BAB 30

1.6K 134 43
                                    

Mengingat sikap aneh Dina seharian kemarin membuat Gavin berfikiran yang tidak-tidak. Tapi Gavin segera menepis semua fikiran buruknya. Gavin langsung berlari keluar dari dalam kamarnya untuk mencari keberadaan Dina.

Gavin panik saat berteriak memanggil-manggil nama Dina tetapi tak juga mendapat sahutan dari Dina.

"Ada apa sih Vin? Kenapa lo teriak-teriak sih? Gangguin orang lagi tidur aja!" Keluh Sammy ketika ia keluar dari kamarnya dengan memegangi kepalanya yang terasa pusing efek dari mabuk semalam. Sammy kesal karena terganggu dengan suara teriak Gavin.

"Lo lihat Dina nggak?" Tanya Gavin panik.

"Mana gue tau, Dina kan sama elo terus." Jawab Sammy bingung.

"Dina nggak ada, barang-barangnya juga nggak ada." Jawab Gavin mulai panik.

"Ada apa Vin?" Tanya Dito.

"Dina nggak ada." Jawab Sammy membantu Gavin menjelaskannya kepada Dito.

Gavin berlari kembali masuk kedalam kamarnya untuk mengambil ponselnya. Lalu Gavin mencoba menghubungi nomor ponsel Dina tetapi nomor Dina tidak aktif.

Tak berlama-lama lagi, Gavin langsung memasukkan barang-barangnya kedalam tas kemudian mengambil kunci motornya berniat akan kembali ke Jakarta untuk mencari Dina di rumahnya.

"Mau kemana lo Vin?" Tanya Dito saat melihat Gavin sudah siap untuk pergi.

"Gue mau balik Jakarta, gue mau cari Dina di rumahnya!" Ucap Gavin lalu bergegas keluar dari Vila.

Sebelum Gavin sempat keluar dari vila, Dito menghentikannya.
"Tungguin Vin, gue siap-siap bentar. Gue temenin lo balik ke Jakarta!" Ucap Dito lalu berlari ke kamarnya.

Gavin bersandar pada pintu vila, lalu memejamkan matanya. Gavin berharap, apa yang ia takutkan tidaklah terjadi.

-----

Gavin menatap rumah di depannya dengan lesu. Melihat pintu rumah Dina yang tertutup rapat dengan pintu pagar yang digembok membuatnya lemas.

"Vin, gue coba tanya Mela dulu ya, lo tunggu disini!" Ucap Dito.

"Gue ikut!" Ucap Gavin.

Mereka pun mencari Mela untuk menanyakan keberadaan Dina.

"Emang lo nggak tau Vin? Mereka pergi kan udah dari kemarin pagi. Katanya mau pindah, tapi nggak bilang mau pindah kemana. Emangnya Dina nggak cerita ke elo?" Tanya Mela heran.

"Kemarin pagi? Kemarin siang kan...." Ucapan Gavin terhenti ketika dia teringat bahwa saat ia menjemputnya kemarin, Dina sudah menunggunya di pinggir jalan besar.
"Jadi karena itu lo nungguin gue disitu, karena elo udah pindah dari sini." Batin Gavin.

"Kemarin Dina ikut kita ke vila Mel, lo yakin mereka udah pergi dari kemarin pagi?" Ucap Dito.

"Iya. Mereka emang keliatan buru-buru banget sih. Dina kayaknya juga habis nangis gitu. Nggak tau deh ada masalah apa." Ucap Mela.

"Dina nggak bilang apa-apa ke elo Vin?" Tanya Dito semakin bingung.

Gavin hanya menggelengkan kepalanya.

"Oke Mel, thanks ya!" Ucap Dito.

"Iya sama-sama." Jawab Mela.

Setelah itu Gavin dan Dito memutuskan untuk ke basecamp.

Saat di basecamp, Gavin lebih banyak diam dan sepertinya dia masih syok dengan kepergian Dina.

"Vin?" Panggil Dito ketika melihat Gavin melamun.

Be Mine (TAMAT)Where stories live. Discover now