Part_26 Putus atau ....

6.4K 574 232
                                    

Happy Reading;)
***

"Kita putus aja ya Ri?" ucap Ara.

Deg

Ari menatap Ara dengan dalam ia lalu memeluk Ara dengan erat membuat tangis Ara meledak, ia tak tau apa keputusannya ini benar.

"Gue sayang lo Ra," bisik Ari yang masih memeluk erat Ara, jujur ia tak mau kehilangan Ara.

Ara lalu melepaskan pelukan Ari. "Ara juga sayang Ari, tapi kalau takdir berkata lain aku bisa apa?"

"Ra, gue beneran cinta sama lo Ra, gue mohon Ra, jangan ada kata putus diantara hubungan kita," ucap Ari memohon.

Bain yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. "Ra, mending lu putusin si Ari, lo buka hati lo Ra buat gue," kata Bian.

Ari menatap Bian dengan tajam tapi tak membuat Bian takut sama sekali, takut sama Ari? HHah jangan bercanda.

"Lo gak usah ikut campur," ucap Ari.

"Lah suka-suka gue dong, mulut-mulut gue, kok lo yang ribet?" tanya Bian.

Ari menahan emosinya yang ingin ia tumpahkan tapi ditahan dulu karna masih ada masalah yang lebih parah dibandingkan melayani Bian.

"Ra, beri gue kesempatan kedua Ra," mohon Ari lagi.

Ara menatap Ari dengan dalam ada perasaan tak rela jika ia harus berpisah dengan Ari. Apakah ia harus memberikan Ari kesempatan ke dua?

Ara menarik nafasnya dan panjang ia lalu tersenyum dengan lembut. "Ara bakal kasih Ari kesempatan kedua."

Ucapan Ara mampu membuat Ari langsung tersenyum ia lalu memeluk Ara dengan erat tanpa melihat jika ada Bian disini.

"Hari ini gue patah hati lagi dari sekian kalinya dan hanya satu pelakunya, Caramel Aditya," batin Bian ia tersenyum miris.

Cinta memang sesakit ini? Jika tau akhirnya akan begini ia tak akan mau jatuh cinta pada satu perempuan. Jika bisa memilih, Bian akan memilih menjadi Fakboy dari pada menjadi Sadboy.

Bian memilih untuk meninggalkan Ara dan Ari yang masih setia berpelukan. Bian melangkahkan kakinya keluar ia lalu berlari dengan sekuat tenaga menghampiri motor ninja hitamnya. Bian memakai helm dengan cepat ia lalu menyalakan mesin motornya.

Di tengah perjalanan tiba-tiba saja hujan turun membasahi bumi tapi tak membuat motor Bian berhenti untuk berteduh, Bian seakan tak memperdulikan derasnya hujan, ia hanya memikirkan satu hal. 'Mencoba untuk tersenyum agar semuanya terlihat baik-baik saja.'

"Dari sekian banyaknya wanita gue milih lo Ra, tapi kenapa lo susah banget buat buka hati lo buat gue? Apa emang cinta gue ini gak bakalan terbalaskan?" batin Bian yang semakin melajukan motornya meskipun air hujan semakin menderas dan petir juga ikut bergemuruh seakan tau kekecewaan seorang  Arbian Dirgantara.

***

Matahari pagi menyambut Ara dengan cerahnya, Ara lalu bergegas mandi tak lupa ia mengambil handuk berwarna pink.

30 menit berlalu Ara kini sudah siap dengan pakaian putih abu-abunya tak lupa Ara memoleskan skincare pada wajahnya ia kini sudah tau tentang make up karna telah diajari oleh Jessi dan Sarah.

Ari dan Ara (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang