13 Tahun Kemudian ( Letter From Dad )

980 95 47
                                    


Disarankan membaca bab terakhir ini sambil mendengarkan lagu 'Orange' milik 7!!, OST. Your Lie in April


Kazumi POV

"Dasar anak diluar nikah !"  Yuriko mendorongku hingga aku terjatuh. Kulihat, ketiga antek-antek Yuriko cekikikan. Aku mati-matian menahan tangis.  Apa salahku ?! Kenapa mereka semua membenciku ?!

"Asal kau tahu, Hinata-San. Ibumu itu pelacur. Kami tidak ingin berteman dengan anak pelacur." Aku mengepalkan tangan kuat-kuat. Kugigit bagian bawah bibirku, napasku menderu. AKU TAHU AKU MEMANG LAHIR DARI SEBUAH DOSA, TAPI AKU TIDAK TERIMA IBUKU DIKATAI PELACUR !!!

"Kau sialan, Yuriko ! DASAR TAK BERGUNA !" Akan kubuktikan aku kuat. Kujambak kuat-kuat rambut Yuriko, lalu kudorong dia ke dinding kelas. 

"Hah..." Napasku menderu. Kucengkram erat kerah baju Yuriko. Yuriko gemetar, matanya berkaca-kaca. "Masih berani mengatai ibuku lagi, hah ?! MASIH BERANI KAMU ?!" Aku berteriak tepat di depan wajahnya.

"KAZUMI HINATA ! YURIKO SHIBATA ! KALIAN BERDUA IKUT SENSEI KE RUANG GURU !" Pandanganku dan Yuriko tertoleh ke sumber suara. Tamat sudah. Kami akan dihukum oleh Hasegawa Sensei.


Hai, namaku Kazumi Hinata. Umurku 13 tahun, aku bersekolah di  SMP Karasuno.  Bisa dibilang, aku sedang berada dalam titik terendah di hidupku.  Dua tahun terakhir ini, aku melihat ayahku benar-benar berubah. Sejak dua tahun lalu, tubuh ayah benar-benar terlihat semakin kurus setiap harinya dan rambutnya mulai rontok. Ayahku pun semakin mudah lelah dan sakit-sakitan, akan tetapi beliau bersikeras bahwa dirinya baik-baik saja dan ayah selalu tersenyum.

Setiap malam, jika aku sulit tertidur, aku seringkali mendengar ibuku menangis di kamarnya. Sesekali aku mendengar ibuku berteriak : "Sho Kun, mengapa kau tak bilang sejak awal ?! MENGAPA ?!". Aku tahu pasti ada yang tidak beres, dan aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.  Aku hendak menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada ayah dan ibu, namun setiap kali aku membuka mulut untuk bertanya, sebagian dari diriku justru memintaku untuk tetap diam.

Oiya, ayahku bekerja serabutan di tiga tempat sekaligus, yakni tempat mencuci mobil, toko roti, dan membuka usaha laundry sendiri di rumah. Sementara ibuku bekerja sebagai penulis lepas. Benar, keluarga kami begitu miskin, mengingat kedua orangtuaku tidak lulus SMA. Ah, lupakan saja. Aku tidak ingin mengingat lagi alasan mereka dikeluarkan dari sekolah saat SMA.

Omong-omong soal perstiwa tersebut, ya... aku baru mengetahuinya beberapa minggu lalu. Teman-teman di kelasku mengungkit-ngungkit bahwa dulu di SMA Karasuno pernah ada seorang atlet voli unggulan yang berkepribadian hangat dan ceria, serta memiliki kemampuan yang bagus. Akan tetapi amat disayangkan, atlet tersebut malah mencemari nama Karasuno karena menghamili managernya sendiri.

Awalnya aku bersikap tidak peduli pada gosip tersebut, hingga akhirnya Yuriko menunjukkan bahwa atlet tersebut bernama Hinata Shoyo, ayahku sendiri, dan manager perempuan yang dihamilinya adalah Yachi Hitoka, ibuku.

Sakit. Sesak. Pedih. Sebuah perasaan yang tidak dapat dijelaskan bercampur aduk dalam dadaku kala mengetahui bahwa aku lahir dari sebuah dosa. Sesak memenuhi rongga dadaku, pikiranku kalut dalam kemelut badai kekecewaan. Aku masih ingat, beberapa minggu lalu,  saat aku mengetahui fakta menyakitkan tersebut, aku melampiaskan semua kekecewaanku pada orangtuaku.

"Ayah, Ibu. Teman-teman sekelas Kazumi bilang, dulu di SMA Karasuno, ada pemain hebat bernama Hinata Shoyo yang menghamili managernya yang bernama Hitoka Yachi hingga mereka dikeluarkan dari sekolah." Ibuku yang sedang mencuci piring seketika menjatuhkan piringnya.

Young Love {COMPLETE}Where stories live. Discover now