Chapter 21 : Berly

2.9K 361 83
                                    

Review Chapter 20

"Kau tenang saja. Kita masih memiliki banyak waktu. Kau pasti masih mau mengunjungi banyak tempatkan? Aku akan membawamu kemanapun itu. Asal kau tidak kelelahan dan memaksakan diri maka aku tidak masalah. Jika kau ingin kita berpindah negarapun, boleh. Disini pasti membosankan bukan? Aku juga bosan sebenarnya."

Yucy tidak memperdulikan ocehan Cal. Ia lebih memikirkan tentang masa depannya. Salahkan Cal yang terburu-buru menikahinya di usia muda. Dimana ia masih ingin merasakan banyak hal. Kini malah ia yang terkena imbasnya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan saat kita pulang? Aku sudah tidak kuliah dan tidak bekerja. Apa aku akan menjadi babu dirumah mewahmu?"

"Tentu saja tidak Sweetie. Kau terlalu indah untuk dijadikan babu, aku akan mencari ART untuk mengurus rumah kita. Kau hanya perlu mengurusku dan anak-anak."

Yucy memutar bola mata jengah dan bergumam kecil, "Kita bahkan tidak punya anak."

"Nah, oleh karena itu kita harus giat berusaha sayang. Supaya saat pulang nanti kau sudah berisi. Aku harap kita bisa mendapatkan anak kembar agar kau tidak perlu kemana-mana dan mengurusi mereka saja dan tentunya juga suamimu ini."

"Masa mudaku terlalu indah untuk dikorbankan dengan mengandung anakmu Tuan."

"Oh, lihatlah. Padahal siapa yang meminta untuk dihujami dan dihancurkan. Astaga kau sangat liar Baby. Aku tidak bisa melupakan wajah berantakan dan mata sayumu saat mengatakan itu sayang. Rasanya ingin langsung mewujudkan permintaanmu jika mengingat itu."

Mata Yucy membulat. Cal tetaplah Cal yang mulutnya tidak mempunyai rem. Menghantam apapun yang ada didepan tanpa perduli tempat maupun waktu. Sialnya, pria itulah yang mampu merebut hati Yucy. Dia Cal, Calvien Dewara Miler.



Chapter 21
Berly

"Cal, ayo bangun. Katanya hari ini mau membeli perlengkapanku. Kau tau kan saat kita ke sini tidak membawa pakaian. Kamu sih enak udah punya banyak pakaian disini. Sedangkan aku? Aku lelah harus mencuci pakaian dalamku setelah kita jalan-jalan seharian. Belum lagi dengan tekstur pakaianmu yang kasar itu," ditambah lagi dengan jari-jari nakalmu yang berkeliaran kemana-mana saat aku ingin tidur. Astaga, mentang-mentang aku sudah kelelahan dan tidak memakai dalaman kau bisa bermain seenaknya begitu?

Seandainya saja Yucy berani mengeluarkan uneg-unegnya secara langsung pada Cal. Sayangnya ia tidak ingin memancing keributan dipagi hari yang bisa saja mengakibatkan batalnya rencana berbelanja mereka dan Cal akan merasa menang karena dapat bermain pada asetnya setiap kali ia ingin.

Yucy sangat lelah karena hanya memiliki satu set dalaman saja yang harus ia cuci setiap pulang dari jalan-jalan agar bisa dipakai lagi besok hari saat keluar. Hal tersebutlah yang menyebabkan Yucy tidak memakai dalaman apapun saat malam hari dan Cal akan dengan senang hati bermain-main pada asetnya.

Yucy yang sudah kelelahan akibat seharian penuh kesana-kemari hanya bisa pasrah menikmati permainan suaminya itu. Syukurnya hanya tangan Cal yang bekerja ditemani kecupan-kecupan kecil. Cal tidak berani bermain lebih jika melihat Yucy sedang kelelahan atau kesakitan.

Ia tidak ingin menambah rasa lelah atau sakit istrinya, tetapi sebenarnya juga kesulitan mengatur hormonenya saat mengetahui sang istri yang sedang berbaring di sampingnya itu tidak memakai apapun didalam sana. Sehingga yang dapat ia lakukan untuk menuntaskan sedikit fantasi liarnya dengan menempelkan tubuh keduanya. Membiarkan dada kenyal sang istri yang dilapisi kemeja tipis putih polosnya bertemu dengan permukaan kulit tan miliknya.

Psycho #MILER2 (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now