Bonus One-Shoot

647 71 5
                                    

Hanya berisi tambahan One-Shoot hasil kegabutan author untuk readers yang masih kecewa dgn ending Young Love. Ini sebenarnya nggak ada hubungannya sama cerita Young Love ya BTW : D.

Yachi hanya bisa bertanya-tanya saat Hinata terus menggenggam tangannya dan menuntunnya ke suatu tempat yang tidak diketahui sementara matanya ditutupi kain. "Ck, berhentilah bertanya ! Ikuti saja aku !" Jawaban Hinata membuat Yachi semakin penasaran.

Sosok Hinata Shoyo yang telah menjadi pacarnya sejak SMA hingga hari ini dia sudah lulus kuliah selalu saja membuatnya bahagia setiap hari. Meskipun tidak dapat dipungkiri, selayaknya pasangan pada umumnya, mereka pernah bertengkar. Pernah satu kali Yachi marah pada Hinata karena merasa Hinata lebih mementingkan pekerjaan sampai-sampai tidak memikirkannya, namun itu sudah berlalu dan Yachi tak ingin mengingatnya lagi.

"Tada !"

Hinata membuka kain yang menutupi mata Yachi. Yachi mencoba mengenali lingkungan di sekitarnya. Sebuah ruangan yang sangat gelap, dengan penerangan minim yang remang-remang. Setelah otaknya dapat mencerna tempat apa ini, Yachi akhirnya dapat mengenali tempat ini. 

"Untuk apa kita ke gym saat kita SMA dulu ?" Tanya Yachi polos.  Hinata tersenyum, menggenggam tangan Yachi,  "Hitoka-Chan." Nada suara Hinata terdengar cukup serius. Hinata menatap dalam mata Yachi. "Kamu ingat ? Di sinilah kita pertama kali bertemu." Hinata tersenyum. 

"Kamu ingat ? Saat hari pertama kamu menjadi  manager kami, kamu seseorang yang sangat tidak percaya diri, padahal kamu cantik dengan caramu sendiri." Ucapan Hinata sontak membuat  pipi  Yachi memerah. "Dan di tempat ini juga aku jatuh cinta padamu." Hinata menatap dalam-dalam mata Yachi, menyembunyikan anak rambut Yachi ke belakang telinga, dan mengecup pipinya.

"Jika dulu kita di sini jatuh cinta untuk pertama kalinya, maka hari ini, di tempat ini, aku akan memilihmu sebagai pendamping hidupku dengan tulus untuk pertama dan terakhir kalinya."

...!!!

"Hitoka Yachi, cinta pertamaku. Sudah cukup kita merasakan pahit manis berpacaran di masa muda selama bertahun-tahun lamanya. Sudah cukup waktu yang kita habiskan untuk meyakinkanku bahwa kamu adalah orang yang tepat. Hitoka Yachi, maukah kamu menjadi Hitoka Hinata ?"

Hinata berlutut di depan Yachi dan membuka sebuah kotak merah berbentuk hati berisi cincin. Yachi membekap mulutnya. Lidahnya kelu. Ada jutaan kata yang ingin sekali diucapkannya, namun tak bisa. Tanpa sadar, pandangannya mengabur oleh air mata. Sungguh, belum pernah Yachi sebahagia ini.

"Hitoka Yachi, bersediakah kamu menjadi Hitoka Hinata, ibu dari anak-anakku kelak ?" Kali ini air mata Yachi benar-benar tumpah. "Iya, aku bersedia." Jawab Yachi di sela-sela isak tangisnya. Hinata memasang cincin di jari manis Yachi.  Yachi memeluk Hinata dengan erat, dan Hinata membalasnya. Keduanya berpelukan erat sekali. Air mata Yachi jatuh membasahi pakaian Hinata.

"Hei, jangan nangis, dong. Calon istriku tuh cantik kalau senyum." Hinata menghapus air mata di pipi Yachi. "Iiihhh... 'kan aku bahagia !" Ujar Yachi. "Nah, gitu, dong, senyum. 'Kan cantik." Wajah Yachi memerah. Didorongnya bahu Hinata pelan.

"Hitoka Chan." Hinata terdiam  sejenak. Ditatapnya mata Yachi, dalam. Jantung Yachi berdebar menatap mata Hinata yang selalu berbinar. Debaran yang sama seperti dirinya saat masih SMA dulu.

"Aku sayang kamu." Bisik Hinata. "Aku juga." Yachi tersenyum malu-malu. Hinata memejamkan matanya. Perlahan, didekatkannya wajahnya pada wajah Yachi. Wajah Yachi memerah. Yachi memejamkan mata.

CUP !

Hinata mengecup bibir Yachi. Lembut sekali. Malam itu, langit Miyagi menjadi saksi bisu dua hati muda yang berhasil menyatukan cinta mereka. 

Young Love {COMPLETE}Where stories live. Discover now