The Mafia 24 - Discus (Diskusi)

2.8K 220 35
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !

Aaron kini merasa lebih baik. Makan teratur, obat yang rutin di minum. Terhitung hari ini, sudah 2 hari ia di rawat. Lelaki itu berencana untuk pulang secepatnya. Ia tidak betah.

Satu-satunya hal yang membuatnya betah disini adalah kehadiran Alice disisinya. Seperti sekarang ini, Alice sedang memotong sebuah Apel untuknya.

"Baiklah. Kurasa, ayo kita mulai diskusi tentang masalah kemarin" Axel membuka pembicaraan. Setelah ia menunggu kondisi Aaron pulih, akhirnya ia memutuskan untuk membahas masalah kemarin.

Aaron, Albert, Alice, dan Marcell mengalihkan perhatiannya pada Axel. Menatap serius.

"Apa orang itu sudah bicara?" Tanya Aaron.

Axel menggeleng,
"Dari laporan yang ku terima, ia tidak mau bicara, makanan tidak ia sentuh, bahkan ia lebih memilih mati daripada harus bicara"

Aaron terkekeh.
"Nyalinya besar juga. Bagaimana anggota Mafia lainnya? Sudah ada kabar mereka siapa?"

Axel menatap Albert.
"Bagaimana?"

Albert mengangguk, menatap mereka semua serius.
"Aku mendapatkan informasi dari mereka yang ditugaskan untuk ini. Mereka mengatakan bahwa orang itu adalah seorang Mafia. Asalnya dari Amerika"

"Benarkah? Kau tahu nama kelompoknya?" Tanya Axel.

"Jadi, aku bertanya pada anggota kita yang ada di Amerika. Mereka bilang, dia adalah putra dari pemimpin snakes. Salah satu kelompok Mafia disana"
Sahut Albert.

Alice menelan ludahnya. Haruskah ia memberi tahu mereka semua? Tapi ... Alice takut. Bagaimana jika Aaron menyerang keluarganya lagi? Alice tidak mau itu terjadi.

"Aku tahu kelompok itu. Aku fikir ayahnya akan segera menghubungi kita" Aaron tersenyum miring.

"Tapi ... apa tujuan mereka? Bukankah mereka tahu siapa kita?" Axel mengerutkan keningnya.

Kita semua tahu, pekerjaan Mafia adalah melakukan kejahatan terorganisir atas permintaan klien mereka. Bukankah jika Mafia beraksi ... berarti ada yang menyewa mereka?

Atau ... mereka melakukannya atas kehendak sendiri.

Mereka semua terdiam. Terlihat berfikir. Kecuali Alice. Ia mulai merasa berkeringat dingin. Ia benar-benar takut.

Tapi ... ia juga merasa bersalah pada Aaron jika tidak mengatakannya.

"Bagaimana menurutmu, Marcell?" Tanya Aaron. Lelaki itu sejak tadi hanya diam saja. Tidak ikut berbicara.

Marcell mendongak. Menatap Aaron, kemudian menyengir.
"Aku lapar"

Malam sudah larut ketika perutnya tak berhenti berbunyi. Maklum, Ia belum memakan apapun sejak di rumah sakit.

Aaron memejamkan matanya sejenak. Menarik nafas. Meredakan kekesalannya yang memuncak akibat sahabatnya.

Axel mengibaskan tangannya kesal,
"Lupakan. Bagaimana menurutmu, Albert?"

Marcell mencebik. Mengelus perutnya yang kian berbunyi. Ia benar-benar sangat lapar sekarang.

Alice tersenyum kecil. Memberikan sepiring potongan Apel pada Marcell yang disambut dengan senyum bahagia lelaki itu.

"Untukku?" Marcell menatap sepiring apel tersebut dengan antusias. Sementara Alice tersenyum dan mengangguk.

"Makanlah. Kau lapar, bukan?"

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat