Chapter 24 : Makan malam romantis

178K 11.2K 1.2K
                                    

Saat Javier membuka mata, langit sudah gelap. Malam sudah tiba. Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Dan untuk yang kedua kalinya ia menyaksikan bidadari cantik berada dalam pelukannya. Kali ini lebih intim dari sebelumnya. Tangan Rhea memeluk pinggangnya. Dan senyum terulas di bibir Javier sebelum ia mengecup puncak kepala Rhea dengan lama.

Rhea menggeliat pelan namun kembali melanjutkan tidurnya. Oh damn. Javier tak tau gadis ini terbuat dari apa hingga bisa menjadi sangat cantik. Rasanya mata Javier tak puas-puas memandangi wajah itu.

Drrt drrtt drrt.

Oh shit siapa yang mengganggunya!

Javier berhati-hati melepaskan tangan Rhea dari tubuhnya lalu bergeser untuk meraih ponsel di atas nakas.

Ibunya. Lagi.

Javier pun segera bangun dari ranjang, memakai celana panjangnya lalu berjalan menjauh untuk menerima panggilan itu.

"Jav darimana saja kau? Mom menghubungimu dari tadi pagi. Apa kau baik-baik saja?"

"Tadi aku sibuk."

"Apa kau masih marah pada Mom?"

"Tidak, aku hanya benar-benar sibuk. Ada apa?"

Zoia tampak sedang menghela napas di seberang. Lalu tak lama wanita itu kembali bicara dengan nada lebih pelan.

"Mom hanya ingin tanya kabarmu. Mom rindu kalian berdua. Rasanya sepi tanpa kalian disini."

Javier tak menjawab.

"Bagaimana kabar adikmu? Apa dia baik-baik saja?"

"Kenapa tidak tanya langsung padanya?"

"Kenapa kau seperti itu, Jav?"

"So what do you want me to do?"

"Mom hanya ingin kau tetap menjalin hubungan dengan Jasmine, Jav. Kau itu kakaknya, bagaimanapun dia membutuhkanmu. Dia kelihatan sedang depresi. Dia tak mau buka suara. Mungkin hanya padamu dia mau cerita. Mom tidak ingin dia mengalami kesulitan."

"Ini yang kalian inginkan, bukan? Lalu apa sekarang? Menyatukan kami lagi?"

"Mom tau. Tapi sesekali hubungilah dia, Jav. Mom dan Dad memisahkan kalian, bukan untuk memutuskan persaudaraan kalian." Zoia menghela napas lemah."Mom ingin bertanya padamu, apa kau masih punya perasaan itu pada Jasmine?"

Javier menggertakkan giginya.

"Kalian dilahirkan bersama untuk saling melengkapi, bukan mencintai layaknya pasangan kekasih."

"Aku sudah cukup dengan nasihat sialan ini."

"Mom ingin hubunganmu dengan Jasmine baik-baik saja. Seperti adik dan kakak. Dan satu lagi, umurmu sudah 29. Menikahlah. Mom ingin memiliki menantu dan menimang cucu."

"Aku tak akan menikah."

Javier langsung menekan tombol end. Kepalanya terbakar. Pertama, orang tuanya terus memberi nasihat sialan seperti tadi. Kupingnya sudah sangat bosan mendengarkan. Kedua, dia sadar bahwa dia dan Jasmine semakin menjauh. Ketiga, dia juga sadar bahwa perasaannya yang dulu mulai tergantikan. Ya, dia tak lagi menginginkan Jasmine sebagai seorang wanita.

Ini membuatnya bingung. Banyak yang berubah dalam dirinya. Sialan. Sangat amat sialan.

Sementara di atas kasur, Rhea tak sengaja bangun dan mendengarkan percakapan itu.

Aku tak akan menikah.

Oh Rhea tau betul jenis pria seperti apa Javier. Jelas dirinya tak boleh jatuh cinta pada pria yang tak memiliki masa depan seperti ini. Rhea tersenyum kecut sambil bangun dari ranjang lalu berjalan keluar dengan cepat.

LAS VEGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang