CHAPTER 04 : CRAZY

6.8K 627 54
                                    

Tubuh tegap dan besar memimpin jalan seorang gadis yang tubuhnya jauh lebih kecil dan pendek di belakangnya. Bahkan gadis itu terlihat sangat tenggelam karena perbandingan tubuh mereka. Yucy masih mengomel dalam diam di belakang, tak sabar ingin menghujami ribuan pertanyaan yang ada di otaknya.

Namun bagaimana bisa pria yang di sebut Cal itu malah terlihat sangat santai, tak berbeban seakan-akan ia sangat tidak masalah dengan pernikahan yang kemungkinan besar akan terjadi pada keduanya. Tolong, ini pernikahan. Yucy tekankan sekali lagi, pernikahan. Tapi kenapa Cal bertingkah seolah-olah pernikahan hanyalah seperti membeli gorengan di pinggir jalan? Yang begitu mudah di dapatkan di mana-mana. Dia pikir Yucy ini gorengan?

Rumah keluarga ini terlihat sangat mewah dan luas bahkan luas rumahnya bukan apa-apa di banding keluarga ini mungkin hanya seperempatnya belum termasuk halaman depan, belakang atau tempat lainnya yang Yucy tidak tahu. Banyak pekerja dengan masing-masing tugas di sana.

Anggota keluarga mereka juga terlihat sangat berkelas, sangat nampak jelas dari penampilan mereka. Hanya berpenampilan seadanya namun aura-aura mereka begitu elegan, apalagi saat melihat ayah dan saudara laki-laki yang memakai setelan fomal lengkap dengan jas tebal nan rapi. Pasti sangat mahal.

Dengan kekayaan sebanyak ini, kenapa pria yang sedang berjalan di hadapannyan ini terlihat seperti bukan bagian dari mereka. Bahkan pakaian pun ia tidak punya. Apa? pakaian. Yucy baru sadar jika sedari tadi pria asing ini tidak memakai baju. Bagaimana bisa? Kenapa dia sangat santai padahal ada orang asing di sini.

Memang Yucy akui bahwa Cal memiliki wajah yang tampan dan bentuk tubuh yang keren. Tapi tidak seperti ini juga cara memamerkannya. Bagaimanapun juga dia seorang perempuan normal. Bisa-bisa pikirannya traveling kemana-mana. Apalagi mereka akan berbicara empat mata, bagaimana Yucy bisa fokus saat matanya tanpa sadar terus berfokus pada gembulan otot-otot indah di sana.

Mereka akhirnya sampai di sebuah gazebo berbahan kayu yang di dasain dengan ukiran-ukiran khas Indonesia. Mereka duduk saling berhadapan, namun tidak ada yang membuka kata. Sampai akhirnya Yucy memecahkan keheningan di antara keduanya.

"Lebih baik kamu pakai baju dulu, baru kita bicarakan masalah ini."

"Kenapa? Kan hanya perlu berbicara saja. Mau pakai baju atau tidak sama saja."

Cal mengangkat bahu seolah tak perduli. Toh, baginya sama saja mau pakai baju atau tidak mereka masih bisa berbicara selagi mulutnya yang tidak di tutup. Jadi, kenapa ia harus repot-repot naik ke lantai atas lagi hanya untuk mengambil selembar pakaian. Di rumah juga ia sudah terbiasa seperti ini, ya walaupun tidak ada gadis di hadapannya ini. Tetapi di rumahnya juga pasti ada saudara laki-lakinya atau ayahnya yang suka seperti ini, harusnya dia sudah terbiasa.

"Tapi itu tidak sopan bapak Cal yang terhormat. Bagaimana bisa kau memerkan tubuhmu pada orang yang tidak di kenal."

"Kata siapa kita tak saling mengenal, kita mengenal satu sama lain dengan baik. Jika kau berpikir demikian berarti kaulah yang melupakanku."

Yucy menaikkan salah satu alisnya, bingung. Ia bukanlah tipe orang pelupa yang tidak mengingat orang-orang di sekitarnya. Terlebih pria dewasa di hadapannya ini berkata-kata seolah-olah mereka telah mengenal satu sama lain dengan begitu lama dan dalam seperti ada hubungan spesial yang pernah mereka jalani di masa lalu.

Siapa sebenarnya Cal? Apa ia seorang penjelajah waktu atau mereka pernah saling mencintai di masa lalu dan sekarang bereinkarnasi kemudian di pertemukan kembali? Tapi ini dunia nyata, bukan cerita fiksi atau drama-drama pada umumnya.

Apakah ini alasan Cal begitu santai saat mereka di nyatakan akan di nikahkan? Apa Cal sudah merencanakan ini semua sejak awal? Atau mereka memang pernah bertemu sebelumnya? Argh. Kepala Yucy seakan ingin meledak sekarang. Begitu banyak teori konspirasi di dalam otaknya bahkan mengalahkan teori-teori Bapak Ekonomi, Adam Smith, Karl Marx, David Ricardo dan masih banyak lagi tokoh lainnya.

Psycho #MILER2 (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now