The Mafia 11 - Aaron's Company

3.2K 197 10
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !

Roma, Italia.

Perasaan Alice belum membaik, ia masih cemberut dengan sesekali menatap Aaron kesal. Lelaki itu bahkan tidak meminta maaf padanya. Menyebalkan.

Aaron melirik Alice sekilas lalu kembali fokus menyetir. Mereka telah sampai di kota. Hanya membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam dari kediaman Aaron menuju ke kota.

"Kenapa kau hanya diam saja?" Aaron akhirnya bertanya. Memecah keheningan di antara mereka.

"Menurutmu?" Jawab Alice ketus.

"Aku bertanya lebih dulu"

"Aku tidak mau menjawabnya lebih dulu"

"Ya sudah" Aaron mengendikkan bahu tidak peduli. Sengaja menyulut kemarahan Alice. Aaron ini gemar sekali membuat Alice emosi.

Alice menatap Aaron bengis. Mengapa lelaki di sampingnya ini begitu menyebalkan?!

"Mafia brengsek" umpat Alice menahan kesal.

Aaron tergelak mendengarnya, menatap Alice sekilas dengan sorot geli,
"Kau memakiku lagi. Aku tidak tahu bahwa kau senang sekali memaki seseorang. Aku pikir kau gadis yang sopan"

"Untuk apa aku berlaku sopan denganmu? Kau saja tidak tahu sopan santun. Lagipula, aku hanya memaki pada dirimu saja ya!" Alice sewot.

Sejujurnya Alice juga bingung dengan dirinya. Selama ini, ia tak pernah mengumpati seseorang. Meskipun ia marah atau pun kesal, Alice hanya akan diam saja. Tapi, bersama Aaron, membuat Alice seolah menemukan sisi dirinya yang lain.

"Benarkah? Apakah aku se spesial itu?" Aaron kembali menggoda Alice. Membuatnya salah tingkah.

Alice memalingkan wajahnya yang tiba tiba saja merona. Wtf, mengapa tubuhnya mengkhianati dirinya sendiri? Aaron pasti mengejeknya lagi melihat wajahnya yang memerah.

Aaron menghentikan mobilnya di depan sebuah gedung pencakar langit. Membuat Alice bingung.

"Ini kantorku" Sahut Aaron yang membuka seat belt-nya.

Alice menganga, menatap tidak percaya pada gedung di depannya. Ia bahkan harus mendongak ke atas untuk melihat ujungnya. Gedung ini ... milik Mafia itu? Ah, bukan. Bisa saja ia hanya karyawan biasa kan?

"Tak perlu berlebihan seperti itu. Aku tahu kau kagum" Aaron tersenyum geli melihat ekspresi Alice.

"Aku juga terkadang tidak mengerti, mengapa aku bisa sesukses ini?" Aaron menghela nafas berat, berpura-pura merendahkan diri.

Alice mengerjapkan matanya, menaikkan tangan
"Sebentar. Kau hanya karyawan biasa kan disini?"

Aaron tergelak,
"Apa kau fikir nama dari karyawan biasa akan dijadikan nama perusahaan?"

Alice menatap gedung itu lagi, di bagian atas kanan gedung tersebut tertulis Aaron's Company dengan font yang besar.

Tunggu ... Aaron's Company? Nama perusahaan itu tidak asing baginya. Ia ... ah, benar, ia pernah melihat gedung yang sama juga saat di Amerika, tepatnya LA. Perusahaan ini ... setahu Alice, adalah perusahaan terbesar disana. Bahkan perusahaan Ayahnya disana juga di kalahkan olehnya.

"JADI INI MILIKMU?!" Tanpa sadar Alice berteriak. Menatap Aaron tidak percaya.

Aaron mengusap telinganya,
"Kau benar benar berlebihan. Mengapa kau seterkejut itu?"

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang