part 26

2 0 0
                                        

"Pulang nggak lo!" teriak Nesya.

"Nggak, gue mau nginep nemenin Pak satpam," jawab Fany ketus.

Aya hanya menggeleng melihat dua gadis yang menjabat sebagai sahabatnya, selalu saja beradu argumen. "Lo pulang sama siapa nes?" tanya Aya pada Nesya.

Nesya yang merasa namanya disebut menoleh kearah Aya dan menjawab, "gue pulang sama Damar dong," bangganya.

"Cih bangga," titah Fany yang entah kenapa malah menjadi kesal sendiri.

Nesya terkekeh dan malah meneruskan aksinya untuk mengejek Fany. "Bau-bau jomblo yang hampir mengamuk," kata Nesya sambil tertawa. Fany mendengus mendengar ucapan Nesya yang selalu mengejeknya tanpa memiliki niat untuk berhenti.

"Gue duluan ya," pamit Nesya dan berjalan keluar meninggalkan Aya juga Fany.

Fany menatap Aya, "lo nggak pulang sama Bang Darel?" tanya Fany ketus.

"Lo kenapa sih, bosen jomblo, tenang gue jodohin lo."

"Kalo ganteng sih nggak papa," kata Fany.

"Sama Bisma mau nggak?" tanya Aya, Fany yang mendengar itu langsung melotot tidak terima dengan perkataan Aya.

"Gila lo, mau jodohin gue sama Bisma. Mending jomblo," kesal Fany, Aya terkekeh mendengar perkataan Fany.

Bisa adalah pria yang bertubuh tinggi, dengan kulit yang sedikit coklat namun memiliki senyum manis. Dia juga termasuk salah satu anggota Drax.

"Aya! Ditunggu Darel!"

Aya menoleh kearah sumber suara, dia langsung berjalan keluar kelas dan mendapati Darel yang sedang berdiri sambil memainkan ponselnya.

"Masih mau main ponsel?" kata Aya, membuat Darel yang sedang asik dengan ponselnya tersadar. Darel menatap Aya dengan senyum manisnya.

"Ayo pulang," kata Darel membuat Aya mengangguk. Darel menggengam tangan Aya membuat Aya kembali merasakan jantung yang ada didalam sana sepertinya sedang berolahraga.

"WOY! GUE DITINGGAL LAGI. ABANG SIALAN LO, AYA AWAS LO BESOK!" teriak Fany karna selalu ditinggal. Darel dan Aya hanya diam sambil terus melanjutkan langkah mereka tanpa memperdulikan Fany yang sedang teriak-teriak tidak jelas.

"Langsung pulang aja ya?" ucap Darel membuat Aya mengangguk.

🐝🐝🐝

Duduk dibangku kosong sendiri, dengan pikiran yang sedang berusaha tenang. Gadis itu sedang duduk menatap beberapa anak kecil yang asik bermain ditaman kompleknya. Tanpa disadari ada pria yang duduk disampingnya sambil terus menatapnya.

Hingga beberapa menit kemudian, Aya sadar akan kehadiran seseorang disampingnya. Dia menatap kaget pria yang sedang tersenyum lebar sambil menatap dirinya.

"Rai? Lo ngapain?"

"Tadi gue jalan lewat sini, nggak sengaja liat lo lagi melamun. Ya udah gue kepikiran buat samperin lo," kata Rai menjelaskan.

"Eh, udah mau sore, gue duluan ya," kata Aya tiba-tiba. Saat dia melihat Rai duduk disampingnya, satu yang dia ingat hanya perkataan Darel tadi pagi yang memintanya tidak untuk terlalu dekat dengan Rai.

Dia memilih untuk meninggalkan Rai, karna takut jika Darel akan melihat dan mungkin akan marah padanya. "Kok pulang?" suara itu, suara seorang yang mampu membuat jantung Aya berdetak sangat kencang.

Aya mendongak menatap pria yang lebih tinggi darinya. Dia tersenyum kala melihat siapa didepannya tapi sedetik kemudian dia sadar bahwa dia telah melakukan kesalahan.

After Being With You ([ON GOING])Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt