PART_2 Rey?

10.9K 1K 53
                                    

Happy Reading
***

Setelah kejadian tadi pagi disekolah dan membuat Ara jenuh akan tingkah Ari. Saat ini Ara tengah di balkon kamarnya.

"Ari kapan sih kamu suka sama aku." Helaan nafas Ara terdengar gusar.

"Ari aku suka sama kamu, aku cinta sama kamu dan aku sayang banget sama kamu. Tapi kapan kamu buka hati untuk aku," ucap Ara lesuh, inilah yang dilakukan setiap hari Caramel Aditya Yang kerap dipanggil Ara, selalu menyendiri di balkon kamarnya dan memikirkan kehidupannya yang penuh dengan cacian, makian dan hinaan sungguh menyedihkan bukan.

Ara sangat menyukai Ariendra Grahar Ganesha atau biasa dipanggil Ari, mengapa tidak? Ari adalah seorang pelajar yang sangat pandai tak seperti dirinya yang bahkan ia tak tahu perkalian sungguh sangat bodoh bukan?

Ara malah terang-terangan kalau ia menyukai Ari sungguh dirinya sangat murahan bukan? tapi Ara mempunyai prinsip sendiri 'kejarlah keinginanmu tanpa memperdulikan omongan orang lain, karena hidupmu untuk dirimu sendiri bukan untuk orang lain'.

Suara knop pintu terdengar di kuping telinga Ara. "Sayang yuk kita makan malam bunda punya kejutan buat Ara," ujar Lesy tersenyum hangat kepada putri semata wayangnya ini.

"Iyya Bun, Bunda duluan aja Ara mau shalat isya dulu." Ara melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk berwudhu, sebelumnya ia berdoa dulu setelah itu membasuh kedua telapak tangannya lalu muka dan hidungnya, lalu membasuh kedua lengannya, ubun-ubunya, leher, kedua kaki dan terakhir ia membaca doa sesudah wudhu.

Ara melaksanakan shalat isya dengan sangat khusyuk, setelah memberikan salam ia lalu mengankat kedua tangannya dan mulai berdoa "Yaallah lindungilah ayah dan bunda hamba, berikanlah kesahatan kepada mereka, terimah kasih atas rezkymu hari ini dan semoga kakak hamba bisa di tempatkan di syurgamu yaallah, berikanlah kak Rey tempat yang paling indah aamiin yarabbal alamin," ucap Ara dengan setetes air mata yang lolos dari pipinya.

"Ara rindu ama abang, kenapa abang ninggalin Ara sendiri? kenapa abang gak ngizinin Ara ikut?"

"Dasar pembunuh!" geram Ara dengan air mata yang kian menderas.

#Falshback_on

"Abang... Ara mau makan es cream," ucap Ara menarik baju Rey.

"Aduh Ara, Abang juga mau ke toko buku, Abang mau belli buku biologi kan sentar lagi Abang ujian." Helaan nafas Rey terdengar sangat gusar.

"Yaudah kalau gitu biar Ara aja yang sendiri kesana," kesal Ara berlari tanpa memperhatikan jalanan hingga Ara tak menyadari kalau sebuah mobil melaju sangat kencang.

"Ara awas!" teriak Rey berlari menuju Ara.

Brukkk

"Abang!" teriak Ara berlari mendekati Rey yang tengah berlemuruan darah, Ara memangku kepala Rey hingga baju Ara pun sudah terkena darah Rey.

"Heii Ara--Ja-ngan na---ngis," ucap Rey tersenyum dan menghapus air mata Ara.

"Abang mending kita ke Rumah sakit aja ya," pinta Ara dengan air mata yang berlinang.

"Gak...us...ah Ara, abang cuma mau...mi...nta sattt..tu," ucap Rey dengan nada bicara yang tersedu-sedu.

"Abang minta apa?" tanya Ara.

"Abbbang...pepp...ngen Ara tersenyum...harus terrsenyum...meskipun...itttu...sangaaattt sakittt," jawab Rey dengan nafas yang mulai tak beraturan

"Iyya Ara janji, Ara bakalan tersenyum terus buat kak Rey," ucap Ara tersenyum lebar tapi tidak dengan matanya yang penuh dengan air mata.

"Janji?" tanya Rey mengankat jari kelingkinnya keatas wajah Ara.

Ari dan Ara (REPOST)Where stories live. Discover now