🏀 Basket🏀

173 26 5
                                    

Dilapangan basket Universitas Dirgantara sudah dipenuhi oleh mahasiswa, teriknya matahari tidak membuat mereka mengeluh dan kembali ke ruangannya masing-masing. Pemandangan didepan mereka lebih menarik daripada mendengarkan dosen yang memberikan materi pada mereka

"Brighttt!! Angkasa!!! Ganteng bangettt"
"Astaga Bright jangan panas panasan sayang!! "
"Angkasa makin lama makin ganteng masa depan gue!!"
"JJ jangan garang gitu mukanyaaa"
"Win aku padamu!!! "
"Gulfan, ya Allah kasep pisan!!"
"Alex oppa gue!! "

Ditengah lapangan sudah berdiri delapan laki-laki tampan yang memicu teriakan penonton. Bright beserta ketiga temannya serta Angkasa bersama kedua temannya ditambah Alex, sangatlah perpaduan manusia tampan yang sangat sempurna

Lain dari penonton yang berteriak histeris, kedelapan pria yang menjadi pusat perhatian malah diam dan tidak menanggapi teriakan-teriakan itu. Lapangan itu sudah seperti arena tinju bagi mereka, lain dari Alex yang tidak tahu apa permasalahan dari ketujuh pria ini. Tujuh pria yang sedang bersamanya saat ini menatap tajam satu sama lain

Flashback

"Udah lama ga main basket gue" ucap Niko memecah keheningan dimeja yang Ia, Angkasa dan Ken duduki
Suasana dimeja mereka tak jauh beda dengan suasana dimeja Bright, Win, Gulfan dan JJ, hening.

"Panas gini dodol! " Ken menendang kaki Niko dari bawah meja

"Kaya cewe aja lo" Niko balas menendang kaki Ken

"Pengen main sama siapa lo? Sendiri aja sana rame-rame" ucap Ken tak masuk akal

"Gue cuman pengen main sama orang yang ga pernah menang main basket sama gue" ucapan Niko mengarah pada keempat pria yang ada disamping meja mereka

"Orang cupu. Dan kaya cewe. " sambung Niko lagi

JJ yang merasa tidak senang akan perkataan Niko ingin membalas perkataan pria itu tapi ditahan oleh Win

"Takut? " tantang Niko menatap JJ dengan senyum miringnya

"Pro player ga main sama nob " sarkas Gulfan yang bermain game diponselnya

Win dan Gulfan yang mendengar ucapan Gulfan tersenyum tipis. Disaat seperti ini, Gulfan adalah orang yang sangat cocok untuk membungkam mulut lawan, tampak dari Niko yang tidak membalas lagi. Gulfan adalah orang yang sangat humble, tapi jika ia tidak menyukai seseorang, kata tajamlah yang selalu keluar dari mulutnya

"Cowo ga boleh main kasar sama cewe" setelah suasana hening, Ken bersuara menatap sengit pada Bright yang memainkan game diponselnya

"Hm" Angkasa berdehem karena tenggorokannya sedikit gatal. Bright yang mendengar deheman Angkasa langsung menatap tajam pria itu. Angkasa yang tidak tahu apa kesalahannya hanya sibuk dengan buku komik ditangannya

"Ketua kita aja setuju. Ketua lo takut?" ucap Ken semakin menantang Bright. Angkasa masih tidak mempedulikan ucapan Ken, ia sangat fokus pada komiknya sampai tidak tahu suasana dimejanya

"Kaya Tuan dan pelayan, make ketua" sarkas Gulfan lagi tanpa menatap kearah Ken. JJ menatap kearah lain sambil menahan senyumnya, ia sangat ingin tersenyum lebar sekarang.

"Lo nantang? "Tanya Bright dingin menatap Angkasa. Angkasa yang mendengar suara Bright langsung mengalihkan pandangannya dari komik yang sedari tadi ia baca. Ia menatap bingung pada Bright. Kenapa Bright seperti ingin menghabisinya padahal ia tidak melakukan apapun

"Bright... "Tegur Win menyenggol tangan Bright. Ia tidak ingin ada keributan disini

"Takut? " tantang Ken menatap rendah Bright

Dark Cool (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang