Chapter 16 : Kejahilan Javier

209K 12.9K 1.8K
                                    

"Darimana saja kau?" Tanya Alaric dingin ketika melihat Jasmine memasuki kamar mereka. Alaric menggosok kepalanya yang basah lalu berjalan ke dalam closet-nya untuk memakai pakaian.

"Dari rumah teman." Jawab Jasmine.

Jasmine melepaskan jaketnya dengan hati berdegup kencang. Perasaan bersalah menyelimutinya kini. Apa dia sudah hilang akal semalam? Alkohol sialan.

"Apakah kau akan pergi bekerja?"

"Tentu saja. Kemana lagi aku akan pergi?"

Alaric kembali ke dalam kamar dengan kemeja dan celana yang sudah menempel sempurna di tubuhnya. Pria itu berdiri di depan cermin untuk memakai dasi berwarna hitamnya.

"Biar aku bantu." Jasmine segera datang ke hadapan suaminya untuk membantu pria itu.

Alaric dapat mencium bau alkohol yang menyengat sehingga dirinya harus menahan napas beberapa detik.

"Kau bau seks."

"Apa?" Jasmine tertawa tertahan."Bagaimana kau dapat membaui hal seperti itu?"

Alaric berbisik di telinga Jasmine dengan nada panas."Karena aku pria yang sangat berpengalaman dalam hal itu. Kau lupa, Jasmine sayang?"

"Aku tak meragukannya. Kau memang sangat berpengalaman dalam hal itu. Semalam tidur dengan berapa jalang?"

Alaric menatap mata Jasmine dengan sebuah senyum misterius. Tapi dia tak berkata apa-apa sampai akhirnya pria itu berjalan keluar kamar. Entah mengapa Jasmine mengikutinya di belakang dan matanya membelalak terkejut saat tanpa sengaja berpapasan dengan Jay yang sedang menaiki tangga.

Shit. Kenapa dia harus bertemu dengan pria itu sekarang? Jasmine berencana menghindarinya setelah tadi malam. Walaupun tak butuh usaha yang besar untuk itu karena Jay memang sangat jarang terlihat di rumah ini kecuali ketika sarapan.

Astaga! Sial!

Dia lupa kalau ini waktunya sarapan!

"Apa ada yang salah?" Tanya Alaric datar saat menyadari wajah Jasmine yang berubah.

"Tidak ada, sayang."

"Morning." Sapa Jay sekenanya sebelum dirinya berjalan melewati mereka berdua.

"Morning, Jay." Balas Alaric.

Saat Alaric sudah keluar dari rumah, Jasmine berjalan menghampiri Jay. Dia harus meluruskan ini bukan?

"Ehm. Jay."

Pria itu menoleh dengan ekspresi polos.

Astaga ini canggung. Pria ini... apakah dia berlagak semalam itu tak terjadi apa-apa? Pria menyebalkan dengan sikap dingin ini membuat Jasmine kesulitan harus bersikap seperti apa saat ini.

"Tentang semalam. Semalam kita sama-sama mabuk. You know right? Kuharap kau tidak berpikir yang macam-macam. I know that we had fun but... aku tak akan melakukannya dalam keadaan sadar. Kau tau maksudku kan?" Jasmine mengecilkan suaranya sambil melirik kiri kanan.

"I know." Jay tersenyum tipis."Its not us right? Remember? Damian and Ivory."

"Y-Ya benar. Damian dan Ivory. Aku juga baru ingin mengatakan itu. So please forget everything, oke?"

"Sure. Dont worry." Jay tersenyum tipis sebelum pria itu masuk ke dalam kamarnya.

Hmm... hanya seperti itu saja?

Jasmine pun kembali berbalik, merasakan panas di pipinya. Dia segera masuk ke kamar mandi lalu berendam di dalam bathtub. Ototnya terasa tegang dan tubuhnya terasa kotor!

LAS VEGASWhere stories live. Discover now