Chapter 09 : Beginning

6K 572 103
                                    

Cangung, itulah yang Yucy rasakan saat ini. Ia masih tidak menyangka bahwa statusnya sekarang sudah resmi menjadi istri dari si sulung dari turunan Miler, Calvien Dewara Miler. Ia masih tidak menyangka derajatnya akan di angkat setinggi ini bahkan sebelum ia mengangkatnya sendiri.

Menjadi bagian dari keluarga yang merupakan pengusaha sukses sama sekali tidak pernah terlintas di pikirannya bahkan saat pertama kali menapaki kakinya di masion Miler. Belum lagi dengan tingkah Cal yang tidak mencerminkan latar belakangnya. Disaat orang lain akan mendekati perempuan dengan perlahan ia malah melakukan yang sebaliknya. Bahkan seperti saat ini saja, disaat Yucy merasa agak aneh pria itu malah duduk dengan santainya sembari memeriksa jadwal.

Cal juga tidak malu untuk tidur tanpa atasan dengan selimut yang bahkan tidak menutupi tubuh bagian atasnya malah pipi Yucy yang merona saat menyadari hal tersebut ketika ia bangun di pagi hari. Seketika ingatannya terputar menuju kejadian semalam tanpa sadar pipinya kembali memerah.

Yucy menutupi kedua pipinya, ia merasa sangat malu jika harus mengingat kejadian semalam. Dimana ia memperbolehkan orang lain untuk pertama kalinya melihat tubuh polosnya dan yang membuatnya semakin memerah yaitu saat ia harus berhadapan dengan milik Cal yang mampu membuatnya menelan saliva.

Jika saja ia tidak menahan Cal mungkin benda itu sudah memasukkinya. Tapi apakah muat? Bagaimana bisa sepanjang dan sebesar itu? Sebenarnya apa saja yang Cal lakukan pada miliknya? Atau jangan-jangan Cal mengonsumsi obat pembesar seperti di iklan-iklan? Siapa yang tahu apa saja yang Cal lakukan saat ia sedang sendiri?

"Hei, kenapa kau menutup pipimu? Apa kau sedang sakit gigi hmm?" Cal menarik tangan Yucy lalu mengecup pipi yang sempat Yucy tutupi tadi, sementara Yucy langsung memandangi Cal dengan tatapan tak percaya.

Yucy masih belum mengetahui seperti apa kepribadian Cal oleh karena itu Yucy selalu menilai dan menebak-nebak bagaimana karakter Cal setiap kali mereka bertemu. Namun, setelah acara lamaran Cal selalu memperlakukan Yucy dengan sangat baik dan manis layaknya pasangan pada umumnya.

Semenjak pernikahan juga Cal semakin suka melakukan skinship bahkan mengecup bibir atau pipi Yucy. Hal yang membuat Yucy menjadi lebih lembut pada Cal yaitu karena Cal menghormati keputusannya untuk tidak berhubungan badan sampai Yucy benar-benar siap. Namun, itu saja tidak cukup untuk membuat Yucy tidak mencurigai Cal. Ia masih harus waspada akan apakah yang akan di lakukan Cal selanjutnya.

"Kalau sakit kita ke dokter gigi ya?" Cal memandangi Yucy dengan khawatir.

"Aku tidak apa-apa." Sanggah Yucy lalu membuang wajah ke arah berlawanan.

"Tapi pipimu memerah sayang. Pasti sangat sakit sampai-sampai pipimu semerah itu."

Yucy membulatkan matanya. Apa pipinya semerah itu? Sial.

"Aku bilang aku tidak apa-apa!"

Mendapat jawaban ketus dari istrinya Cal menghela nafas lega, namun detik selanjutnya sebuah seringai muncul di wajah tampannya.

"Apa kau sedang mengingat kejadian semalam hmm?" Goda Cal yang membuat Yucy langsung menatapnya dengan tajam.

"Tidak! Untuk apa aku mengingatnya."

Cal terkekeh, "Kau bahkan mendesah keenakan semalam Baby. Padahal tadi pagi aku sudah mengajak untuk bermain lagi tapi kau menolak. Lihat sekarang siapa yang tersiksa."

Cal tertawa puas melihat raut kesal Yucy yang sedang memandangnya dengan tatapan permusuhan.

"Ini sudah hampir malam Cal, salahkan dirimu yang tidur tidak ingat dunia dan baru bangun saat sudah sore. Itu yang kau sebut pagi, huh?"

Psycho #MILER2 (TELAH TERBIT)Kde žijí příběhy. Začni objevovat