"Gue takut lo marah," jawab Aya jujur membuat Darel tersenyum.

"Aku nggak akan marah, hanya karna kamu duduk sama dia. Ya aku bilang jangan terlalu dekat dengan dia. Sampe sini kamu paham kan," ucap Darel sambil tersenyum.

Mendengar Darel yang berkata dengan Aku-Kamu, Aya langsung merasakan panas dipipinya. Dia tersenyum malu menatap Darel. Darel yang paham akan Aya yang sedang baper hanya terkekeh.

"Ayo pulang aku anter, atau mau jalan-jalan dulu?" tanya Darel.

"Langsung pulang aja," jawab Aya membuat Darel mengangguk.

Tak butuh waktu lama untuk Darel sampai dirumah Aya. Aya turuh dari motor Darel dan menatap pria itu.

"Mau mampir dulu nggak?" tanya Aya.

Darel terlihat berfikir sebelum akhirnya dia mengangguk, "boleh."

Aya masuk kedalam rumah milik orang tuanya diikuti oleh Darel yang berjalan dibelakangnya. "Duduk dulu," kata Aya.

"Eh ada tamu," seorang wanita paruh baya terlihat mengembangkan senyumnya saat melihat Darel sedang duduk manis diruang tamu. Wanita itu berjalan mendekat kearah Darel.

"Hay Tante," sapa Darel sambil tersenyum.

"Hay Darel, udah lama nggak ketemu," ucap Nia sambil terkekeh.

Nia duduk menemani Darel sebentar sampai Aya datang. "Gimana Aya?" tanya Nia.

"Hah, gimana apanya tan?" beo Darel. Nia mendengus menatap Darel.

"Ganteng-ganteng tapi lemot," titah Nia membuat Darel terkekeh. "Maksut tante gimana hubungan kalian berdua?"

"Ya gitu, Darel sekarang udah jadi pacar Aya. Aya udah nggak galak lagi kaya dulu."

"Serius?"

"Iya serius tan,"

"Syukur lah, Tante percaya sama kamu Darel. Jaga Aya, tunjukin bahwa kamu adalah lelaki yang sesungguhnya," kata Nia membuat Darel tersenyum dan mengangguk.

"Itu pasti, kalo tante khawatir Darel bakal nyakitin Aya, itu nggak akan terjadi. Darel nggak akan ngelakuin hal yang mungkin akan buat Darel benci sama diri Darel sendiri," titah Darel membuat Nia mengangguk.

Aya terlihat kembali dengan pakaian santainya. "Ya udah, Tante tinggal dulu kedapur ya. Kalian ngobrol lama juga nggak papa," kata Nia membuat Darel mengangguk diikuti kekehannya.

"Maaf lama," tukas Aya membuat Darel mengangguk.

Darel menatap Aya, membuat sang empu yang ditatap malah salah tingkah. Aya memperhatikan pakaiannya yang mungkin salah atau mungkin malah tidak cocok dengan tubuhnya.

"Lo kenapa sih?" tanya Aya.

"Nggak papa, emang mau liatin pacar sendiri nggak boleh?" tanya Balik Aya. Entaj untuk keberapa kalinya pipi Aya kembali bersemu merah. "Kamu kenapa kok pipinya ditutupin gitu?" tanya Darel lagi yang tidak mendapat jawaban Dari Aya.

"Jangan senyum," titah Aya.

"Kenapa?" tanya Darel sambil terus tersenyum.

"Jangan senyum!"

Bukannya menghentikan senyumnya, Darel malah semakin melebarkan senyumnya membuat Aya menghentakan kakinya benerapa kali dilantai.

"Kamu mau aku mati?" kesal Aya.

"Cie, udah make aku-kamu," goda Darel.

Pipi Aya semakin panas akibat ucapan Darel. Dia menutup mukanya dengan ketua telapak tangannya. "Jangan ditutup mukanya, kan nggak keliatan pipi kamu."

"Ih Darel jangan gitu dong," kesal Aya.

"Kenapa emang?"

"Nangis ni, mau nangis aja lah." Aya sedang mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan suaranya namun, Darel sudah lebih dulu mengecup singkat keningnya membuat Aya kaget dan langsung menengelamkan mukanya dengan bantal yang ada disofa.

"Darel malu," kata Aya.

"Malu kenapa coba,"

"Ya malu intinya."

Darel terkekeh melihat Aya. Dia melirik pergelangan tangannya untuk melihat jam. Ternyata hari sudah sore.

"Aku pulang ya, udah sore," kata Darel.

Aya terlihat kecewa, dia mengerucutkan bibirnya. "Pulang nanti aja kenapa si?"

"Kan udah sore, besok aku jemput kamu," kata Darel membujuk Aya.

"Ya udah deh, hati-hati ya," pesan Aya.

Darel mengangguk, sebelum dia benar-benar keluar dari rumah Aya, dia berpamitan terlebih dahulu kepada Nia.

"Aku pulang ya," Darel mengacak singkat rambut Aya.

"Hati-hati," kata Aya membuat Darel mengangguk.

Bertepatan dengan motor Darel yang keluar dari pekarangan rumahnya, mobil mewah milik Candra masuk kedalam pekarangan rumah mewah milik keluarga Baylor.

"Darel?" tanya Candra membuat Aya mengangguk. "Cepet banget pulangnya, kan papa belum ngobrol sama dia," kata Candra.

"Papa yang pulangnya kelamaan."

🐝🐝🐝

Holaaaa
Jangan lupa vote and coment
See you next part guys..
Makasih😊






After Being With You ([ON GOING])Where stories live. Discover now