part 34

1 0 0
                                        

Aya merebahkan dirinya diatas kasur setelah membersihkan diri. Dia tersenyum mengingat kejadian tadi dengan Darel.
Dia mengingat bagaimana Darel menatapnya dan tersenyum tulus padanya.

"Kok gue jadi kaya orang gila ya," gumam Aya sambil terkekeh.

Ting...

Bunyi ponsel Aya menandakan ada notif yang masuk. Aya membuka dan tersenyum menatap grupnya sangat ramai.

Nesya
Eh tadi Aya abis kemana sama Bang Darel?
Kok gue liat Bang Darel posting foto Aya make dress terus kaya banyak lampion-lampionnya gitu?

Fany
Gue juga nggak tau.
Tadi sih mereka berdua dateng keacara ulang tahun Oma.
Tapi setelah itu nggak tau mereka berdua kemana.

Nesya
Intinya Aya lo utang penjelasan sama kita!

Me
Apaan sih, ribut aja.

Fany
Nah itu orangnya baru nonggol!

Nesya
Lo abis dari mana sama Darel?

Me
Kepo lo,

Fany
Intinya besok lo harus jelasin semuanya
Sama kita. Gue penasaran banget ya.

Aya meletakan kembali ponselnya dan membaringkan tubuhnya. Dia tersenyum mengingat kedua sahabatnya yang sudah sangat kepo. Dia juga tidak sabar menanti hari esok agar segera tiba.

Saat dia ingin menutup matanya, tiba-tina ponselnya kembali berbunyi. Dengan malas, Aya membuka ponselnya. Namun detik berikutnya, dia malah menegakan tubuhnya sambil tersenyum membaca pesan itu.

Darel_gila
Kamu belum tidur juga?

Me
Kok tau?

Darel_gila
Tau lah? Apa yang nggak aku tau coba?

Me
Serah deh.

Darel_gila
Tidur sana, udah malem juga

Me
Iya.

Darel_gila
Ya udah tidur beneran,
awas kalo abis ini malah,
senyum-senyum nggak jelas.
Besok aku jemput kamu.
Night💜

Aya tersenyum membaca setiap pesan yang dikirmkan oleh Darel. Dia memegangi dadanya yang lagi-lagi berdetak kencang.

"Gue nggak tau kedepannya akan seperti apa, tapi gue cuma berharap yang terbaik."

🐝🐝🐝

"Aya tadi malem gimana ceritanya?" tanya Nia saat Aya baru saja mendudukkan dirinya bersiap untuk sarapan.

"Nggak gimana-gimana," jawab Aya cepat.

"Ih kok nggak gimana-gimana sih," kesal Nia karna sudah sangat kepo.

"Udah deh ma, kasian Aya itu malu," lerai Candra membuat Aya tersenyum sedangkan Nia mendengus.

"Non Aya, itu ditunggu temennya," kata seorang asisten rumah tangga Aya.

Aya dengan cepat menghabiskan roti yang tinggal satu suapan dan meminum susu rasa vanila dengan cepat. "Pelan-pelan. Nggak akan ditinggal juga," titah Candra.

"Nggak baik buat orang nunggu," balas Aya membuat Nia dan juga Candra menggelengkan kepalanya.

"Emang kalo udan cinta suka gitu ya,"

Aya menyalimi kedua orang tuanya setelah itu dia keluar dari rumahnya. Disana sudah terlihat Darel yang sedang berdiri menunggunya. "Maaf lama," ucap Aya membuat Darel mengangguk.

Didalam perjalanan tidak ada yang diam mereka berdua bernyanyi bersama mengikuti alunan musik yang diputar oleh Darel.

Tak terasa, kini mereka berdua sudah sampai disekolah. Aya keluar dari mobil Darel, saat pertama dia lihat adalah Lia dan teman-temannya yang sedang berdiri disamping mobil Darel. Dengan tidak tahu malunya, Lia mendekat kearah Darel dan memeluk lengan Darel. Darel yang merasa risih dengan tindakan Lia langsung menghentakan tangan Lia menjauh dari lengannya.

After Being With You ([ON GOING])Where stories live. Discover now