Part_14 Cemburu?

8.7K 728 60
                                    

Happy Reading;)
***

"Morgan?" lirih Ara.

"Haii beby," sapa Morgan lalu memeluk tubuh Ara dengan erat.

"Morgan jangan peluk Ara kenceng - kenceng! Ara sesak napas tau!" ketus Ara lalu melepaskan pelukan Morgan yang sangat erat.

"Eh gue rindu banget tau sama lo!" ketus Morgan.

"Morgan!" panggil Leys lalu beralih mengarahkan kameranya ke Morgan.

"Haii gays sekarang Bubun lagi sama Morgan salah satu keponakan Bubun, gimana ganteng kan?" Lesy lalu beralih mencolek dagu Morgan.

"Haiii gays," sapa Morgan seraya tersenyum ke arah kamera.

"Udah dulu ya gays babay." Lesy lalu mematikan kameranya.

Ara lalu tersenyum saat ini dihadapannya adalah seorang yang bisa menggantikan Rey kakaknya. Morgan adalah sepupunya yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.

"Morgan masuk yuk," ajak Ara mengenggam tangan Morgan, ternyata ini kejutan ayahnya.

"Kakak, Ara! gue tua 6 bulan dari pada lo," ketus Morgan memenatap Ara.

"Iyya kakak Morgan," ucap Ara dengan nada terpaksa.

Morgan lalu memasuki kamar Rey tanpa meminta izin terlebih dahulu. Inilah sikap Morgan sebenarnya humoris, Kata itulah yang mewakili segala sifatnya, tapi kadang ia terlihat sangat mirip dengan ayam betina jika anaknya digangu maka ayam itu akan marah sama halnya dengan Morgan jika miliknya di gangu maka bersiaplah untuk dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

Ara menarik lengkungan senyumnya, la lalu memasuki kamarnya bersenandung ria menikmati indahnya pelangi. Ara sangat suka pelangi, meskipun pelangi suka menghilang tapi pelangi akan menepati janjinya, akan datang kembali setelah hujan.

***


Pagi - pagi sekali Ara berangkat sekolah ia malah lupa dengan Morgan dan bundanya, bahkan ia tak sarapan demi mengantarkan sekotak nasi goreng. Ara merasa sangat bersalah karna sudah mencueki Ari.

Ara lalu memasuki kelasnya yang sudah ada Ari di dalamnya. Ara lalu tersenyum sambil menghampiri Ari yang sedang membaca buku.

"Pagi jodoh!" sapa Ara tersenyum lalu meletakkan nasi gorengnya tepat di hadapan Ari.

Ara hanya melirik sekilas lalu di buangnya nasi goreng itu kelantai hingga berceceran dimana - mana.

"Gue gak sudi makan makanan dari lo!" ketus Ari.

"Ekhem, Ari tau kan kalau makanan itu gak boleh di buang - buang mubadzir tau." Ara lalu mengambil sapu ijuk disapunya nasi itu dengan perlahan. Tadi subuh selepas sholat, Ara lalu membuatkan Ari nasi goreng dan sampai di sekolah Ari malah membuangnya.

"Serah!" ketus Ari lalu meninggalkan Ara sendirian di kelas.

"Ari! Ara aduin ke Planton ya! biar di basmi sama komputernya!" teriak Ara lalu kembali menyapu lantai.

Kelas menjadi hening Ara lalu duduk di bangkunya mengamati bangku Ari yang terlihat kosong. Mata Ara mengerjab - ngerjab lalu berfikir sejanak.

Ari dan Ara (REPOST)Where stories live. Discover now