BAB 20

1.7K 135 12
                                    

Dihari Senin pagi setelah selesai upacara, para siswa masuk ke kelas mereka masing-masing.

Tetapi Dito dan Bunga merasakan ada yang aneh disini. Dina dan Gavin terlihat saling diam tidak seperti biasanya.

"Kalian kenapa? Berantem?" Tanya Bunga kepada Dina karena penasaran.

"Iya nih pasti, nggak kayak biasanya." Ucap Dito menimpali.

Dina menatap Bunga dengan wajah cemberutnya.
"Nggak usah tanya deh Nga, bikin tambah kesel!" Ucap Dina dengan wajah cemberut.

Bunga menggeleng-gelengkan kepalanya karena Dina terlihat lucu saat sedang marah. Lalu Bunga menahan senyumnya agar Dina tidak bertambah marah karena sedang ditertawakan.

"Kenapa sih?" Tanya Dito akhirnya kepada Gavin.

Gavin hanya menggelengkan kepalanya dengan senyum geli yang tersungging dibibirnya.

"Lo kira senyuman lo bisa jawab rasa penasaran gue?" Tanya Dito tidak sabar.

Lalu karena Gavin tidak segera menjawab pertanyaannya, Dito memutuskan untuk bertanya kembali kepada Dina.

"Heh!" Dito menoel pundak Dina agar Dina menoleh kebelakang.

"Apasih?" Tanya Dina kesal.

"Kalian berantem?" Tanya Dito.

"Kepo!" Jawab Dina lalu berbalik ke depan mengabaikan Dito.

"Fix berantem." Ucap Dito menyimpulkan sendiri. Kemudian Dito melirik kesal ke arah Gavin.
"Njing! Lo apain sih bini lo?" Tanya Dito kemudian.

Dina membalikkan badannya menghadap Gavin.
"Diem! Awas kamu cerita-cerita!" Ancam Dina.

Gavin menatap Dina dengan tawa yang sudah tidak bisa ditahan lagi yang membuat Dina semakin bertambah kesal.

"Ish, nyebelin!" Ucap Dina bertambah kesal lalu membalikkan badannya lagi kedepan.

"Apaan sih? Tambah penasaran gue!" Ucap Dito kesal.

Pembicaraan mereka terhenti saat guru pelajaran jam pertama masuk ke kelas mereka.

-----

Saat jam istirahat, Dina menolak ajakan Gavin untuk ke kantin dan memutuskan hanya ke kantin berdua saja bersama Bunga. Sedangkan Gavin memilih mengalah dan mengikuti keduanya dari belakang bersama dengan Dito.

Gavin dan Dito duduk dibagian paling ujung di tempat biasanya mereka duduk saat dikantin, sedangkan Dina dan Bunga berada di tempat yang berseberangan dengan Gavin dan Dito.

"Sekarang ceritain ke gue! Kenapa Dina bisa segitu marahnya ke elo?" Tanya Dito.

"Malem Minggu kemaren pas pulang dari basecamp, Dina nanya ke gue. Dina tanya kalian itu sebenernya lagi ngomongin apa." Jawab Gavin.

"Nggak usah pake jeda kali Vin, kayak sinetron aja dilama-lamain!" Omel Dito karena setelah mengucapkan itu Gavin diam tidak melanjutkan lagi ucapannya.

Gavin tertawa.
"Gue bilang ke Dina, kalian ngira kita lagi maen kuda-kudaan. Dina ngira kuda-kudaan itu nama permainan."

"Anjiiir! Polos banget si Dina!" Ucap dito lalu tetawa. "Terus?"

"Gue udah bilang suruh dia lupain aja tapi dia maksa pengen tau. Gue bilang, habis gue kasih tau, lo mau maen itu beneran nggak ama gue. Eh dia malah nanya gini, sama kamu maennya?"

"Lanjut Vin, lanjut apa jawaban lo! Anjing bikin kesel ya lama-lama!" Ucap Dito tidak sabar karena lagi-lagi Gavin berhenti.

"Gue jawab iya, berdua doang."
"Dia nanya lagi, kayak apa maennya? Seru nggak?"
"Ya gue jawab aja, seru banget, bisa bikin ketagihan."

Be Mine (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang