Part_6 Dm Ari

7.9K 860 18
                                    

Heppy Reading
***

"Ri, lo gak ada niatan gitu buat balas cintanya Ara?" tanya Elvan.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di kafe Garden, seperti anak remaja lainnya setiap malam minggu akan bepergian entah bersama teman, pacar, sahabat, bahkan mantan. Tapi ketiga remaja itu memilih keluar malam minggu bersama sahabat katanya lebih berfaedah.

"Kagak," balas Ari dingin lalu mulai mengeluarkan berbagai macam buku pelajaran.

"Ri, lo tu yah tiap hari belajar mulu! kagak capek lo?" tanya Alka kesal.

"Emangnya gue lari?" tanya Ari datar.

"Sumpah goblok lo kagak ketularan." Alka dan Elvan menggelenkan kepalanya.

"Ok kembali ketopik pertama, lo kenapa gak belajar cinta aja sih ama si Ara?" tanya Alka lagi.

"Mending gue belajar matematika dari pada belajar mencintai sicupu," ketus Ari tersenyum sinis.

Alka dan Elvan menganga tak jelas sungguh sohibnya ini ingin sekali ia lempar ke kutub utara, kan disana banyak tuh saudaranya yang serba dingin. "Trus kalau dia kagak cupu lu mau?" kini giliran Elvan yang bertanya.

Ari menutup bukunya dengan gusar. "Bisa gak sih, gak usah bahas si miskin!" maki Ari sungguh telinganya ingin meledak ketika nama Ara selalu disebut.

"Ck, belum tentu dia miskin kalaupun miskin emangnya kenapa? lo jijik?" tanya Alka menaikkan alis kirinya.

"Tergantung," kata Ari dan membuat kedua temannya semakin bingun.

"Dahlah gue mau pulang nanti momski gue nyariin," ucap Elvan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kafe Garden.

"Cuih dasar anak mami," maki Alka menatap punggung Elvan yang semakin menghilang.

"Gue pergi!" Ari sama halnya dengan Elvan ia pergi meninggalkan Alka.

"Ckk dasar teman lucknut," ketus Alka lalu melihat meja makan yang masih utuh dengan makanan.

"Wih rejeki anak soleh," gerutu Alka lalu memakan semua makanan yang ada dihadapannya.

***

Ara masih berkutut dengan buku pelajarannya yang menurutnya paling susah. "Ini gimana sih?" gerutu Ara.

"Huaaa kenapa sih aku bodoh banget!" teriak Ara menggema sungguh kepalanya pengen pecah.

"Tau ah, mending aku cek Ingstagram aja," Ara bangkit dari meja belajarnya lalu mengecek ponsel yang baru dibelinya kemarin.

Ara tak pernah memasan poto profilnya ia hanya memasang foto anime yang menurutnya sangatlah lucu bahkan nama Ingstagramnya pun bukan namanya.
Ara memiliki flowwers lumayan banyak mengapa tidak? Ara selalu memosting caption yabg menurut para remaja adalah caption yang keren-keren.

Jari Ara mulai menari diatas keyboard.

*Kamu itu seperti rumus matematika soalnya pendek jawabnnya rumit*

Berbagai likers dan comentar telah memenuhi notifikasi Ara ia bisa bernafas lega karena seluruh keluh kesahnya ia curahkan ke Allah dan kepostingan itu.

Ting

Suara ponsel Ara berdering tapi apakah notif yang banyak tadi? pikir Ara tapi perasaan ia sudah mematikan notifnya.
Ara membuka ponselnya ia dapat Dm dari seseorang dan betapa terkejutnya ia adalah Ariendra Grahar Ganesha.

_______________________________________________________________
Ariendra Grahar Ganesha;
Maaf ini akun asli Ny_?

Ny_:
Iyya betul ada apa yah?

Ariendra Grahar Ganesha:
Gue mau nanya itu semua
Postingan lo copas atau buat sendiri?

Ny_:
Itu karya aku sendiri
Maaf kamu siapa yah?

Ariendra Grahar Ganesha:
Oo

Ny_:
Cuma itu doang?
_______________________________________________________________

Ara berdecak pelan cuma itu yang ditanyakan Ari? sangatlah tidak penting.
"Tau ah, mending aku tidur," keluh Ara lalu memejamkan matanya.

***

Pagi telah datang matahati telah muncul dan masa depan telah menanti. Saat ini Ara sudah selesai seperti biasa setiap hari minggu ia akan menonton Drakor bersama kedua sahabatnya itu.

"Mah Ara ijin kerumah Sarah yah, Ara mau nonton Drakor," ucap Ara menunduk.

"Yaudah kamu boleh pergi tapi ingat pulangnya jangan kemaleman," peringat Lesy.

"Siap 86," ucap Ara sambil menaikkan tangannya untuk hormat.

Ara kini sudah berada di rumah Sarah begitupun Jessi.
"Eh hari ini kita nonton apa?" tanya Sarah.

Ara nampak menimang-nimang. "Gimana kalau kali ini kita nontongnya drama indonesia aja sekali-kali ngak nonton drakor," ujar Ara.

"Yaudah kita nonton yang horor gimana?" tanya Jesy dengan mata yang berbinar.

"Ok!" teriak Sarah dan Ara.

Mereka mulai menonton film horor versi indonesia ada beberapa adegan yang membuat mereka menjerit histeris tak terasa jam sudah menunjukkan 08:25 Ara tak sengaja melihat jam tangnnya. "Yaampun gays aku pulang duluan yah pasti bunda sama ayah khawatir sama aku," ujar Ara membereskan semua barang-barang yang dibawanya.

Sarah dan Jessi hanya bisa menganguk. "Yaudah lu hati-hati bawa mobilnya lu kan baru bisa bawa mobil," peringat Sarah.

"Sipp ibu Bos." Ara tertawa pelan dikala sahabatnnya itu sangat posesive kepada dirinya.

Ara mulai menjalankan mesin mobilnya sebenarnya Ara takut mengingat-ingat adegan yang ada difilm itu.

"Assalamualaikum," ucap Ara memberi salam.

"Yaampun sayang kamu pulangnya malam banget," keluh Lesy yang melihat anaknya baru pulang.

"Heheh... maaf bun, Ara masuk dulu ya capek," ujar Ara menaiki satu persatu tangga yang menyambungkan antara kamarnya.

Ara mulai melakukan rutinitasnya setiap malam mandi, wudhu, shalat dan tidur. Ara mulai memejamkan matanya yang sudah ingin istirahat.

🍁🍁🍁

^Jangan lupa buat Vote dan Comen^

^Follow akun wattpad aku @NuralamRahayu^

Ari dan Ara (REPOST)Where stories live. Discover now