The Mafia 31 - Aaron's Past ( Masa Lalu Aaron )

2.6K 168 19
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !


Aaron sedang sibuk membaca laporan-laporan yang masuk.

Ada banyak sekali, sampai-sampai ia harus lembur malam ini. Maklum, selama ia sakit, ia tidak pernah menyentuh sedikit pun pekerjaannya. Baik sebagai Leader of The Mafia ataupun sebagai CEO.

Ya. Aaron benar-benar sibuk sekarang. Mempunyai dua profesi memang tidak mudah. Meski ia mendapatkan kekayaan berkali kali lipat sebagai balasannya.

"Aaron. Kau belum makan" Alice mendesah kesal. Sedari tadi, ia terus membujuk Aaron agar segera makan malam. Tapi, lelaki itu terus saja menolak dengan alasan yang sama.

"Aku belum lapar, sayang"

"Bagaimana tidak lapar? Kau terus saja bekerja sampai lupa waktu" Alice menggerutu sebal. Meski sedikit salah tingkah karena kata 'sayang' dari Aaron. Huh, demi apa? Dia belum terbiasa dengan kata-kata manis lelaki itu.

"Pekerjaanku sangat banyak"

"Ya sudah. Pilih aku atau pekerjaanmu?" Tantang Alice. Ia tahu, ini sangat kekanak-kanakan. Tapi, ia harus melakukannya agar Aaron menurutinya sekarang.

"Kenapa aku harus memilih? Aku mencintai keduanya" Aaron tersenyum simpul. Masih menatap lembar-lembar kertas. Ia bisa membayangkan bagaimana lucunya ekspresi Alice saat ini. Dia memang sengaja.

"Terserah! Dasar Mafia tidak berperasaan!"

Aaron tergelak, bersandar pada kursi kerjanya. Ya, mereka sedang berada di ruang kerja milik Aaron.

"Apa yang kau inginkan, hm?" Aaron menatap Alice.

"Makan. Kau belum makan"

"Kemarilah. Bawa makananmu" Sahut Aaron terkekeh geli.

Alice yang semula duduk di sofa, kini berdiri. Membawa sepiring makan malam untuk Aaron. Mendekati lelaki itu.

Begitu Alice sudah berada di dekatnya, Aaron menarik pelan gadis itu hingga kini, ia berada di pangkuannya.

Alice terbelalak,
"Apa sih? Kan sempit!"

"Tidak apa-apa. Sekarang suapi aku. Aku masih harus bekerja, sayang"

"Aku kan bisa duduk di dekatmu"

"Tidak perlu. Disini lebih nyaman"

Alice memicingkan matanya,
"Kau ini mengambil kesempatan dalam kesempitan ya?"

Aaron tergelak,  "Terserah apa katamu. Kau ingin aku makan kan? Ya sudah, menurut saja"

Alice mencibir. Mengaduk-aduk makanan, lalu menyendokkan satu suapan besar untuk Aaron, yang di terima dengan baik oleh lelaki itu.

Alice tersenyum kecil. Melihat wajah serius Aaron dari dekat, dengan kunyahan yang terlihat lucu di mata  Alice.

"Aku heran. Laki-laki brengsek sepertimu, bagaimana bisa menjadi CEO!" Seru Alice. Bukankah menjadi CEO itu harus memiliki kepribadian yang baik untuk bisa memimpin perusahaan? Apalagi perusahaan tersebut sudah sangat terkenal.

"Memangnya lelaki seperti apa yang pantas menjadi CEO, hm?"

"Yang cerdas! Rajin, baik hati, dan tidak sombong" Alice menjawab asal.

"Aku memiliki semuanya, kok"

"Hoax!"

Aaron tertawa lagi. Tepat dengan itu, Alice kembali menyendokkan satu suapan besar lagi. Membuat Aaron terbatuk, mendengus kesal.

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now