Part_10 Berubah

9K 863 73
                                    

Heppy Reading:)
***

Semua mata tertuju pada satu gadis yang turun dari mobil keluarga ternama ditandainya dengan plat nomor mobil.
Ditambah lagi sosok gadis itu sangat terlihat cantik dan anggun. Sarah dan Jessi hanya tersenyum sinis lihat lah nanti akan ada konser dadakan yang menggema disekolah ini.

"Ra, lo harus terlihat anggun." bisik Sarah. Ya dia adalah Caramel Aditya dari keluarga ternama didunia, anak dari seorang polisi, ceo dan selebgram terkenal. Siapa yang tak mengenal keluarga Aditya? hanya orang-orang tertentu yang dapat berbicara dengan keluarga Aditya.

Ara berjalan terlihat sangat anggun semua mata masih menatap Ara. Tak dapat berkedip mata akan kecantikan Ara. Ara memasuki kelasnya semua terdiam tak bisa berkata.

"Kok diam?" tanya Jessi.

Semua siswa menatap Ara dengan kebingunan yang melanda. "Anak baru ya Jes?" tanya Dody ketua kelas.

"Jadi lo semua gak kenal Ara?" tanya Jessi.

"Ara?" kompak seisi kelas bahkan Ari tampak tak percaya jika dihadapannya adalah orang yang sering di bulynya.

"Kenapa? eh gue juga mau umumin siapa Ara sebenarnya!" tegas Sarah tak sabar.

"Dia Caramel Aditya!" lanjut Sarah.

Semua teridam siapa yang tak mengenal Aditya? seorang Ceo dan Polisi yang dikenal diseluruh penjuru dunia.

"Wih Ra, lo cantik banget," puji Elvan menatap Ara dengan mata yang berbinar.

"Iyya Ra, lo berubah banget," timpal Alka lalu menatap Ari.

"Makasih." Ara tersenyum manis yang dapat membuat siapa saja terkena diabetes akan kemanisannya.

Ara berjalan menuju tempat duduknya lalu menatap Ari yang nampak masih melamun.

"Gimana Ri," bisik Alka tepat ditelinga Ari.

"Apanya?" tanya Ari.

"Ara cantik banget. Gak nyesel lo sia-siain Ara?" tanya Alka sedangkan Elvan masih setia menatap Ara yang kini sudah dikelilingi anak-anak dikelasnya.

"Gak." balas Ari dingin percuma Alka berbicara dengan tembok.

Ari diam-diam mencuri pandangan Ara. "Cantik." batin Ari menatap Ara yang kini tertawa pelan.

***

"Yaampun Ra! banyak banget sih coklat dilaci lo!" pekik Jessi menatap coklat yang berbeda-beda dilaci Ara. Baru ditinggal kekantin sebentar laci Ara sudah terpenuhi dengan coklat.

"Jes, Ari udah suka belum sama Ara?" tanya Ara menatap Ari yang sedang membaca.

"Ra lo itu cantik, banyak diluaran sana yang suka ama lo. Jadi lupain Ari!" ucap Jessi.

"Iyya Ra, lupain Ari dia itu iblis tembok," sinis Sarah menatap Ari yang nampak tak memperdulikan kehadiran Ara.

"Gak bisa! Ari itu cinta pertama aku. Gak bisa dilupain." frustasi Ara.

"Serah!" kompak Jessi dan Sarah.

Ara hanya cemberut lalu melangkahkan kakinya kemeja Ari yang kini masih setia dengan buku bacaannya. Elvan dan Alka tersenyum melihat kedatangan Ara.

"Princes Aditya silahkan duduk." Elvan mempersilahkan Ara duduk didekat Ari.

"Hai Ari," sapa Ara.

"Hm," balas Ari yang masih setia menatap bukunya.

"Ari, Ara mau nanya nih, Ara cantik gak?" tanya Ara menatap Ari dalam.

"Cantik!" kompak Alka dan Elvan.

"Iii Ara gak nanya sama kalian," kesal Ara.

"Ari, Ara cantik gak?" tanya Ara lagi.

"Gak," balas Ari dingin lalu melangkahkan kakinya menjauh dari Ara.

"Ari jalannya jangan cepet-cepet," tutur Ara.

"Yaudah lo gak usah ikutin gue," kesal Ari.

"Ari kapan sih suka sama Ara?" keluh Ara.

"Lo gak usah suka ama gue. Gue itu kejam sama lo," balas Ari.

Ara menghembuskan napasnya dengan pelan. "Sekejamnya Ari ke Ara, Ara gak bisa hapus cinta Ara ke Ari."

"Serah," ucap Ari dingin meninggalkan Ara yang masih menggerutu tak jelas.

"Iiii Ara udah cantik masih aja gak dipeduliin." kesal Ara lalu melangkahkan kakinya kembali kekelas.

"Hai Ara,"

"Ara mau gak jadi pacar aku,"

"Ara lo bagaikan bidadari yang jatuh dari syurga,"

"Idih sok cantik,"

"Dasar gatel,"

"Ra hati gue lu curi ya?"

Teriakan-teriakan menggema diseluruh perjalanan Ara. Biasanya cacian dan makian yang ia terima kina sebaliknya ia bagaikan ratu dari kerajaan yang dipuji-puji akan kecantikannya.

"Jadi lo udah berubah?" tanya Bian.

Ara terkejut karena pundaknya tiba-tiba dirangkul. "Eh kak Bian ya?"

"Ck, dasar lo dulu waktu lu jelek gue sering bantu lo ya," sinis Bian.

"Jadi ceritanya kamu gak ikhlas?" tanya Ara.

"Ikhlas kok sayang." goda Bian tersenyum manis meskipun manis tapi senyuman Ari lebih manis dari Juna.

"Jangan panggil aku sayang, soalnya aku udah punya pacara," bantah Ara.

"Ari?" tanya Bian. Ara menganguk antusias.

"Lo gak pacaran ama dia, lo nya aja yang ngejar?" kata Bian .

"Iii aku itu sama Ari otw pacaran," bela Ara.

"Nah lo sama Ari otw pacaran gue sama lo otw nikah," balas Bian.

"Isss." sinis Ara lalu meninggalkan Bian yang masih tertawa.

"Langkah pertama," sinis Bian tersenyum.

🍁🍁🍁

^JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMEN^

^MINAL AIDZIN WALFAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN;)^

^MAAFIM AUTHOR YAH KALAU PUNYA SALAH SAMA KALIAN:(^

^GIMANA NIH SAMA ARA? MASIH BERJUANG WALAU TERSAKITO ADA YANG SAMA AMA ARA?^

^MAAF YAH LAMA UP NYA:'( JANGAN LUPA KOMWEL:)^

Ari dan Ara (REPOST)Where stories live. Discover now