The Mafia 4 - Heartbeat (Detak Jantung)

3.6K 232 16
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !

Alice menatap makanan yang ada di depannya dengan tidak selera. Meskipun di depannya ini adalah makanan kesukaannya, Spaghetti. Ia bahkan heran darimana Mafia itu tahu makanan kesukaannya.

Alice terkekeh kecil. Harusnya Alice tahu, Mafia itu pasti sudah menyelidiki informasi pribadinya. Sungguh mengerikan. Alice bergidik ngeri. Kira- kira apa saja yang mereka tahu?

"Nona. Kau harus memakan makananmu"
Tegur Camelia, sang pelayan.

Alice menghela nafas. Bahkan pelayan itu terus mengikuti dirinya saat di luar kamar. Apakah ia fikir aku akan kabur? Ayolah...

"Aku tidak berselera" kata Alice jujur.

Alice begitu khawatir akan seperti apa nasibnya kedepannya. Mafia itu bahkan belum mengatakan apapun keinginannya pada Alice.

Alice beserta pelayan di sampingnya sedang berada di ruang makan. Dihitung dari jumlah kursi disini, bisa di pastikan bahwa meja makan ini sering di isi banyak orang. Entah siapa mereka.

"Nona harus memakannya, kalau tidak, tuan akan ..."

Alice segera memasukkan satu suapan spaghetti ke dalam mulutnya. Hal itu membuat sang pelayan tersenyum geli melihat tingkah majikannya itu.

Tak lama, Alice mendengar suara langkahan kaki seseorang yang hendak turun dari tangga. Alice tidak begitu peduli dan sibuk mengunyah.

"Siapa kau?!" Teriak orang itu.

Alice tersedak makanannya sendiri karena terkejut. Camelia pun segera memberikan air pada Alice.

"Terimakasih, cam"

Nah kan , bahkan untuk makan di mansion ini ia tidak tenang. Bagaimana ia bisa menjalani hari harinya disini?!

"Kau tidak dengar? Kau siapa?!"
Orang itu kini berteriak lebih dekat pada Alice.

Alice menoleh dan melihat seorang perempuan yang menatapnya marah.

Alice berdiri dengan berani, dan mencoba tersenyum.
"Aku Alice. Dan kau?"

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku .. aku akan tinggal disini" Jawab Alice ragu. Lagipula, siapa perempuan yang ada di depannya ini?

Perempuan dengan lipstik merah menyala, namun cantik. Entah mengapa, meski terlihat anggun, perempuan itu membuat Alice tidak betah menatapnya.

"Apa? Jangan bercanda"
perempuan itu melangkah maju dan menatap Alice dengan sorot merendahkan.

Alice dengan berani ikut menatapnya dingin. Toh, ia tak merasa melakukan kesalahan apapun.

"Maaf. Tapi aku tidak mengenalmu"
Alice berusaha senetral mungkin. Ia tidak ingin terpancing.

"Aku kekasih dari pemilik mansion ini" jawab perempuan itu dengan penuh penekanan.

Alice berdecih. Ohh, jadi ... Mafia itu mempunyai kekasih?

Alice terkekeh kecil,
"Oh, senang bertemu denganmu"

Perempuan itu menatap Alice tajam,
"Dan kau? Berani-beraninya kau ingin tinggal di mansion ini"

"Maaf , nona, tuan yang membawanya kemari" Camelia berusaha menengahi mereka.

Perempuan itu menatap Camelia dengan tajam lalu kembali menatap Alice.

"Aku tidak peduli. Pergi dari sini!"

"Maaf, nona, anda tidak bisa berbuat seenaknya disini" Camelia kembali mengingatkan.

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now