BAB 14

1.8K 157 25
                                    

"Duh yang lagi happy keknya, dari tadi nggak berhenti senyum loh!" Ledek Bunga.

"Bunga ih ganggu!" Protes Dina dengan bibir cemberut, karena Bunga sudah menganggu lamunannya.

"Iya..iya yang lagi kasmaran!" Ucap Bunga lalu tertawa.

"Tuh kan ngledekin, tau gitu tadi aku nggak cerita!"

"Ya deh... enggak lagi. Selamat ya Din, gue ikut seneng. Meskipun kalian belum jadian, tapi paling enggak udah ada kejelasan dihubungan kalian. Yah.... moga-moga aja Gavin nggak php in lo ha ha ha." Ucap Bunga.

"Ikhlas nggak sih Nga ngasih selamatnya? Baru aja bikin melambung eh cepet banget langsung ditajohin lagi." Protes Dina langsung terlihat lemas.

"Becanda elaaah!" Ucap Bunga.
"Eh kok kemaren lo nggak dikenalin keluarganya sih?" Tanya Bunga penasaran. Karena kemarin pas anak-anak sekelas jenguk Gavin ternyata ada kedua orang tuanya, kedua nenek dan kedua kakeknya Gavin juga pas lagi ada disana. Dan Dina malah terlihat seperti bersembunyi dari mereka.

"Aku yang minta sama Gavin. Aku belum siap. Sebenernya aku takut. Aku takut semua keluarganya nyalahin aku. Apa lagi kemarin ada nenek sama kakeknya juga pas lagi ada disana." Jawab Dina.

"Kayaknya mereka baik kok Din. Kalo kesan lo malah menghindar gini, apa malah jatohnya nggak bagus ya di depan mereka?" Ucap Bunga.

"Gitu ya Nga?" Tanya Dina cemas.

"Menurut aku sih gitu." Jawab Bunga.

Dina menghela nafasnya. "Katanya hari ini Gavin udah boleh pulang. Menurut kamu aku perlu kerumahnya nggak?" Tanya Dina.

"Boleh juga sih, itu malah bagus sebenernya. Lo juga sekalian bisa kenal lebih dekat sama keluarga Gavin." Jawab Bunga.

"Masalahnya, aku sama Gavin kan belum jadian Nga. Aku nggak mau aja kesannya aku ngejar-ngejar Gavin gitu." Jawab Dina.

"Lah kan emang iya lo yang ngejar-ngejar Gavin!"

"Makanya itu ha ha ha, aku malu!"

"Ha ha ha, aneh lo!"

"Drrrt drrrt!" Ponsel Dina bergetar menandakan ada pesan masuk ke ponselnya. Dina memgambil ponselnya dari saku kemeja seragamnya kemudian melihat layar ponselnya.

"Eh dari Gavin nih." Ucap Dina.

"Apa katanya?" Tanya Bunga kepo.

"Gavin udah pulang." Jawab Dina.
"Bentar ya aku bales dulu." Ucap Dina kemudian.

"Oke!" Jawab Bunga.
"Gimana?" Tanya Bunga setelah melihat Dina memasukkan kembali ponselnya ke saku kemeja seragamnya.

"Aku udah tanya Gavin, katanya aku nggak usah kerumahnya aja. Katanya ada keluarga besarnya lagi nginep dirumahnya. Katanya lagi, kalo aku cuman ketemu sama mommynya aja sih nggak papa, masalahnya ada dua neneknya yang rempong dan super kepo yang bakalan interogasi aku tentang hubungan aku sama Gavin. Gavin cuman nggak mau bikin aku nggak nyaman. Lagian beberapa hari lagi Gavin udah masuk sekolah kok!" Jelas Dina.

"Ha ha ha... kayaknya keluarga Gavin seru deh. Serius Gavin udah mau masuk sekolah? Emang lukanya udah nggak papa?" Tanya Bunga.

"Gavin bilang bentar lagi ujian kenaikan kelas. Dia nggak mau ketinggalan banyak pelajaran." Jawab Dina.

"Ya udah deh gue do'ain hubungan kalian lancar sampai hari H!" Ucap Bunga.

"Apaan sih Nga, hari H apaan orang masih SMA juga."

"Lah, gua bilang hari H itu maksudnya sampai kalian resmi pacaran. Lo tuh yang mikirnya kejauhan!" Omel Bunga.

"Eh iya ha ha ha..."

Be Mine (TAMAT)Where stories live. Discover now