Part_33 BIAN

5.1K 559 247
                                    


Happy Reading;)
***

Sedari tadi air mata Ara mengalir dengan derasnya, ia tak henti-hentinya mengajak Bian berbicara ia tak ingin kejadian Rey terulang lagi, ia tak sanggup.

Ara memandang Bian yang sudah menutup matanya saat ini ia sedang di perjalanan kerumah sakit, Ara juga sudah menelpon semua anggota REXHA jika ketua mereka ditabrak lari.

Ara menutup matanya ia berdoa agar Bian selamat tak lama mobil terhenti membuat Ara membuka matanya ia lalu segera turun dan memanggil para suster.

***

Ara menunggu dengan sabarnya, lalu tak lama kemudian segerombolan laki-laki menghampiri Ara.

"Ra, kok bisa?" tanya Gibran menatap Ara.

"Ini semua salah Ara," lirih Ara gemetaran.

"Ra, ceritain semuanya," kata Aksa.

"Ara sama kak Bian itu mampir ketoko buku trus aku minta kak Bian buat nunggu aja soalnya aku cuma sebentar trus aku mau nyebrang eh kak Bian malah teriak manggil nama aku otomatis aku liat kak Bian yang lari kearah aku trus semuanya terjadi." Ara menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"Ini bukan salah lo kok Ra," kata Gibran menenangkan.

"Lo udah kabarin keluarga Bian?" Tanya salah satu anggota REXHA.

Gibran menghela napasnya dengan gusar pasti Uminya Bian akan terkujut terlebih lagi Mira sangat sayang kepada anak pertamanya.

"Biar gue kabari." Gibran beranjak dari kursi ia meninggalkan Ara dan anggota REXHA.

Aksa menatap Ara yang terus terdiam ia tau jika Ara saat ini tengah ketakutan.

"Ra, lo pulang aja, ini juga udah sore nanti Bunda lo khawatir," kata Aksa.

Ara menggelenkan kepalanya tak ingin meninggalkan tempat ini sebelum Bian sadar.

Aksa menghela nafasnya ternyata Ara sangat keras kepala, seperti Bian. Bian ternyata sangat kuat, dia menyayangi Ara meskipun Ara memiliki Ari, Bian melindungi Ara meskipun ada Ari, Bian mencintai Ara meskipun Ara mencintai Ari si lelaki brengsek itu.

"Ara, gak mau pulang sebelum kak Bian sadar." Ara menatap kosong lorong rumah sakit.

Aksa terkekeh pelan ia lalu duduk disamping Ara.

"Ra, lo pulang aja kalau Bian udah sadar gue pasti langsung ngabarin lo, ingat Bunda lo dia pasti khawatir banget sama lo, gue yakin Bian gak apa-apa dia itu kuat. Lo tau gak kepala Bian itu pernah dipukul pake besi dan dulu sempat koma tapi liat sekarang udah sehat dan gue yakin Bian pasti sehat." Aksa meyakinkan Ara.

Ara menunduk ia lalu menganguk membuat Aksa mengembangkan senyumannya lalu menyuruh Titan salah satu anggota REXHA untuk mengantar Ara pulang.

***

Ara membuka pintu kamarnya lalu menangis sejadi-jadinya, ia tak ingin terjadi seseatu kepada Bian, Ara sudah menganggap Bian seperti kakaknya sendiri jadi tolong jangan bawa Bian pergi.

Adzan berkumandan membuat Ara menghapus air matanya ia lalu masuk kekamar mandi dan berwudhu untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat Islam.

Ari dan Ara (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang