Chapter 25 : So in love with you

156K 12.5K 1.6K
                                    

Javier terlihat bagai orang gila yang syok akibat kehilangan anak macan tutulnya. Pasalnya pelayan hanya mengatakan Rhea pergi ke arah belakang restoran.

Apa gadis ini masih saja mencari kesempatan untuk kabur? Apakah tidak ada kapok-kapoknya? Apa yang kurang? Javier berusaha memperlakukan gadis itu dengan baik. Bahkan dia rela menjadi pria norak yang membawa gadis makan malam seperti ini.

Semua itu demi Rhea!

Javier benar-benar harus merantainya dengan Clever jika ia berhasil menangkap Rhea. Gadis liar itu terlihat seperti hewan liar saja. Dan itu membuat Javier sakit kepala.

Pria itu hampir saja menghubungi Harry untuk melacak cctv sebelum dirinya berbelok ke arah toilet.

HUEKK.

Rhea tak tau apa yang salah dengan steaknya. Atau perutnya. Atau semuanya. Kepalanya pening dan mual. Ia bahkan sampai memuntahkan steak yang begitu enak itu. Wajar, dia sudah lari marathon dan belum sempat beristirahat sama sekali. Mungkin setelah ini dia akan meminta Javier untuk membawanya pulang saja.

Setelah mengelap bibirnya yang basah oleh air, Rhea bergegas keluar dari toilet.

"Long time no see."

Langkah Rhea terhenti. Jantungnya nyaris copot. Ia menoleh ke kanan untuk melihat sosok yang menyapanya. Bahkan tanpa melihat pun Rhea sudah sangat mengenal suara itu.

Seorang pria dengan tubuh tinggi tegap, memakai kemeja hitam yang kancingnya tak penuh, memperlihatkan dadanya yang bidang, serta lengan di gulung sampai siku berdiri di depan koridor toilet tersebut.

"I miss you, my sun."

Rhea tak mampu berucap. Seketika hatinya kembali di remas. Begitu pula dengan pria itu, matanya tampak berkaca-kaca seolah ia baru saja menemukan berlian yang hilang di telan bumi.

"Akhirnya aku menemukanmu."

Alaric berjalan mendekat namun Rhea masih tak mampu menggerakkan kakinya. Dia butuh waktu untuk menerima semua ini.

Kenapa dia bisa bertemu Alaric disini?

"I cant describe how happy i am when i see your face again."

Alaric hendak menyentuh pipi Rhea namun gadis itu segera mundur. Dan itu membuat hati Alaric terluka.

"Where have you been." Suara Alaric terdengar penuh siksaan.

"Jangan sentuh aku."

"I am so fucking missing you."

"Jangan mendekat."

"Aku tau kau membenciku. Aku akan menjelaskan semuanya, Rhea. Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Aku tak bermaksud untuk mengkhianatimu."

Alaric langsung merengkuh wajah Rhea dan gadis itu baru saja hendak mundur tapi punggungnya menabrak tembok hingga dia terkunci disana.

"Oh my god. Rhea, i miss you so much!" Geram Alaric sambil menekan tubuh Rhea agar gadis itu tak berontak.

Alaric menempelkan dahinya di dahi Rhea, seolah menghisap oksigen yang selama ini hilang.

"Lepaskan aku."

"Aku tau aku sudah berbuat salah. Aku brengsek yang sudah meninggalkanmu. Tapi kau tau aku mencintaimu hingga nyaris gila. Aku tak menginginkan pernikahan sialan itu!"

Rhea berontak lagi. Wajahnya sangat dekat dengan wajah Alaric kini hingga membuatnya memalingkan wajah ke samping. Tapi Alaric kembali merengkuh wajah Rhea hingga mata mereka saling menatap.

LAS VEGASDär berättelser lever. Upptäck nu