Pagi hari Universitas Dirgantara sudah dipenuhi oleh mahasiswa baik yang didalam kelas maupun diluar kelas, mereka semuanya sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Sama dengan anggota klub musik yang berkumpul setiap paginya di ruangan UKM mereka
Ruangan latihan mereka berbeda sesuai dengan alat musik yang mereka pelajari. Di klub musik ini, mereka akan mempelajari satu alat musik setiap harinya. Dan bagi mahasiswa yang sudah mengetahui cara menggunakan semua alat musik akan menjadi pelatih mereka
Rawena adalah orang yang tepat untuk dijadikan pelatih di klub musik ini. Di samping ia yang bisa bernyanyi, ia juga menguasai beberapa alat musik. Hal itulah yang mengharuskannya melatih juniornya bahkan ia juga harus melatih seniornya
"Kak kalau yang ini kunci apa? "
Rawena menoleh pada junior yang memanggilnya. Rawena menghela napas pelan, memang sekarang ia melatih mereka semua dengan kunci yang lebih susah setelah mempelajari kunci dasar dalam gitar
"F#m" ucap Rawena dengan nada dan wajah datarnya
"Kok suaranya ga Bagus kak? " tanya junior laki-laki itu setelah mencoba suara dari kunci gitar yang ia buat
Lagi-lagi Rawena menghela napas, melatih seperti ini bukanlah hal yang ia suka. Ia harus bersabar dan terus melatih mereka yang sangat susah dalam bermain gitar. Rawena menghampiri junior itu dan duduk didepannya
"Tekan keras" dingin Rawena
"Ga bisa kak"
"Ck! "
Rawena akhirnya membantu laki-laki itu dengan menekan jarinya di senar gitar
Jrengg
Junior itu mengangguk mengerti setelah Rawena mengajarinya. Sebenarnya di samping ia ingin diajari, ia juga ingin dekat-dekat dengan Rawena. Ia masuk ke klub ini hanya karena melihat poster dimana ada Rawena didalamnya
"Wen kunci yang ini sama yang ini emang sama ya? Cuman pindah satu fret doang?" tanya perempuan yang duduk dibelakang
Rawena mengangguk mengiyakan pertanyaan mahasiswi setingkatnya itu. Rawena kembali ketempat duduknya didepan dan memangku gitarnya
Rawena tidak melatih mereka seperti seorang guru. Ia hanya membagikan buku yang sudah di sediakan, dimana buku itu berisi kunci gitar. Dan jika mereka tidak mengerti, mereka boleh bertanya padanya
Tok tok tok
Rawena dan semua anggota klub menoleh kearah pintu. Orang yang mengetuk pintu itu tersenyum ramah lalu menghampiri Rawena. Rawena yang tidak tahu senior itu ingin apa mengacuhkannya dan bermain gitar
"Wen lihat Bright? " tanya Salsabila, sekretaris UKM
Rawena berhenti sebentar memainkan gitar saat mendengar nama Bright. Rawena menunjuk ruangan di samping mereka, tempat orang-orang belajar bermain drum
Salsabila hanya bisa sabar atas perlakuan Rawena. Ia memang sudah mendengar masalah Rawena dengan senior lainnya, dan hal itu membuatnya tak ingin menasehati Rawena lagi
"Oke" Salsabila pergi keluar ruangan. Beberapa detik kemudian, Salsabila datang lagi keruangan Rawena.
"Ga ada " ucap Salsa
"..." Rawena tidak peduli pada Salsa, setaunya Bright ada di sana dan ia tidak tahu Bright ada dimana jika tidak di ruangan latihan drum
"Ada nomornya? " tanya Salsa, ia mengambil kursi dan duduk didepan Rawena
Rawena menatap datar Salsa, mahasiswa yang ada di ruangan juga risih karena kehadiran Salsa. Apalagi seniornya itu duduk dengan membelakangi mahasiswa yang sedang latihan