Chapter 07 : Sweet Night

6.1K 555 50
                                    

Pening. Satu kata yang menggambarkan apa yang Yucy rasakan saat ini. Bagaimana hidupnya menjadi setidak tenang ini. Keluarga Miler itu benar-benar gila – tidak main-main dengan perkataan mereka.

Selang dua hari dari kejadian kramat yang menimpanya, keluarga Miler benar-benar datang ke kediaman Yucy dengan pakaian yang sangat rapi lengkap dengan perlengkapan lainnya khas lamaran.

Pantas saja Siska menyuruh Yucy bangun di pagi buta untuk di bawa ke salon. Yucy mengira ada acara yang harus keluarga mereka kunjungi seperti yang sudah-sudah apalagi jika acara keluarga, Yucy pasti bertugas sebagai penerima tamu. Maka kejadian seperti ini tidak terlalu mengejutkan baginya.

Namun yang ia tidak ketahui ternyata persiapan ini di persiapkan untuk Yucy. Syok bukan main. Orangtua Yucy yang terlihat begitu santai membuktikan bahwa mereka sudah mengetahui ini akan terjadi. Tentu saja, Siska bekerja di perusahaan Miler dan Anton pasti bertemu dengan Cal.

Saat Yucy bertanya kepada ibunya namun, bukannya jawaban yang Yucy dapatkan malah omelan yang keluar dari mulut ibunya tercinta. Ibunya berkata bahwa seharusnya Yucy sudah tahu dan berhenti pura-pura bodoh. Cal, juga sudah memberitahu Yucy bahwa akan segera datang melamar. Tidak mungkin sepasang kekasih tidak membahas hal ini sebelumnya. Apalagi seorang Calvien Dewara Miler.

Argh. Ingatkan Yucy untuk selalu berbakti kepada orangtua. Muak sekali rasanya mendengar kata-kata pujian yang selalu orangtuanya lontarkan untuk si dewara itu. Jika saja boleh, Yucy ingin mencekik manusia yang bernama Cal itu supaya tidak asal mengambil keputusan tanpa persetujuannya.

Bagaimanapun ini tentang mereka dimana ada Yucy yang terlibat di dalamnya. Jika tidak Yucy tidak akan seperduli ini dengan apapun yang Cal lakukan. Lagi-lagi kenapa harus Yucy? Tidak bisakan Cal mencari perempuan lain? Apa dia benar-benar tidak selaku itu?

Acara sudah selesai di gelar. Sekarang para keluarga Miler dan keluarga Yucy tengah berbincang-bincang. Banyak kerabat yang datang dan mereka terlihat sangat bahagia. Apalagi keluarga Cal yang memang sudah menunggu saat seperti ini tiba.

Ada juga yang tak menyangka, terlebih keluarga Yucy. Tidak pernah menyangka bahwa Yucy sudah memiliki calon secepat ini bahkan di awal perkuliahannya. Sebenarnya tidak ada yang melarang, mereka hanya kaget saat salah satu keponakan mereka yang di kenal belum pernah menjalin hubungan dengan laki-laki kini malah melangsungkan acara lamaran. Sungguh mengejutkan.

"Saya tidak menyangka kita akan menjadi keluarga."

Saddam berucap sembari menikmati makanannya.

Siska terkekeh kecil, "Sama saya juga pak. Tidak menyangka jika anak saya memiliki hubungan dengan anak bapak padahal setahu saya Cal masih berada di London."

"Ya, namanya anak muda. Terlebih zaman semakin modern, mereka bisa bertemu satu sama lain meski melewati layar."

"Ya, anda benar."

Merekapun terkekeh dengan pembicaraaan ringan – mendekatkan diri.

Saddam terlihat tenang, sejak awal ia sudah tahu siapa gadis yang Cal bawa. Saddam tidak sengaja melihat mereka saat Cal sedang menolong gadis itu di pinggir jalan saat di perjananan pulang. Bangga? Tentu saja. Cal tidak pernah menyecewakan keluarga Miler. Si sulungnya itu selalu saja punya hal yang patut di acungi jempol.

Melihat anaknya yang dengan sangat jantan menolong gadisnya dari pria hidung belang yang tak tahu diri, membuat Saddam senang bukan main karena selain pandai di bidang akademik anaknya juga bisa beladiri. Sudah muda, tampan, kaya raya, ramah, cerdas, jago beladiri pula. Siapa yang tidak menginginkan Cal sebagai suami mereka?

Namun yang Saddam tidak sangka-sangka yaitu ternyata Cal membawa gadisnya pulang ke rumah mereka bahkan membawa ke kamarnya dengan kondisi yang tidak perlu di tanyakan lagi bagaimana bentuknya. Padahal Cal sendiri belum pernah membawa gadis manapun untuk di perkenalkan ke hadapan orangtuanya.

Psycho #MILER2 (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now