Chapter 16 : Mine

4.5K 546 136
                                    

Makasih banyak buat
vote & komennya

Selamat juga buat Pika-pika kesayangan Kachu yg udah rela berjuang buat menuhin target

Luv u all
&
Selamat menikmati hadiah kalian

☆☆☆

"Masalah fatalnya adalah BAGAIMANA KAU BISA MEMBIARKAN ISTRIMU KELAPARAN BODOH. AKU SUDAH MEMBERITAHU DIRIMU JIKA AKU KELAPARAN SEJAK MENUNGGUMU DAN KAU MALAH GALAU-GALAUAN DISINI. APA KAU INGIN AKU MATI HAH! IYA? MAU AKU MATI LEBIH CEPAT BEGITU SUPAYA KAU BISA MENGGILIR LEBIH BANYAK MAHASISWI DI KAMPUS LAGI BEGITU?"

Mampus. Tamatlah riwayat hidup Cal setelah ini. Ia seakan menantang maut dengan membuat istrinya kelaparan. Habislah kau Cal.

"Eh? Tidak-tidak seperti itu sayang. Maaf aku lupa, ayo kita makan sekarang ya. Kau mau makan apa atau ada tempat makan khusus yang ingin kau kunjungi kita akan segera ke sana."

"Terserah."

Yucy berlalu begitu saja meninggalkan Cal yang melongo menatap kepergian Yucy dalam diam. Marah, merajuk dan terserah merupakan kombinasi yang sangat sempurna bagi seorang Calvien Dewara Miler untuk menghadapi gadis kecilnya.

***

Yucy dan Cal akhirnya makan di restoran terdekat, mereka makan dalam diam. Nasib baiknya Yucy mau memilih menu makanannya sendiri, jika tidak maka Cal tak bisa membayangkan berapa lama mereka bertanya jawab perihal menu makanan apa yang ingin disantap.

Cal sudah berusaha mengajak Yucy berbincang, namun Yucy memperingatinya untuk tidak berbicara saat sedang makan. Hal tersebut membuat Cal mengatupkan kembali bibirnya, makan dalam diam sesekali memperhatikan Yucy yang nampaknya sangat kelaparan.

Hati Cal menghangat kala melihat Yucy makan dengan lahap yang termasuk pemandangan langka karena gadisnya dalam program diet akhir-akhir ini. Cal sebenarnya khawatir, badan Yucy sebelum diet saja sudah ideal tetapi entah kenapa dimata gadis itu masih saja kurang.

Setelah hampir setengah jam berlalu akhirnya Yucy menyelesaikan acara makan-makannya, gadis itu terlihat sangat bahagia saat perutnya terisi penuh. Seketika kemarahannya pada Cal lenyap begitu saja.

"Sudah merasa lebih baik Nona?"

"Ah, aku rasa ini saja tidak cukup untuk memaafkanmu." Yucy menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi, mungkin sedikit bermain-main dengan Cal akan menyenangkan.

"Uh? Apa ada hal lain yang kau inginkan?" Cal tentu saja tidak keberatan, apapun yang Yucy ingini pasti Cal penuhi hanya saja tatapan gadis itu terlihat berbeda, seperti ada sesuatu yang ia rencanakan.

"Tentu saja Tuan Cal yang terhormat. Kau harus memenuhinya jika ingin ku maafkan."

"Baiklah, ayo berangkat. LV, Hermes, Gucci, Chanel, Prada, Dior, apapun yang kau mau sebutkan saja."

"Benarkah? Bahkan jika kita harus mendapatkannya secara langsung dari toko resminya?"

"Ya, kenapa tidak." Cal menjawab tanpa ragu.

"Oke, ayo berangkat sekarang."

***

"Kau yakin hanya ingin membeli ini?" Cal menatap tak percaya saat melihat nama toko yang Yucy ingini.

"Ya Cal, ayo cepat masuk aku tidak sabaran."

Yucy yang gregetan pada Cal yang masih saja mematung di tempat pun langsung menarik lengan berotot itu untuk masuk dan langsung memesan ice cream ukuran besar dengan tiga rasa yang berbeda di dalamnya.

Psycho #MILER2 (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now