The Mafia 14 - The Day With Aaron 2 (Hari Bersama Aaron)

3.1K 208 2
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !

Alice menarik atau lebih tepatnya menyeret Aaron menjauh dari kasir. Terkejut mendengar perkataan lelaki itu.

"Kau tidak perlu melakukan itu!" Alice menatapnya tidak percaya. Membeli semua pakaian disini? Yang benar saja. Aaron pasti sudah gila.

"Kenapa? Bukankah tadi kau bilang suka semuanya?" Aaron menaikkan alisnya. Menatap bingung gadis yang di hadapannya. Ia hanya ingin membeli semua pakaian untuk Alice, apa yang salah?

"Iya!! Tapi ya tidak semuanya juga. Itu berlebihan" Alice berkata gemas. Apakah memang begini kebiasaan Aaron? Menghambur-hamburkan uang?

"Aku tidak mengerti. Bukankah wanita akan senang di beri banyak pakaian?" Aaron menatap Alice dalam. Baru kali ini ada perempuan yang memarahinya karena berniat membelikan banyak pakaian. Aneh sekali.

"Para wanitamu mungkin, ya. Tapi aku tidak suka orang yang menghambur-hamburkan uang begitu saja" Alice menyilangkan tangannya di dada. Meskipun Alice memiliki banyak uang dulu, ia tak berfikir untuk membeli barang dengan berlebihan. 

Aaron tergelak,
"Aku membeli apapun yang ku mau. Tak peduli seberapa banyak ku habiskan uangku. Kau tidak perlu khawatir. Aku ini... sangat kaya"

Aaron menaikkan tangannya, tersenyum miring.
"Tidak. Maksudku, sangat sangat kaya"

Alice menatap Aaron kesal. Ingin membantah, namun itu benar. Kekayaan Aaron bahkan berkali kali lipat dari kekayaan keluarganya. Yah ... Alice bisa apa?

"Tetap saja aku tidak mau pakaian sebanyak itu!" Alice masih tak mau mengalah.

"Kau benar-benar merepotkan. Kalau begitu pilihlah yang kau inginkan. Ingat, aku tidak suka menunggu. Jadi cepatlah" Aaron berlalu, memutuskan untuk duduk di sofa. Lelah dengan perdebatannya bersama Alice yang tak ada habisnya.

Alice tersenyum cerah.  Ia bergegas memilih pakaian yang benar-benar ia suka.

Setelah di rasa cukup, Aaron menghampiri gadis itu yang telah memanggilnya dari kasir. Ia Menyodorkan kembali Black Card miliknya pada wanita yang menjaga kasir.

Alice menatap wanita tersebut heran. Wanita itu sejak tadi hanya tersenyum sesekali menatap dirinya dan Aaron. Apakah ia terlihat aneh?

Wanita itu mengembalikan Black Card tersebut pada Aaron,
"Terima kasih. Silahkan berkunjung kembali. Oh ya, kalian terlihat serasi sekali. Saya jadi iri" wanita itu terkekeh.

Alice terbelalak, menggeleng kuat,
"Bukan. Kita bukan sepasang kekasih"

Aaron menerimanya tanpa berkata apapun. Dan berlalu begitu saja. Meninggalkan Alice bersama wanita itu. Alice menatapnya tidak enak.

"Jangan di hiraukan. Dia memang seperti itu. Kalau begitu saya pergi dulu, terima kasih" Alice tersenyum ramah yang di balas senyum ramah juga oleh sang penjaga kasir. Alice segera mengejar Aaron, membawa banyak belanjaannya.

"Kau tidak ingin membantuku?!" Teriak Alice di tengah-tengah usahanya mengejar Aaron. Langkah kaki lelaki itu cepat sekali.

Aaron berbalik sekilas, tidak peduli. Lagipula, ia tidak mungkin kan membawa belanjaan seorang perempuan? Setidaknya belum. Harga diri seorang Aaron itu sangat tinggi.

Alice terengah lelah. Memutuskan untuk duduk terlebih dahulu. Menatap punggung Aaron kesal.
"Hey! Setidaknya tunggu aku!"

Aaron berhenti. Berbalik menatap Alice, lalu menghela nafas.

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now