BAB 15

1.8K 136 16
                                    

Sorak gembira terdengar saat bel pulang sekolah berbunyi.

"Akhirnyaaa!" Ucap Dito.

"Nga, kamu beneran nggak ikut kerumahku?" Tanya Dina.

"Enggak deh, lain kali aja. Habis ini gue ada les soalnya." Jawab Bunga.

"Yuk!" Ajak Gavin.

Dina menoleh ke arah Gavin.
"Iya." Jawab Dina kemudian mengalihkan lagi tatapannya ke arah Bunga.
"Kalo gitu kita duluan ya Nga. Sampai ketemu besok!" Ucap Dina dengan melambaikan tangannya.

"He'em!" Jawab Bunga dengan tersenyum.

Dina membalas senyuman Bunga meskipun dengan alis bertaut. Dina masih merasa ada yang aneh dengan Bunga. Dina yakin semua itu ada hubungannya dengan Dito.

-----

Kini Gavin dan Dina sudah berada didalam mobil dalam perjalanan kerumah Dina. Sedangkan Dito membuntuti mereka dari belakang dengan mengendarai motor sportnya.

Dina menatap Gavin yang kini sedang menatapnya.
"Kamu ngapain liatain aku terus?" Protes Dina.

"Kenapa? Ngga boleh?"

"Bu...bukan gitu... pokoknya jangan liatin aku terus!" Ucap Dina.

"Jadi kalo gue nggak boleh liatin lo, gue boleh liatin cewek lain?"

"Coba aja kalo berani, aku colok mata kamu ya Gavin!" Ucap Dina marah.

"Sadis amat!" Ucap Gavin lalu tertawa. Gavin baru menyadari, menggoda Dina ternyata sangat menyenangkan.

Tanpa menjawab Gavin, Dina membuang muka sambil mendengus ke arah jendela.

"Kalo lo marah gue cium disini!" Ancam Gavin dengan berbisik ditelinga Dina.

Wajah Dina memerah lalu menatap Gavin dengan cemberut.
"Apa-apa diancemnya gitu. Lama-lama aku nafas juga kamu ancem pake itu juga!" Protes Dina.

"Haaah...!" Gavin menghela nafasnya lalu mengalihkan tatapannya ke arah depan.

"Ada apa?" Tanya Dina penasaran.

"Gue ngerasa lo nggak beneran suka sama gue!" Ucap Gavin.

"Kok gitu? Kamu lupa aku udah ngejar-ngejar kamu dari kelas satu sampe sekarang?" Jawab Dina tidak terima.

"Buktinya lo nggak mau gue cium?" Ucap Gavin.

"Umm... itu... kalo itu... kan kita belum jadian." Jawab Dina tergagap sambil memainkan ujung rok seragam sekolahnya.

"Jadi kalo udah jadian, boleh?" Tanya Gavin dengan menyeringai.

"Umm.... eh itu rumah aku yang cat biru muda!" Ucap Dina mengalihkan pembicaraan.

"Pak, berhenti di rumah cat biru muda itu ya! Nanti pak Ito langsung pulang aja, aku pulangnya bisa bareng Dito!" Ucap Gavin kepada supirnya.

"Saya nunggu aja nggak papa den, kalau nggak pulang sama aden nanti saya dimarahin nyonya!" Jawab pak Ito.

"Ya udah kalo gitu pak Ito balik dulu aja, ntar kalo dah mau pulang aku telfon pak Ito!" Ucap Gavin kemudian.

"Iya den!" Jawab pak Ito.

Dina dan Gavin turun dari mobil, lalu Dina membuka pagar rumahnya yang tidak terkunci. Kemudian Dina mengambil kunci rumah dari dalam tasnya dan setelah itu membuka pintu rumahnya.

"Kalian duduk dulu ya, aku mau ambilin minum dulu!" Ucap Dina setelah mereka berada di ruang tamu.

"Oke!" Jawab Dito dan gavin bersamaan.

Be Mine (TAMAT)Where stories live. Discover now