Part_24 ( Sakit? )

5.7K 637 324
                                    


Happy Reading;)
***

Mentari pagi menyinari gadis yang saat ini tengah tersenyum. Senyumnya yang manis membuat siapa saja jatuh hati kepadanya.

"Happy Brithday Princes," ucap Lesy menyium pipi Ara dengan gemas.

"Happy Brithday cebol," lanjut Morgan seraya mengusap kepala Ara.

"Makasih," ucap Ara lalu meniup lilin yang tengah disodorkan oleh Lesy.

Ting

Ara dengan cepatnya membuka sms dari seseorang membuat senyum Ara semakin mengembang. Aditya mengirimkan pesan kepadanya dan katanya sebentar lagi kado dari Ayahnya akan datang.

"Sana gih mandi, nanti kamu telat," ucap Lesy membuat Ara mengangukkan kepalanya sambil tersenyum. Setelah Morgan dan Lesy keluar dari kamar Ara, Ara lalu bergegas mandi.

30 menit berlalu kini Ara tengah memoleskan bedak di wajah putihnya sungguh ia tak menyangka jika dulunya itu dekil dan hitam tapi kini telah berubah membuat siapa saja akan jatuh cinta dengan kecantikan yang dimiliki Ara.

"Ara gak sabar buat liat Ari ngasih kejutan buat Ara," kata Ara melompat-lompat.

Setelah memasukkan buku pelajaran ke tas-nya, Ara lalu bergegas menuruni anak tangga, matanya menyipit saat melihat punggung seseorang membelakanginya.

"Ari!" sapa Ara.

Seseoranh itu membalikkan punggungnya membuat Ara menutup mulutnya.

"Ari mulu dipikaran lu,'" ucap Bian menyapu wajah Ara dengan telapak tangannya.

"Ara kira Ari soalnya Ari udah beberapa hari ini gak jemput Ara trus semalam juga Ara kodein Ari tapi Ari-nya gak peka,'' ketus Ara lalu duduk dimeja makan.

"Sabar," balas Bian. "Eh btw selamat ulang tahun Bebepnya Bian," kata Bian lalu memberikan hadiah untuk Ara.

Ara menerima hadiah dari Bian dengan antusias ia lalu membuka hadiah itu. Kotak besar membuat pikiran Ara adalah boneka dan Ara membukanya ternyata benar sebuah boneka Panda membuat siapa saja gemas.

"Makasih kak Bian," ucap Ara lalu memeluk Bian membuat Bian tersentak bukan hanya Bian tapi juga Morgan dan Lesy.

"Tolongin jantung gue woy!" Teriak Bian dalam hati.

"Ih ngambil kesampatan dalam kesempitan," lirih Morgan memutar bola matanya malas.

Ara yang mendengar itu seketika melepaskan pelukannya ia lalu menyengir tak jelas. Lesy yang melihat itu hanya menyuruh Ara dan Bian sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.

****

Ara turun dari motor besar Bian dengan hati-hati ia lalu memberikan jaket Bian, baru saja ingin melangkahkan kakinya tapi sebuah mobil menghentikan langkahnya Ara mengamati mobil yang tak asin dimatanya dan kini pemiliknya telah turun tapi bukan hanya dirinya seseorang perempuan cantik juga ikut turun tak hanya itu lelaki itu juga membukakan pintu untuk wanita itu.

Ariendra Grahar Ganesa sosok lelaki itu yang membukakan pintu untuk Melody. Sesak rasanya ketika melihat pacar kita bersama orang lain.

Ari dan Ara (REPOST)Where stories live. Discover now