Part_4 Buly

8.1K 903 46
                                    


Happy Reading
***

Dear Ariendra Grahar Ganesha

Mencintaimu itu penuh dengan resiko tapi hatiku telah jatuh untukmu dan susah untuk membangunkannya kembali

Caramel Aditya_

Ara menutup buku dearynya dengan helaan nafas yang gusar. "Aku tau mencintaimu itu penuh dengan resiko tapi hatiku yang telah terbuka untuk kamu susah membuat aku menutupnya kembali," lirih Ara lalu berjalan mendekati sebuah gitar yang sudah berdebu.

"Dulu abang Rey pernah ngajarin Ara main gitar, Ara mau mainin gitar ini lagi." Ara mulai memainkan gitar dengan penuh penghayatan.

Ara mulai bernyanyi dimana lagu kesukaannya ia nyanyikan.

Halu

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin terus ku lihat walau dari jauh

Kuberandai kau disini mengobati rindu ruai
Dalam sunyi, kusendiri meratapi...
Perasaan yang tak juai didengar

Takkan apa
bila rasa Ini tumbuh sendirinya
Tak berdaya
Diri bila diantara walau itu hanya bayang-bayangmu

Ara terus bersenandung menghayati lagu ciptaan Feby Putri Nc. Hingga suara knop pintu terdengar dibuka, Ara memberhentikan aksi menyanyinya.

"Loh, kok berhenti?" tanya Aditya mendekati Ara.

"Aku kira bunda," cengar Ara.

Aditya tersenyum lembut lalu mengusap pucuk kepala sang putri. "Kamu ternyata pintar ya main gitar."

Ara terkekeh pelan. "Iyya dong, kan abang Rey yang ngajarin Ara."

"Astagfirullah aku kira siapa yang Ara temenin ngobrol ternyata kamu," gerutu Lesy yang baru saja masuk kedalam kamar Ara.

"Hehe iyya bun, Ara ngak bisa tidur," ucap Ara tersenyum hangat.

Lesy hanya menggelenkan kepalanya melihat tingkah anak dan suaminya. "Yaudah kamu tidur cepetan kan besok sekolah trus bunda sama ayah besok mau keluar negri," ucap Lesy menarik sang putri untuk ditidurkan lalu menarik selimut Ara.

"Loh bunda sama ayah mau kemana? kok ngak ngajak Ara?" tanya Ara dengan nada yang lesu.

"Sayang ayah sama bunda mau ke Vietnam mau ketemu klaen" jelas Aditya tersenyum.

"Yaudah deh tapi jangan lupa oleh-olehnya." Ara tersenyum sangat lebar menampakkan giginya yang tersusun rapi.

"Sayang kamu buka dong kepangan rambut kamu trus itu lagi masa udah mau tidur masih aja pake kacamata," ujar Lesy.

"Eh iyaya bun, Ara lupa," Ara membuka satu persatu kepangan rambutnya, rambut Ara terurai sangat indah menampilkan dirinya sangat manis.

"Yaampun sayang kamu cantik loh kalau kepangan rambutnya dibuka." Mata Lesy berbinar dikala melihat wajah sang putri.

Ara hanya memutar bola matanya malas. "Apaan sih bun, mending ayah sama bunda keluar deh Ara udah ngantuk," ucap Ara menguap.

Ari dan Ara (REPOST)Where stories live. Discover now