The Mafia 23 - Sorry and Thank You ( Maaf dan Terima Kasih )

3K 213 46
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !

Alice. Orang yang pertama kali Aaron cari setelah sadar adalah gadis itu. Gadis yang akhir-akhir ini selalu mengisi fikirannya.

Meski ada ketiga sahabatnya yang sedang menatapnya khawatir.

Ada Albert yang berdiri di sampingnya, ada Axel yang duduk di sisinya, juga ada Marcell yang tersenyum bahagia di depannya.

Tapi, tetap saja yang pertama kali Aaron ucapkan adalah ...

"Dimana, Alice? Apakah dia baik-baik saja?"

Suara serak itu terdengar pelan. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling, namun tak juga melihat gadis yang ia cari.

Marcell memutar bola matanya,
"Cemaskan saja dirimu dulu!"

Aaron mengabaikannya. Menoleh. Menatap Axel dan Albert. Meminta jawaban.

"Kami memaksanya untuk di periksa oleh dokter. Kau tahu kan? Gadis itu juga terluka" jawab Axel.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku akan memanggil dokter dulu" sahut Albert sebelum keluar dari ruangan.

Aaron mengangguk, berusaha untuk bangun. Namun, tiba-tiba merasakan sakit pada bagian bahunya.

"Kau belum boleh banyak bergerak" tegur Marcell mengambil segelas air dan sedotan. Memberikannya pada Aaron, "minum"

"Aku ... tidak suka di rumah sakit. Kita pulang--"

"Sssht" Marcell menyodorkan sebuah sedotan pada bibir Aaron, memaksanya untuk masuk. Memotong percakapan Aaron.

Aaron menatapnya tajam. Andai saja ia tidak kesakitan seperti ini, akan ia tendang lelaki itu. Berani-beraninya Marcell memotong pembicaraannya.

"Memangnya kenapa kalau di rumah sakit? Disini bagus. Perawatannya lengkap" sahut Marcell heran.

Jika di fikir-fikir, ini kali pertama mereka menggunakan rumah sakit. Bagi mereka, prosedur rumah sakit itu merepotkan, bisa saja identitas mereka di ketahui. Biasanya, mereka hanya akan memanggil dokter ke mansion. Tentu saja dokter tersebut dari kalangan Mafia.

Setiap Mafia mempunyai pekerjaan sampingan agar identitasnya tidak di ketahui. Atau bisa disebut sebagai penyamaran.

Seperti Aaron yang menjadi CEO. Axel yang menjadi asisten Aaron. Sedangkan Marcell dan Albert, mereka belum memikirkan pekerjaan apa yang cocok dengan mereka.

"Aku tidak suka. Kita pulang sekarang" Aaron berusaha untuk bangun lagi.

"Alice yang memaksa kau di rawat di rumah sakit. Dia sangat khawatir." Sahut Axel. Membuat Aaron kembali membaringkan tubuhnya. Menyunggingkan senyum tipis.

Jadi .... Alice khawatir padanya , ya?

Axel memutar bola matanya. Sudah ia duga.

"Dan kau menurutinya begitu saja?" Tanya Marcell.

Axel menghela nafas,
"Aku panik. Bayangkan saja, gadis itu bahkan membentakku. Tapi aku tak marah karena terlalu khawatir pada Aaron"

Axel merasa kalah pada perempuan. Se umur-umur baru pertama kali ia di bentak oleh seorang perempuan.

"Luar biasa. Gadis itu memang benar benar berbeda" Marcell berdecak kagum.

Pasalnya, Alice adalah gadis pertama yang berhasil memasuki kehidupan mereka, mulai dari membentak Axel, ikut bercanda dengan Albert dan Marcell, bahkan memaki Aaron. Hal yang tidak biasa untuk orang asing lakukan. Bahkan pada Allura pun, mereka biasa-biasa saja. Karena saat itu Allura cenderung tidak peduli, ia hanya fokus pada Aaron.

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now