The Mafia 18 - The Truth ( Kebenaran )

2.8K 182 17
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !

'Jalang?'

'Aku benar-benar kecewa padamu'

Aaron menggeram. Memukul setir mobilnya dengan keras. Perkataan Alice selalu terngiang-ngiang di kepalanya. Apalagi sorot terluka dari Alice, entah kenapa membuat Aaron merasa sakit juga.

Kecewa? Alice ... kecewa padanya?

Tapi, ini bukan salahnya kan? Alice sendiri yang mengkhianati Aaron. Setelah Aaron begitu baik pada gadis itu, bahkan mulai merasa nyaman, ia justru di khianati. Bukankah wajar jika Aaron begitu marah?

"Anda ... tidak apa-apa?" Tanya Reline yang terkejut saat Aaron tiba-tiba memukul setirnya.

Sekarang, Aaron sedang mengantar Reline pulang. Awalnya, Reline merengek pada Aaron untuk di obati. Namun, Aaron menolak dan memilih mengantar Reline pulang. Tak lupa, Aaron sudah memanggil suster untuk merawatnya.

Aaron tidak menjawab. Ia bahkan sempat lupa bahwa ada Reline di sampingnya. Biasanya ... ia akan bersama Alice.

Ah.. sial, Aaron tidak tenang.

"Saya paham kenapa anda begitu marah. Saya juga tidak menyangka Nona Alice akan berbuat seperti itu" lanjutnya menatap Aaron prihatin.

Gadis itu lalu menoleh dan tersenyum kecil. Sepertinya ... rencananya telah berhasil. Sudah Reline bilang, ia akan menyingkirkan siapapun yang menjadi penghambatnya.

Aaron. Laki-laki mapan, muda, kaya, dan tampan. Siapa yang tidak terpesona padanya? Hampir semua gadis menginginkannya. Termasuk Reline. Karena itu, ia akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan Aaron. Dan ... disinilah dia, untuk pertama kali ia menaiki mobil Aaron. Bahkan Aaron mengantarnya pulang. Menyenangkan.

"Benarkah?" Sahut Aaron dingin. "Kalau begitu ceritakan apa yang terjadi disana"

Reline menoleh, menatap Aaron. Ia membenarkan posisi duduknya,
"Saat itu, saya ingin menemui nona Alice yang sedang berada di toilet. Ketika saya bertemu dengannya, ia meminta saya untuk meminjamkan ponsel padanya"

Aaron tetap mendengarkan tanpa menoleh sedikitpun pada Reline.

"Lalu, saya mendengar nona Alice menelfon seseorang dengan begitu mesra. Saya fikir, itu salah. Karena nona Alice adalah kekasih anda. Jadi, saya menegurnya. Tapi, nona Alice marah, ia mengancam untuk memecat saya jika saya mengadu, ia bahkan mematahkan sim card saya agar tidak ada bukti panggilannya"

"Saya melawan. Tapi saya tidak menyangka nona Alice begitu kuat. Ia mulai menyerang saya"

Aaron mendengarkan dengan seksama. Memang masuk akal. Namun, mengapa hatinya terus berusaha menyangkal fakta itu?

Reline tersenyum. Menyadari Aaron yang percaya pada ceritanya. Ah .. mungkin seharusnya ia menjadi aktris saja. Aktingnya begitu bagus.

"Mengapa kau ingin menemui Alice?" Tanya Aaron tiba-tiba.

Reline terkesiap. Pertanyaan Aaron begitu tiba-tiba, ia belum menyiapkan jawaban tentang itu.

"Hah? Itu ... saya hanya ingin mengajak nona Alice mengobrol. Menemaninya agar tidak bosan"

Reline menjawab cepat. Tak ingin di sangka berbohong oleh Aaron.

Aaron tidak menjawab. Ia kembali fokus ke jalanan.

Tak lama kemudian, mereka telah sampai di rumah Reline. Tampak seorang suster telah menunggu kedatangan mereka.

Aaron segera turun dari mobil, menghampir sang suster. Reline yang tak kunjung melihat Aaron membuka pintu untuknya pun akhirnya turun dari mobil dengan kesal.

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now