Happy Reading Guys🌼
Pagi ini, pria dengan pakaian yang acak-acakan. Sepatu berwarna biru dongker, tidak memakai dasi dan juga rambut yang sedikit tidak rapi sedang dihukum akibat terlambat. Pria itu memakan permen karet yang tadi sempat dia beli diwarung. Pria itu dengan santai berdiri sambil hormat didepan tiang bendera.
Seperti biasa dia mendapat perhatian dari gadis-gadis yang sedang olahraga. Bahkan gadis didalam kelas pun rela mengintip kaca jendela kecuali yang sedang diajar guru killer.
Pandangan Darel terhenti kala melihat seorang gadis memakai pakaian olahraga yang sedang pemanasan dengan dua gadis yang sama-sama sedang pemanasan. Hanya tiga gadis itu yang sepertinya tidak tertarik pada Darel.
Merasa diperhatikan tiga gadis itu menoleh dan mendapati Darel yang sedang berdiri sambil tersenyum kepada Aya, Fany, dan Nesya, dengan permen karet yang sedang ia dikunyah.
"Dihukum bang?" tanya Fany.
"Menurut lo," kata Darel membuat Fany mendengus.
"Telat?" tanya Aya.
Fany dan Nesya menatap Aya. Mereka menggelengkan kepalanya sambil menatap Aya.
"Lo nanya gue?" tanya Darel membuat Aya mengangguk. "Iya gue telat, lo kalo nanya jangan singkat-singkat agak panjang dikit kenapa si nggak akan patah juga gigi lo," lanjut Darel membuat Aya mendengus sedangkan Fany dan Nesya sudah tertawa.
"Diem nggak kalian?" galak Aya.
"Ish baperan," kata Nesya sambil menahan tawanya yang sebentar lagi akan meledak.
"Apaan gue nggak baperan ya," elak Aya.
Karena asik sendiri mereka bertiga sampai tidak sadar bahwa murid yang lain berada dilapangan basket.
"Kalian bertiga ngapain masih disitu?" Kata seorang dari belakang Aya, Fany, dan Nesya.
"Ehh.."
"Kalian mau bolos, ya sudah tidak usah babibubebo kalian bolos bersama Darel silahkan gabung dengannya sampai bel istirahat berbunyi," kata guru tersebut membuat mereka bertiga mendengus.
"Nyenyenye," kata Fany sambil mengikuti gaya bicara guru itu.
"Hahaha garing lo fan," kata Nesya membuat Aya mengangguk sambil tersenyum.
"Biarin gue juga nggak lagi ngelawak," kata Fany.
Mereka bertiga berjalan mendekati Darel yang sekarang sudah tidak berdiri melainkan duduk dibawah pohon yang rindang.
"Dihukum lo?" tanya Darel.
"Menurut lo," balas Aya menirukan jawaban Darel pada Fany tadi. Mendengar itu Fany tersenyum penuh kemenangan berbeda dengan Darel yang sepertinya merasa kesal.
"Gila panas banget njirr," keluh Nesya.
Tiga puluh menit berlalu Aya, Fany, dan Nesya masih berdiri dibawah teriknya sinar matahari.
"Woy bang, lo kan dihukum ngapain santai-santai disitu!" teriak Nesya pada Darel.
"Gue tadi udah berdiri, panas," kata Darel sambil mengibaskan kedua tanggannya kedepan muka.
"Berapa menit lagi?" tanya Aya.
"Lima belas?" jawab Fany membuat Aya mendengus.
"Lama banget sumpah, gue udah panas banget tau nggak," kata Aya sedikit panjang.
"Emang panas banget, tega tu guru," ucap Fany yang disetujui oleh Aya dan Nesya.
Akhirnya waktu yang ditunggu mereka datang. Mereka bertiga bergegas berjalan kekntin diikuti oleh Darel dibelakang mereka.
YOU ARE READING
After Being With You ([ON GOING])
Teen Fiction(CERITA INI MURNI DIBUAT DENGAN IMAJINASI DAN OTAK SAYA SENDIRI. [yang belum Follow akun Author Follow dulu ya]) 🌟Happy Reading guys Aku percaya bahwa datangnya perasaan itu tidak dengan permisi. Dia akan datang secara tiba-tiba. Namun, dia akan da...
![After Being With You ([ON GOING])](https://img.wattpad.com/cover/242056448-64-k106982.jpg)