P A R T - 10

2.4K 129 2
                                    


Ost Jung Seung Hwan - If It Is You

" Jalani aja dulu apa yang nampak di depan mata, urusan gimana kedepannya itu biar menjadi rahasia. "

Hidup itu adalah pilihan, jadi ketika Inggrid memilih jalan itu berarti dia sudah siap dengan segala resikonya. Bukan tentang dirinya saja yang menjadi taruhannya, namun karirnya otomatis juga akan terseret. Orang yang Inggrid singgung bukanlah orang biasa, tapi orang yang memiliki kekuasaan. Namun sekali lagi Inggrid mengabaikan hal itu, karena dia juga punya hal buat menekan orang itu. Satu kunci Inggrid buka makan tamat sudah riwayat dari musuhnya.

Kedatangan Inggrid pagi ini juga di sambut kegemparan yang di buatnya tadi malam. Sudah Inggrid duga hal itu akan masuk ke media. Tapi rupanya Reiner tidak sekali pun membocorkan identitas nya. Sungguh aneh bukan, harusnya identitas nya sekalian ditunjukkan. Toh juga percuma jika disembunyikan banyak orang yang tahu. Inggrid sampai tidak habis pikir dengan itu. Nyatanya kehebohan itu sudah sampai di telinga pimpinan Redaksi. Mau tidak mau Inggrid harus menghadap agar tak mendapatkan teguran dari atasan.

Rasanya langkah Inggrid terasa begitu berat. Buah dari masalah yang dirinya lakukan sampai berimbas sepanjang ini. Dengan lapang Inggrid harus menerima ini karena ulahnya sendiri. Ini baru awal dari buah permasalahan yang Inggrid buat, belum hal lain yang siap menghadang langkahnya. Rasanya Inggrid ingin menangis saja, dia belum siap jika mendapatkan omelan dari si pimpinan Redaksi. Inggrid sudah terlalu lelah untuk ini semua, kalau ditambah dengan siraman rohani dari pimred nya dirinya dapat dipastikan mati berdiri.

Ruangan di depannya ini seperti ruang kematian. Inggrid bahkan langsung menatap miris ruangan di depannya ini. Jika biasanya dirinya punya amunisi buat menghadapi sangat pemilik ruangan, namun beda dengan kali ini. Dirinya datang tanpa persiapan dan amunisi yang memadai. Benar-benar pagi yang paling buruk yang pernah Inggrid hadapi. Dengan perlahan Inggrid mengetuk pintu ruangan itu. Sayup-sayup suara si pimred terdengar dari balik ruangan. Langkah Inggrid semakin berat saja saat memasuki ruangan pimred nya itu.

" Pagi, Bang, ada apa nih lo manggil gue ke sini?? " Sebisa mungkin Inggrid menampilkan wajah penuh senyuman dihadapan sang pimred.

Wajah dingin pimred nya itu benar-benar membuat Inggrid serasa mati kutu. Belum juga bicara, namun auranya sudah membuat lawan menyerah. Sungguh sangat menyeramkan pimred nya ini. Pantas saja sampai diusia sekarang masih lajang, lha orangnya saja nyeremin abis. Memang mulut Inggrid benar-benar laknat. Masih bisa-bisanya mencela atasan padahal mau di sidang.

" Masih belum mau ngaku, Ing?? " Dengan suara dingin itu Inggrid benar-benar menggigil ketakutan.

" Lah emangnya gue buat salah ya, Bang, perasaan kerjaan gue beres semua tuh. " Sungguh pintar sekali Inggrid berkilah, padahal Inggrid sudah mau jantungan ini.

" Lo masih gak mah ngaku, Ing, nih buktinya... " Ali melemparkan koran media yang berisi berita tentang skandal yang Inggrid buat.

Inggrid benar-benar langsung terdiam saat koran media yang meliput berita tentangnya. Inggrid kira tak ada satu pun media yang tau kalau itu dirinya. Rupanya Inggrid salah besar, dirinya kecolongan dalam hal ini. Memang brengsek tuh koran media. Berani-beraninya meliput berita tentang dirinya tanpa konfirmasi dulu, kan ini namanya cari mati.

" Udah bisa jawab belum? " Ali benar-benar mengeluarkan taring nya kali ini.

" Iyaa itu gue, Bang. "

" Lo tau kan resiko dari berita ini, apalagi lo kan orang media, Ing, pasti tau lah resikonya. " Tegas Ali sekali lagi.

" Gue tau, Bang, antara di pecat atau pun dapat surat peringatan. " Lirih Inggrid.

" Kalau lo langsung gue pecat, yang ada gue yang susah. Tapi lo tetep dapat surat teguran. Ya minimal lo dapet skors seminggu. " Ucapan Ali itu seperti sambaran petir di siang bolong.

" Iya gue Terima semua resikonya, Bang. "

" Ya harus lah, salah sendiri buat ulah gak mikir dulu, gini kan jadinya. " Benar-benar keterlaluan, Ali membabat habis harga diri Inggrid.

Bukan cuma teguran yang Inggrid dapat, tapi Inggrid juga mendapat siraman rohani. Kalau masih lima menit sepuluh menit mah Inggrid bisa terima dengan lapang dada, lah ini hampir satu jam setengah Inggrid mendapatkan siraman rohani. Apalagi tema yang di bahas cuma itu itu saja, bikin kepala tambah pening aja. Untung saja ada jadwal rapat mingguan yang dapat menyelamatkan Inggrid dari si pimred. Kalau lebih lama lagi sudah di pastikan Inggrid akan  tuli selepas dari ruangan terkutuk ini.

~~~

Gini nih kelakuan Inggrid, sehabis rapat minggu surat peringatan pun sudah tiba di meja Inggrid. Bukannya menyesal eh malah tambah senang Inggrid. Seperti mendapatkan tambahan libur katanya. Sangat luar biasa memang karyawan yang satu ini. Bukan cuma itu saja, Inggrid malah langsung cabut entah kemana. Membuat studio dia ramai karena mencari satu kacung yang cabut itu. Ali yang mendengar kekacauan yang di buat Inggrid hanya mampu menggelengkan kepala saja. Makhluk satu itu paling susah memang kalau di beri tau, sudah capek dirinya.

Inggrid bukan nya pulang, dirinya malah pergi ke kafe yang waktu itu. Kafe dengan desain vintage itu selalu terngiang-ngiang di otak Inggrid. Bukan cuma suasana saja yang membuat dirinya betah berlama-lama di sana, tapi menu yang ditawarkan juga tak kalah enak dari kafe-kafe terkenal lainnya. Sungguh surganys pelepas stress ya di kafe itu. Apalagi dengan konsep unik yang ditawarkan, membuat Inggrid semakin kagum saja.

Tanpa disadari nya Inggrid menghubungi seniornya yang sudah seperti abang sendiri. Jika Gilang adalah Abang kandungnya yang selalu ada buatnya, maka kalau yang satu ini adalah orang yang selalu menjadi tempat dia berkeluh kesah. Dia adalah  laki-laki asing pertama yang dekat dengan Inggrid namun bukan dalam konteks percintaan. Mereka dekat karena merasa saling memahami satu sama lain. Dan kini satu kesamaan lagi di antara mereka. Apalagi kalau bukan di tinggal nikah sama orang yang dicintainya.

Kalau seniornya itu nikah dulu baru ditinggal nikah, maka berbeda dengan Inggrid. Dirinya benar-benar ditinggal nikah. Miris memang, tapi balik lagi namanya juga kehidupan, mau gak mau terima gak terima ya harus di jalani. Memang takdir itu sangat lucu bagi orang-orang sepertinya. Hidup Inggrid kini bahkan seperti roller coaster, naik turun tidak menentu. Kini Inggrid jadi tahu bagaimana rasanya jadi seniornya itu yang ditinggal nikah sama mantan nya itu.




~~~

Jangan lupa yaa sambil baca part ini sambil dengerin lagu yang di mulmed. Lagu ini benar-benar menggambarkan perasaan terdalam Inggrid. Ada yang tau drama lagi ini tidak?? Kalau belum kalian nonton deh, di jamin gak akan nyesel. Alur dramanya sangat bagus, rekomended deh. Happy reading

Tidak Bersama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang