The Mafia 17 - Something Hapened (Sesuatu telah terjadi)

2.7K 179 10
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !

Mendung. Angin berhembus kencang, hawa dinginnya cukup membuat orang-orang akan merapatkan jaketnya. Pagi ini, tampak bahwa cuaca sedang buruk. Hingga hanya beberapa orang yang terlihat.

Hal itu tak di pedulikan oleh Alice. Ia terus berlari, menjauhi kantor Aaron sejauh mungkin. Seiring dengan air matanya yang mengalir deras.

Sakit. Sakit sekali.

Aaron, lelaki yang mulai ia percaya, lelaki yang membuatnya merasa aman saat berada di dekatnya,  kini menyakiti hatinya.

Alice pikir, Aaron tidak jahat. Aaron baik. Lelaki itu selalu memperlakukannya dengan baik. Tapi ternyata ia salah, Aaron malah menyakiti dirinya. Bodohnya, ia mulai menyimpan perasaan untuk lelaki itu.

Alice berhenti, berpegangan pada pembatas jalan. Bersandar. Merasakan air matanya yang kian deras. Ia benar-benar tidak percaya Aaron melakukan itu padanya.

Alice tidak salah. Alice tidak menyakiti wanita itu. Tapi kenapa? Kenapa Aaron tidak percaya padanya? Kenapa jahat sekali?

"Hiks, bodoh! Mafia bodoh! Mafia Brengsek! Seharusnya aku tidak percaya padamu!!! Aku membencimu! Sekali jahat tetap jahat!! Aku benci padamu, Bodoh!"

Alice berteriak, menumpahkan segala kekesalannya pada Aaron. Ia tidak peduli pada sekitarnya. Lagipula, jalanan sedang sepi. Ia tidak tahu berada dimana, yang ia lihat hanyalah jalan gang yang cukup luas.

"sakitt"

Gumamnya menyentuh dada bagian kirinya. Ia tidak tahu, akan sesakit ini.

Rasanya baru kemarin Alice diperlakukan istimewa. Membuat dirinya percaya bahwa Aaron menyukainya. Bahkan, membuat Alice mulai menyimpan perasaan.

Seharusnya Alice tahu, ia tidak bisa berharap banyak pada seorang Mafia. Mereka jahat. Licik. Tidak berperasaan.

Kenapa Alice menyukai lelaki jahat?

Alice berjongkok. Menangis sesegukan. Menenggelamkan kepalanya di tengah lengannya. Kemudian merapalkan banyak kalimat makian untuk Aaron dan Reline.

"Brengsek! Bodoh! Tidak berperasaan! Gila! Bajingan! Sialan! Wanita ular! Murahan! Jal- AAAH!"

Alice terduduk kaget saat merasakan seseorang menyentuh lengannya. Ia mendongakkan kepalanya. Terkejut melihat wajah lelaki yang tidak ia kenal.

"Si-siapa kalian?" Alice menatap takut. Memperhatikan mereka yang tidak hanya satu! Mereka berpakaian serba hitam. Apakah pengawal Aaron?

Lelaki di depannya tersenyum miring, menatap salah satu dari mereka,
"Bawa dia"

Alice berteriak saat dirinya mulai diseret paksa oleh mereka. Cara mereka memperlakukan dirinya,membuat Alice berasumsi bahwa dirinya sedang di culik. Mereka bukan pengawal Aaron!

"Hey! Lepaskan aku! Kalian siapa,hah? Kalian tidak tahu aku siapaa? Lepas! Lepas!"

Alice terus memberontak. Tak ingin di bawa begitu saja oleh orang-orang itu.

"Diamlah, nona. Kami tahu siapa dirimu. Karena itulah kami membawamu" sahut salah satu lelaki yang menyeretnya ke arah mobil alphard yang entah kenapa terlihat tidak asing bagi Alice.

Alice menggeram, masih memberontak.
"Lepaskan aku, brengsek!"

Alice menendang, menyikut, berteriak, melakukan segala cara agar ia bisa terlepas. Membuat lelaki yang berjalan di depannya merasa muak.

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang