Chapter 10 : Room

5.1K 532 67
                                    

[MATURE]

Kehadiarannya yang secara tiba-tiba saja sudah cukup membuat jatung Yucy berhenti berdetak. Bagaimana Cal bisa menjadi dosen? Bukankah ia bekerja di perusahaan ayahnya? Yucy bahkan selalu mengantarkan makanan setiap siang ke kantor. Bagaimana bisa Cal tiba-tiba masuk ke kelas dan memperkenalkan diri sebagai dosen dengan pakaian layaknya model yang akan melakukan photoshoot. Membuat teman perempuan sekelasnya meleleh bahkan ada yang hampir pingsan karena ulah Cal.

Kabar buruknya yang membuat Yucy mengeruntu yaitu seenak jidatnya Cal meminta Yucy untuk menjadi kating. Padahal Yucy paling malas mengurus orang-orang terlebih mengurus teman sekelasnya yang terdiri dari puluhan kepala itu. Bayangkan saja Yucy harus mengurus lima puluh lebih bahkan hampir enam puluh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Cal.

Di saat banyak mahasiwa lain yang mengajukan diri, Cal dengan santainya malah menunjuk Yucy yang bahkan tidak berminat dan tidak mencalonkan diri. Banyak dari mereka yang merasa iri karena Yucy berhasil mengambil langkah yang jauh lebih depan di antara mereka. Selain nilai yang aman Yucy bisa berdekatan dengan dosen muda, tampan, ramah dan kaya raya seperti Cal.

Siapa yang tidak mau? Belum lagi dengan kedekatan itu bisa saja mereka menjadi kandidat untuk menjadi pasangan sehidup semati dari sang dosen. Namun yang mereka tidak tahu yaitu betapa bosannya Yucy menatap wajah yang sama dari membuka mata hingga ia kembali menutup mata. Baik di masion maupun di kampus, selalu wajah Cal yang Yucy lihat.

Jika saja bisa maka dengan senang hati Yucy memberikan posisinya pada orang lain supaya mereka bisa bertukar jiwa dan peran seperti di film-film, namun sayangnya itu semua hanyalah angan semata yang tidak akan terjadi di kehidupannya.

Kini Yucy harus turun pagi-pagi ke kampus demi menunggu teman-temannya mengumpulkan tugas yang Cal berikan. Padahal Yucy tidak ada kelas pagi yang seharusnya ia bisa bermalas-malasan atau setidaknya menghabiskan waktu lebih lama di rumah, namun tidak kesampaian karena Cal. Pasti Cal iri karena ia ada jadwal pagi sementara Yucy tidak. Dasar, tua bangka tak tahu diri.

Cal menyuruh Yucy mengumpulkan tugas satu jam sebelum mata kuliah kedua di mulai, sementara temannya ada saja yang telat padahal sudah Yucy infokan dari kemarin. Membuat Yucy harus menunggu lebih lama sampai semua mengumpulkan yang secara tidak langsung membuat Yucy harus datang lebih lambat.

Lagipula salahkan Cal yang sok baik itu mengatakan bahwa tidak apa terlambat dan paling lambat setengah jam sebelum mata kuliah kedua di mulai. Ya, Cal memang sebaik itu kepada mahasiswa-mahasiwanya.

Tidak pernah marah-marah, paling parah hanya teguran. Nilai selalu aman karena kepribadiannya yang sangat baik itu dimana Cal pernah berkata jika mengerjakan dengan rapi dan baik saja sudah cukup membuktikan bahwa mahasiswa yang mengambil kelasnya itu berniat untuk mengerjakan tugas. Cal begitu menghargai setiap tetes keringat mahasiswanya.

Kabar buruknya yaitu Cal selalu memberikan tugas dalam setiap pertemuan dan tak jarang dalam jumlah banyak. Namun, kabar baiknya mau jawabannya benar atau salah nilai tidak pernah di bawah standar. Rata-rata nilai mahasiswa yang mengambil kelasnya selalu bagus, B ke atas sudah pasti di dapatkan dan jika mahasiswanya cerdas maka nilai A akan ia dapatkan dengan mudahnya.

"Yucy, ini tugasku."

"Okey, terima kasih dan selamat bersenang-senang."

"Kau juga. Aku pergi dulu yaa, daa..."

Yucy ikut melambaikan tangannya pada salah satu teman sekelasnya itu. Gadis populer dan ramah, ia mempunyai teman di manapun ia berada karena sifatnya yang sangat baik dan apa adanya.

Sisa lima puluh menit lagi barulah semua tugas terkumpul dengan porsi lengkap. Yucy menghitung ulang, takut ada yang kurang. Ternyata sudah lengkap. Yucy pun membereskan barang-barangnya yaitu merapikan tumpukan kertas jawaban dan memasukki barang-barang pribadinya yang sempat ia keluarkan sebelumnya ke dalam totebag putih gading dan bercorak perkotaan berwarna biru itu serta beberapa tulisan yang semakin memperindah totebagnya.

Psycho #MILER2 (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now