BAB 2

2.3K 175 21
                                    

Hellow epribadeh😄

Minta saran dong?

Untuk saat ini kan aku belum bisa maksimal update BE MINE, mungkin seminggu baru bisa up sekali.

Nah kalian keberatan gak semisal untuk sementara up seminggu sekali?

Atau ntar sekalian aja pas akunya udah longgar biar bisa up 2 hari sekali?

Tapi masalahnya aku belum tau kapan aku longgarnya😂

Ini bonus ya, up bab 2. Tapi disarankan baca bab 1 dulu biar inget sama jalan ceritanya😂😂😂

Lope you all😘😘😘

*****

"Lepas!" Bentak Gavin.

Gavin marah karena Dina tiba-tiba memeluk lengan Gavin. Kemudian Gavin menyentakkan lengannya dengan kasar agar tangan Dina terlepas dari lengannya. Tapi pelukan Dina pada lengan Gavin terlalu kuat. Sehingga tangan Dina masih kokoh memeluk lengan Gavin.

"Galak amat sih Vin?"
"Cuma gandeng lengannya doang gak boleh, pelit!" Omel Dina sambil mencebikkan bibirnya.

"Bodo amat. Lepas gak?"

"Enggak mau! Ha ha ha!" Ucap Dina lalu tertawa.

"Lepas! Malu dilihatin banyak orang!" Ucap Gavin sambil mengedarkan pandangannya ke arah pengunjung mall di sekitar mereka.

"Justru kalo kamu gini malah jadi dilihatin banyak orang."
"Udah deh, jalan yang anteng!"
"Lagian kan kita hari ini lagi kencan. Jadi wajar dong, aku gandeng lengan kamu."

"Bodo amat!" Saat Dina lengah, Gavin menyentak lepas tangan Dina dan pergi meninggalkan Dina gitu aja.

"Gavin!" Panggil Dina, tapi Gavinnya cuek.
"GAVIN!" Dina memanggil nama Gavin dengan sedikit lebih kencang, tapi Gavin masih aja cuek dan malah mempercepat jalannya jadi semakin menjauh.

Tiba-tiba Dina mendapatkan ide gila dan langsung merealisasikan idenya tanpa pikir panjang lagi.

"GAVIN!"
"TEGA KAMU YA SAMA AKU!"
"KAMU UDAH DAPETIN SEMUA YANG KAMU MAU DARI AKU TRUS KAMU TINGGALIN AKU GITU AJA!"
"DASAR EMANG SEMUA COWOK KAYAK GITU, HABIS MANIS SEPAH DIBUANG!"
"PADAHAL AKU UD......!"

Gavin berbalik dan berlari sekencang mungkin menghampiri Dina lalu membungkam mulutnya menggunakan telapak tangannya sebelum Dina melanjutkan omongan ngawurnya.

"Eeeeemmmmmpppphhh!" Ucapan Dina terpotong.

Sekarang mereka benar-benar menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung mall yang saat itu sedang berada disekitar mereka.

"Brengsek!"
"Bisa diem gak lo!" Bisik Gavin di depan wajah Dina.

Dina mengangguk sebagai jawaban.

Gavin melepas bibir Dina lalu menarik lengan Dina kasar untuk keluar dari mall menuju ke parkiran motor.

"Eh mau kemana?" Begitu Dina tau Gavin menariknya ke arah parkiran motor, Dina mencoba menarik lengannya dari cengkeraman tangan Gavin.
"Iiiiih jangan pulang dulu!"

"Gak, kita pulang! Se..ka..rang!" Jawab Gavin dengan penuh penekanan.

"Ini kan belum seharian Vin?"
"Perjanjiannya kan kita kencannya seharian."

"Terserah! Gue mau pulang. Kalo lo masih mau disini, gue tinggal!"

Dina mencebikkan bibirnya. Lalu berhenti melangkah dan menarik lengannya dari cengkeraman tangan Gavin.

Be Mine (TAMAT)Kde žijí příběhy. Začni objevovat