BAB 13

1.9K 155 22
                                    

"Woy! Ngapain lo kemarin lari?" Tanya Dito ketika melihat Dina saat masuk kedalam kelas, lalu Dito menghampiri Dina dibangkunya.

"Eh monyet, nggak pake ngagetin juga kali'!" Protes Bunga.

"Lebay lo!" Ucap Dito yang mendapat dengusan dari Bunga. Kemudian Dito mengalihkan perhatiannya kembali ke arah Dina.

"Heh, ngapain lo kemarin lari?

"Aku takut sama orang tuanya Gavin." Jawab Dina dengan wajah memelas.

"Ngapain mesti takut sih?"

"Aku takut mereka marah dan nyalahin aku. Trus mereka nggak ngebolehin aku deket sama Gavin gimana?"

"Orang tua Gavin nggak kayak yang lo kira. Mereka baik banget, apalagi nyokapnya Gavin. Kemarin aja nyokapnya Gavin nanyain elo." Ucap Dito.

Jantung Dina langsung berdegup dengan kencang. Rasa takut langsung menyelimutinya.
"Trus kamu bilang apa?"

"Ya udah aku bilang kamu belum ijin nyokap lo makanya lo pulang karena takut nyokap lo nyariin." Jawab Dito.

"Fiuuuh!" Dina menghembuskan nafasnya lega.

"Ntar lo pulang sekolah ikut ke RS nggak?" Tanya Dito.

"Umm... gimana ya Dit? Aku sih pengen banget, tapi ntar kalo ada orang tuanya Gavin gimana?" Tanya Dina cemas.

"Udah gue bilang mereka nggak seperti apa yang lo kira! Gue yang tanggung jawab deh!" Ucap Dito.

"Ya udah aku ikut. Kamu ikut juga nggak nga?" Jawab Dina pasrah kemudian bertanya pada Bunga.

"Aku besok aja rame-rame sama anak-anak sekelas." Jawab Bunga.

"Oh oke!" Ucap Dina.

-----

"Dit, aku takut!" Ucap Dina saat mereka sudah berada di parkiran rumah sakit.

"Din, sumpah gue bosen dengernya!" Ucap Dito.

"Habisnya gimana?"

"Lo nggak kepengen ketemu sama Gavin?"

"Pengenlah, pengen banget."

"Ya udah ayuk!"

Dina akhirnya terpaksa mengangguk sebagai jawaban dan mengikuti langkah Dito menuju ke kamar tempat dimana Gavin dirawat.

Saat mereka tiba di delan kamar Gavin, Dina bernafas lega saat orang tua Gavin ternyata sedang tidak berada disana.

Gavin menatap ke arah pintu saat melihat pintu kamarnya terbuka. Gavin melihat Dito masuk kemudian disusul oleh Dina.

Tatapan tajam Gavin membuat Dina salah tingkah.

"Mana nyokap lo Vin?" Tanya Dito mengalihkan fokus Gavin kembali ke arah Dito.

"Pulang, adek gue rewel kalo nggak ada nyokap." Jawab Gavin.

"Oh, si Misca sama si Misya?" Tanya Dito.

"Hm!" Jawab Gavin.

Dito yang merasa suasana menjadi canggung, akhirnya memutuskan untuk keluar memberikan kesempatan untuk Dina dan Gavin agar bisa lebih leluasa untuk berbicara.
"Eh, gue haus nih. Gue mau ke kantin, lo nitip apa Vin?"

Gavin menggeleng sebagai jawaban, lalu Dito bertanya kepada Dina.
"Lo nitip apa Din?"

"Umm...air mineral aja." Jawab Dina.

"Oke, gue ke kantin dulu ya!" Ucap Dito.

Setelah mendapat anggukan dari Gavin dan Dina, Dito akhirnya meninggalakan mereka berdua.

Be Mine (TAMAT)Where stories live. Discover now