Lucky♛

87 16 6
                                    

Siang hari di Universitas Dirgantara, Bright bersama ketiga sahabatnya sedang berkumpul di lapangan basket. Bukan hanya mereka berempat, Alena yang sudah berada di universitas serta fakultas yang sama dengan Bright juga ada di sana sebagai penonton

Dengan senyum lebar Alena selalu menyemangati Bright dan hal itu membuat  Bright semakin bersemangat dalam bermain basket. Beda halnya dengan Win, Gulfan dan JJ. Mereka bertiga bermain tidak serius dari tadi, mereka terasa tidak dianggap kehadirannya disini seperti orang lain

Siang hari ini matahari sangat terik ditambah lagi ada Alena disini. Perilaku ketiga orang itu sangat berbeda dari biasanya. Sikap mereka menjadi sangat dingin, bahkan JJ dan Gulfan yang lebih banyak bicara juga banyak diam hari ini. Alena selalu mengikuti mereka mulai dari pagi sampai sekarang. Bukan mereka, tapi Alena selalu menempel dengan Bright

Prakk

Lagi-lagi bola yang dilempar Bright masuk kedalam ring basket. Alena bersorak senang, Bright juga menghampiri Alena dan menerima botol minuman yang diberikan Alena. Alena mengelap keringat Bright dengan sapu tangan yang ia bawa

"Aku bagus ga mainnya? "

"Bagus banget"

JJ dan Gulfan menatap jijik ke arah Alena saat Alena mengacak rambut Bright. Win hanya menatap kedua orang itu dengan datar lalu pergi tanpa berkata apa-apa. JJ dan Gulfan juga ikut pergi. Bright yang tahu kenapa ketiga sahabatnya seperti ini hanya bisa menghela napas sabar

"Kok pergi? " Alena bingung saat Gulfan, Win dan JJ meninggalkan mereka berdua

"Lapar katanya" asal Bright

Bright duduk di samping Alena, ia membiarkan Alena memeluk tangannya dan bersandar di pundaknya. Bright berkeringat tapi Alena tidak merasa risih sedikitpun

"Familiar banget ya" ucap Alena menghilangkan keheningan

"Apanya? " bingung Bright

"Dulu aku sering banget berduaan sama kamu, dan aku ga nyangka sekarang masih bisa gini lagi padahal udah tiga tahun pisah "

"Ngapain coba harus kuliah di luar negeri? "

"Kan kemauan papa aku"
"Oh iya kok aku ga lihat Angkasa ya? " Alena melepaskan pelukannya dari tangan Bright dan duduk menghadap pada Bright

"..." Bright diam menatap langit cerah di atas mereka. Entah mengapa setiap kali menyinggung tentang Angkasa, Bright selalu ingin mengalihkan pembicaraan

"Angkasa ga masuk? " tebak Alena menaikkan kedua alisnya

"Gimana kuliah disini? Sesuai ga sama kemauan kamu? " Bright mengalihkan pembicaraan

"Hm bagus sih, fasilitasnya juga lengkap " Alena mengikuti alur pembicaraan Bright

"Mau pilih UKM apa? "

"Mau ke klub renang, kamu taulah aku hobi renang. Emang kamu di UKM apa? "

"Musik"

"Wah! Aku ke musik aja kalo gitu! Aku kan bisa nyanyi sama main gitar. Mana tau bisa jadi vokalis cewenya" Alena tersenyum senang

Bright ikut tersenyum melihat Alena yang sangat senang. Tapi senyumnya tiba-tiba memudar saat Alena mengatakan 'vokalis wanita'. Pikirannya langsung tertuju pada Rawena yang wajahnya belum ia lihat mulai dari pagi. Bright langsung menghilangkan pikirannya dari Rawena. Ia masih mengingat Rawena yang tidak datang saat ia menunggu kehadiran Rawena semalam

"Udah ada Vokalisnya" ucap Bright tersenyum tipis

"Cadangan hahaha " Alena tertawa renyah

"Yaudah masuk aja" Bright mengelus rambut Alena sayang

Dark Cool (END)Where stories live. Discover now