13. Possessive Psychopath

174K 17K 713
                                    

Happy Reading ❤

Votenya dong jangan lupaa 😘😘

---

Gevandra berdehem "Apanya?"

Liora menatap Gevandra tajam "Pasti kamu kan yang udah nyelakain kak Zico?"

Gevandra menggeleng "Enggak. Kata siapa sih?"

"Kemarin kak Zico gangguin aku. Aku yakin, pasti kamu," Tanpa terasa, airmata Liora jatuh membasahi pipinya.

"Bukan aku," Gevandra menghapus airmata Liora.

"Bohong!" Liora menepis kasar tangan Gevandra.

"Kemarin kak Sherin dan kak Zico gangguin aku. Kamu bunuh kak Sherin, dan aku yakin, pasti kamu yang udah nyelakain kak Zico juga," Ujar Liora dengan suara yang bergetar.

Gevandra menghela nafasnya "Karena mereka udah nyakitin kamu. Mereka udah gangguin milikku."

"Mulai sekarang aku bukan milik kamu. Berhenti gangguin aku. Berhenti ngusik hidup aku," Ujar Liora lalu berlari keluar dari kelas.

"Liora!" Gevandra mengejar Liora. Aksi kejar-kejaran mereka menimbulkan banyak pertanyaan dari siswa-siswa yang sedang bergerombol.

Liora mempercepat langkahnya. Ia menyela airmatanya yang terus saja membanjiri pipinya.

"Sial!" Gevandra menggeram marah saat ponselnya jatuh ketanah. Dengan terpaksa ia menghentikan larinya dan membungkuk untuk mengambil ponselnya.

Saat ia kembali berdiri, ia melihat Liora sudah bersama Gibran. Gevandra mengepalkan tangannya. Menatap Liora dengan tajam, lalu memutar tubuhnya dan berjalan menjauhi Liora.

Melihat Gevandra tidak lagi mengejarnya, Liora menghela nafasnya lega.

Tadi saat ia bingung ingin pergi kemana, ia melihat Gibran yang berjalan berarah lawan dengannya. Akhinya Liora menghentikan langkah Gibran. Dengan memegangi lengan cowok itu.

"Lagi ada masalah?" Tanya Gibran mengejutkan Liora.

Liora menyengir "Sedikit kak."

Gibran tersenyum tipis "Kalian, kenal udah lama ya?"

"Hah? Siapa?" Tanya Liora.

"Kamu sama Gevandra. Pasti lebih lama dari pada kita ya. Itu alasan kamu nolak semua cowok yang deket sama kamu?" Tanya Gibran.

Liora gelagapan. Bingung harus menjawab apa.

"Yang penting kamu bahagia, Ra." Ujar Gibran mengalun lembut.

"Kak Gibran nggak papa?" Tanya Liora "Ah maksudnya kak Gibran nggak suka sama aku kan?" Ralat Liora cepat.

"Suka. Sayang banget malah. Tapi aku tau, aku nggak akan bisa jadi spesial dalam hidup kamu. Dan saat aku tau ternyata kamu pacaran sama anak baru itu, aku mencoba berhenti untuk berharap," Ujar Gibran.

"Kak, maafin aku," Liora menunduk.

"Dengerin aku," Gibran mengakat dagu Liora dengan jarinya "Yang harus kamu tau, aku akan selalu ada buat kamu. Aku siap, kapanpun kamu butuh. Kamu boleh datang."

Liora langsung menghambur kepelukan Gibran. Sungguh ia hanya menganggap Gibran sebagai kakak. Tidak ada perasaan lebih pada cowok itu.

Dari dulu selalu seperti itu. Siapapun cowok yang dekat dengannya, ia hanya menganggap teman atau kakak. Tidak ada perasaan apapun.

Ia sendiri bingung, kenapa ia begitu sulit membuka hatinya. Tidak ada satupun orang yang masuk kedalam hatinya.

Perasaanya pada Gevandra pun sama. Ia tidak menaruh rasa apapun untuk cowok itu. Ia hanya takut.

Possessive Psychopath (TERBIT)Where stories live. Discover now