BAB 28

1.6K 140 32
                                    

Dinginnya udara malam di puncak, tak menghentikan acara mereka untuk berpesta barbeque dihalaman belakang vila. Mereka juga membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka.

Tugaspun dibagi agar persiapan barbeque bisa cepat selesai. Sammy, Dina dan Gavin bertugas menyiapkan barbeque. Imel dan Olla bertugas membuat minuman di dapur, sedangkan yang lain bertugas memindahkan kursi yang berada di teras ke dekat api unggun. Dan karena jumlah kursi diteras terbatas, jadi mereka juga menggunakan kursi panjang dan menyusunnya melingkar mengelilingi api unggun.

"Din, bisa minta tolong ambilin saos tomat di dapur?" Ucap Sammy.

"Oke, sama apalagi?" Tanya Dina.

"Umm..." Sammy tampak berfikir.
"Itu aja deh kayaknya." Ucapnya kemudian.

"Oke." Jawab Dina.

Tak lama kemudian, setelah Dina masuk kedalam vila.

"AAAAAAAA!!!!!"

Suara teriakan Olla mengagetkan semua yang ada di luar.

"Brengsek, gue lupa Olla sama Imel lagi di dapur." Ucap Gavin kemudian berlari masuk kedalam vila.

Teman-teman Gavin yang lain pun juga bergegas masuk kedalam vila.

"DIN!" Teriak Gavin terkejut.

"Gavin, tolongin aku!"

Bukan, itu bukan suara Dina. Tapi orang yang meminta tolong pada Gavin itu adalah Olla. Olla meminta tolong karena rambutnya kini berada di cengkeraman tangan Dina.

Dan Imel yang berdiri tak jauh dari Olla tidak bisa melepas tangan Dina yang dengan kuatnya mencengkeram rambut Olla.

"Ada apa lagi sih ini?" Tanya Nauval mulai kesal dengan pertikaian ketiga cewek ini.

"Din, lo udah puas belum?" Tanya Gavin terlihat santai.

"Belum!" Jawabnya galak.

"Ya udah lanjutin!" Ucap Gavin kemudian yang membuat Olla dan Imel sampai membuka mulutnya karena terkejut dengan ucapan Gavin.

"Vin, kok malah lo suruh sih?" Tanya Gandi heran.

Mendapat lampu hijau dari Gavin, Dina lalu menarik rambut Olla kebawah sampai Olla membungkuk dihadapannya.

"Kamu lepasin nggak tangan kamu! Atau mau juga aku giniin?" Ucap Dina dengan mata melotot ke arah Imel.

Karena takut, Imel akhirnya melepas tangannya dan mundur menjauh dari Dina dan Olla.

Dina semakin kuat menarik rambut Olla. Kali ini sampai Olla jatuh tersungkur ke lantai. Dina menarik lengan Olla sampai Olla terlentang lalu menduduki perut Olla.

"Vin, itu... kok lo diem aja sih?" Ucap Dito bingung.

"Udah kalian tenang aja. Biarin aja mereka kayak gitu dulu!" Ucap Gavin.

Gavin memang membiarkan Dina melepas kemarahannya kepada Olla, agar Dina merasa puas karena sudah membalaskan rasa kesalnya pada Olla. Sedangkan dilain sisi, Gavin ingin Olla tau, bahwa Dina bukanlah cewek lemah seperti yang ia kira selama ini.

"PLAK! PLAK!" 2 tamparan sekaligus mendarat di pipi Olla.

"Auw...auw!" Olla mengaduh kesakitan.

"Akukan udah pernah bilang, Gavin itu milik aku."
"PLAK! PLAK!"

"Auw lepasin gue!" Ucap Olla.

"Aku juga pernah bilang sama kamu, aku nggak akan pernah lepasin kamu kalau kamu masih aja gangguin Gavin!"
"PLAK! PLAK!"

Be Mine (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang