pak," Sapa Liora pada satpam sekolahnya.

"Tumben neng nggak bareng sama mas bule itu?" Tanya pak satpam "Mas itu pacarnya neng Liora kan?"

"Kepo!" Liora terkekeh, kemudian ia melanjutkan jalannya memasuki sekolahnya.

Ia menghembuskan nafasnya pelan. Eksepresi wajahnya langsung berubah sendu. Ia tersenyum miris, bagaimana bisa semudah itu ia percaya dengan Gevandra? Kenapa ia harus merasakan cinta dan sakit diwaktu yang sama? Untuk pertama kalinya.

Possessive Psychopath (TERBIT)Where stories live. Discover now