Part_13 Menjauh?

9K 741 33
                                    


Heppy Reading:)
***

Pagi ini Ara tampak murung bagaimana tidak ia harus berusaha muve on dari Ari. Munkin hari ini ia bisa gila tanpa Ari. Ara berjalan di koridor yang sudah mulai ramai banyak pasang mata yang menatapnya heran biasanya kalau pagi begini Ara sudah menempel di Ari kek cicak di dinding.

Ara tetap berjalan meskipun banyak yang menyapanya dan tepat pada saat itu kaki Ara berhenti di kala menatap seseorang yang juga menatapnya. Ariendra Garahar Ganesha menatapnya dengan tatapan bingun. Keringat membanjiri pelipis Ara saat melihat Ari mulai mendekatinya.

"Berhenti Ari!" teriak Ara menggema hingga mengundang beberapa pasang mata yang menatapnya aneh.

"Ha?" bingun Ari semakin mendekat.

"Ara bilang berhenti!" tegas Ara.

Ari semakin dibuat bingun dengan Ara ada apa ini?

"Ari benci kan sama Ara? ya sama Ara juga benci Ari!" teriak Ara lagi.

"Lo kenapa deh Ra?" tanya Alka bingun begitupun dengan Iqbal yang juga menatapnya dengan aneh.

"Alka bisa bilangim gak sama temen kamu gak usah mendekat Ara gak suka, Ara mau lupain Ari!" sinis Ara.

"Auuu Ara-nya udah berhenti berjuang dan saatnya Ari yang berjuang mati - matian buat ngedapatin hati Ara." perkataan Alka mampu membuat hati Ara berdegup kencang akankan benar Ari akan mengejar Ara?

"Anjirrr kalau ini mah gue setuju tapikan kalau Ara udah bosan sama Ari hayyuk pacaran ama babang Elvan aja," ucap ElvaN menaik turunkan alisnya.

"Hai Ra," sapa seseorang menepuk bahu Ara. Ara membalikkan badannya dan terkejut melihat segerombolan orang ganteng. Coba bayangin kalian di posisi Ara di epet sama orang - orang ganteng indahnya hidup.

"Eh kak Bian," ucap Ara seraya tersenyum tanpa melihat wajah datar Ari.

"Sakitnya hatiku ini sakitttt!" teriak Alka menyindir Ari yang hanya menampilkan wajah datar dan dingin.

"Ini siapa An? baning amat," celutuk Arkan teman Bian menatap Ara dengan tatapan berbinar.

"Namanya Ara calon masa depan gue," ucap Bian lalu merangkul Ara.

"Lah anjirrr si Ara yang cupu itu?" tanya Alga lagi pasalnya dulu ia sering sekali membuly Ara.

"Anjirrr woy kalau gue tau endingnya kek gini dari dulu gue ngejar Ara," ujar Gibran sang ketua karate yang kini juga menjabat sebagai teman Bian.

"Lo berdua sekaligus semuanya jangan pernah nikung gue mau lu semua gue keluarin dari Rexha?" Rexha adalah suatu geng motor yang di pimpin oleh Bian. Rexha dikenal dengan geng motor yang paling berbahaya. Sekali  berurusan dengannya maka jangan harap kalian akan mendapatkan ampunan.

"Siappp bos!" kompak seluruh anak Rexha.

Ara hanya menatap bingun semua yang berada di dekatnya. "kalian kenapa sih?" tanya Ara.

"Enggak kok Ra," jawab Bian.

Ari hanya diam lalu kembali melangkahkan kakinya menuju ruang osis untuk membicarakan sesuatu dengan Melody dan tepat pada saat itu Melody sedang berjalan ke arah mereka.

"Melody!" panggil Ari.

"Ya Kak? eh kok pada rame?" tanya Melody bingun dan seketika tangannya di gengam oleh Ari membuatnya terkejut. Ara yang melihat itu menggeram kesal lalu menghentakkan kakinya tak jelas.

"Kesel! kesel! kesel deh pokoknya!" teriak Ara menghantakkan kakinya lalu kembali melangkahkan kakinya masuk ke kelas menemui para dua curut.

***

Ari dan Ara (REPOST)Where stories live. Discover now