Part_8 Ari sakit?

7.8K 811 43
                                    

Happy Reading:)
***

Jari tangan Ara menari dengan hebatnya diatas keyboard handphone Ara. Seperti malam-malam kemarinnya ia menuliskan kata demi kata yang ia rangkai menjadi kalimat.

'Perjuangkan dia  jangan menyerah, karena kata menyerah hanya untuk orang  yang lemah saja'

Jari Ara sudah berheti, kalimat yang ia rangkai sudah jadi ia tinggal mengepostnya besok pagi. Hembusan angin datang melalui jendela kamar Ara yang terbuka. Hembusan angin itu mulai menerpa wajah polos Ara.

"Malam ini dingin banget, dinginnya kek kamu," ucap Ara memeluk dirinya sendiri lalu beralih menutup jendela kamarnya.

"Good night ruber fighter," ucap Ara lalu memejamkan matanya dan menunggu hari esok dimana ia akan bertemu dengan Ari.

***

Pagi-pagi sekali Ara sudah selesai dengan pakaian yang menempel ditubuhnya. "Siap?" tanya Ara sendirinya.

"Pagi Bunda Ayah," sapa Ara menatap sang bunda dan ayah.

"Pagi juga Princes," jawab Aditya sedangkan Lesy masih sibuk dengan cameranya.

"Cameranya kenapa Bun?" tanya Ara melihat camera Lesy.

"Iniloh camera bunda udah kusam banget," jawab Lesy tanpa mengalihkan pandangannya kecamera yang sudah dibelinya satu tahun yang lalu.

Aditya memutar bola matanya malas. "Kamu minta dibeliin camera baru?"

Lesy tersenyum lebar lalau mengangukkan kepalanya yang tandanya ia ingin dibelikan camera baru.

"Yaudah Ayah beliin entar," ujar Aditya, dompetnya hari ini harus menipis.

"Yah, Bun, Ara pamit yah udah telat nih," pamit Ara. Aditya dan Lesy hanya tersenyum.

***

Kini Ara sudah sampai didepan sekolahnya tadinya ia diantar supir. Banyak yang melihat Ara turun dari mobil yang bisa dibilang sangat mewah. Bisikan demi bisikan sudah menjalar ditelinganya. "Apaan sih mereka," batin Ara menunduk.

Ara yang baru saja melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas, pertanyaan demi pertanyaan sudah ia dapatinya.

"Eh cupu tadi gue liat ellu turun dari mobil mewah, mobil siapa?" tanya Elis menatap Ara.

Ara mana munkin menjawab kalau itu mobilnya. Bisa-bisa ia terkena buly lagi.

"Ck, palingan numpang," sinis Lani menatap Ara.

Sarah dan Jesy tak tinggal diam, itukan mobil Ara jadi wajar dong kalau Ara naik mobilnya sendiri,  "Eh mak lampir Ara itu turun dari mobilnya sendiri itu memang mobilnya," bela Sarah.

"Hwahwahwah...," tawa seisi kelas yang membenci Ara.

"Ha...ha...ha... mana bisa Ara naik mobil semewah itu, jangankan naik mobil naik motor aja gak pernah. Dan gue yakin tadi waktu lu nebeng ama tu mobil pasti lo kampudes kan?" sinis Luna lalu tertawa lebih keras sampai-sampai air matanya keluar.

"Eh kunti, itu emang itu mobil Ara lo nya aja yang gak tau," sinis Jesy dengan emosi yang menggebu.

Ara yang sudah pusing hanya melalui perdebatan sahabatnya. Mata Ara mulai tertuju pada meja yang ditempati Ari.

"Ari kemana?" batin Ara.

Pelajaran sudah dimulai tapi belum juga Ari terlihat Ara sudah khawatir sejak tadi, mau bertanya ia pasti di buly lagi tapi ia harus bertanya ke Elvan atau ke Alka pasti mereka berdua tau dimana Ari.

Kring...

Bunyi bel menandakan waktunya istirahat guru yang mengajar sejarah hari ini sudah pergi dari kelas Ara. Ara yang melihat Iqbal dan Alka ingin pergi, Ara langsung saja memanggil mereka berdua.

"Elvan, Alka!" panggil Ara.

Elvan dan Alka menoleh karena mendengar nama mereka dipanggil.

"Kenapa?" tanya Elvan.

"Elvan sama Alka tau gak dimana Ari?" tanya Ara menatap Elvan dan Alka bergantian.

"Oo Ari, tu anak lagi sakit. Kata mamahnya sih dia demam," jelas Elvan.

"Udah kan, yaudah gue sama Elvannmau kekantin lapar," ucap Alka melalui Ara tapi langkahnya terhenti karena Ara masih memanggilnya.

"Kenapa lagi sih," geram Alka sedangkan Ara tersenyum lebar.

"Minta nomor Ari dong," ucap Ara. Alka dengan sabarnya mengambil Handphonenya lalu memberikan nomor Ari ke Ara.

"Makasih," ucap Ara tersenyum.

Setelah Ara mendapatkan nomor Ari, Ara tak segan-segan meng inbox Ari melalui via whatssap

Anda:
Ari sakit yah?

Ari♡:
Siapa?

Anda:
Masa depan kamu

Ari♡:
Ngapain lo cupu chat gue?

Anda:
Cuma mau tau keadaan kamu
Kok

Ari♡:
Hmm

Anda:
Kamu jangan lupa makan yah
Minum obat juga.
Kan kalau kamu sakit gak ada lagi
Yang bisa nyakitun aku.


Read

Ara membuang nafasnya dengan gusar, susah sekali meluluhkan hati Ari. Ara pernah bertanya ke Alka dan Elvan kenapa Ari dingin sekali. kata Alka, Ari memang udah irit bicara dari lahir.

"Ari kapan sih kamu suka sama aku?" tanya Ara sendirinya.

"Apa aku harus ubah penampilan aku? supaya Ari suka sama Ara?"

   🍁🍁🍁

^JANGAN LUPA BUAT LIKE DAN COMEN^

^GIMANA NIH, ARA BERUBAH ATAU ENGGAK?^

^FOLLOW AKUN WATTPAD AKU @NuralamRahayu^

^Follow Ig Aku @nuralamrahayu^

^FACEBOOK @NuralamRahayu^

Ari dan Ara (REPOST)Where stories live. Discover now